Oleh   Nahdiyatul Mustahfiroh

BIODATA ARTIKEL

Judul: PENGUATAN LITERASI BARU PADA GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MENJAWAB TANTANGAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Penulis: Hamidulloh Ibda

Jurnal: Journal of Research and Thought on Islamic Education (JRTIE)

Terbitan: Vol 1 No 1 2018

Akreditasi: Sinta 4


DESKRIPSI
Artikel ini membahas tentang pentingnya penguatan literasi baru bagi guru tingkat dasar kaitannya dalam menyiapkan generasi bangsa yang siap menghadapai era Revolusi Industri 4.0. Hasil pembahasan dalam artikel ini menegaskan bahwa era Revolusi industri 4.0 menyebabkan kebutuhan pendidikan bergeser pada perkembangan teknologi digital. Literasi baru yang terdiri dari tiga aspek: literasi data, yaitu kemampuan dalam memahami data kualitatif maupun kuantitatif; literasi teknologi, yaitu kemampuan berinovasi ataupun bersikap terhadap kemajuan teknologi; dan literasi SDM/humanisme, yaitu penguatan SDM yang unggul dalam berkomunikasi. Ketiga literasi tersebut harus dikuatkan oleh guru pendidikan dasar. Agar mereka lebih siap dalam menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang di zaman digital ini. Jika guru sudah siap, maka dengan begitu mereka dapat mencetak generasi yang berhasil mencapai tahap kreatif, berpikir kritis, komunikatif, dan kolaboratif sesuai dengan kebutuhan era Revolusi Industri 4.0.


INTERPRETASI
Dalam era Revolusi Industri 4.0 yang merupakan era berbasis data, kemampuan literasi tidak cukup hanya dengan membaca, menulis, dan menghitung saja, tetapi juga diperlukan literasi baru (literasi data, literasi teknologi, dan literasi SDM). Hal ini pula yang harus diajarkan oleh guru kepada peserta didiknya. Sejalan dengan itu, Hamidulloh Ibda (2018) menyatakan di era Revolusi Industri 4.0 kebutuhan pendidikan berubah, sekolah membutuhkan “guru digital”.  Yaitu guru yang melek TIK, literasi digital, dan menguasai teknologi. Pemikiran yang hampir mirip dari Siti Mutmainah (2018) yang menyatakan bahwa pendidik di era disrupsi harus menguatkan literasi baru agar nantinya dapat mencetak generasi muda yang mampu bersaing secara global dan siap menghadapi berbagai tantangan zaman.


EVALUASI
Saya sependapat dengan artikel ini. Dalam menyiapkan generasi yang mempunyai kompetensi literasi baru, tentu harus disiapkan terlebih dahulu pendidik yang mempunyai pemahaman ketiga aspek literasi tersebut. Selaras dengan akronim guru dalam bahasa Jawa yaitu digugu lan ditiru maka memang benar bahwa peserta didik akan lebih cepat tanggap dengan apa yang diajarkan oleh gurunya daripada orang lain termasuk orang tuanya. Hal ini bukan tidak mungkin jika guru telah mempunyai kompetensi literasi baru maka peserta didiknya pun akan dapat memiliki pemahaman tentang literasi tersebut. Guru pun hendaknya melakukan kerja sama dengan lembaga pendidikan terkait guna mematangkan penguatan literasi baru ini, Sehingga terjawab sudah tantangan di era Revolusi Industri 4.0 karena generasi muda telah siap menghadapinya dengan kompetensi berbasis teknologi yang mereka miliki.


REKOMENDASI
Penelitian ini membuka peluang guru tingkat dasar untuk menggali informasi tentang literasi baru. Perlu dilakukan penelitian pada sekolah tingkat dasar yang telah memiliki kompetensi literasi baru, baik tenaga pendidik maupun peserta didiknya. Perlu juga dikaji tantangan maupun peluang yang ditemui oleh sekolah tersebut, serta dampak ataupun keuntungan yang mereka peroleh setelah mempunyai kompetensi literasi tersebut. Agar dapat membangkitakn gairah berliterasi baru oleh guru-guru lainnya.


Bagikan :

Tambahkan Komentar