Hadroh Trisula Temanggung

Hadroh Trisula Temanggung

Pasang Iklanmu Di Sini!


Temanggung, Hariantemanggung.com
– Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LP. Ma’arif NU PCNU) Temanggung menyelenggarakan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) pada Selasa (17/6/2025) bertempat di Hall Babussalam NU, Kompleks INISNU Temanggung. Kegiatan ini merupakan forum tertinggi LP Ma’arif NU di tingkat cabang yang bertujuan merancang program kerja jangka pendek tahun 2025 serta program strategis lima tahun ke depan.


Rakercab ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Sekretaris LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah Dr. M. Ahsanul Husna, Ketua Tanfidziyah PCNU Temanggung KH. Muchamad Nurul Yaqin, Ketua LP. Ma’arif NU PCNU Temanggung H. Miftakhul Hadi, Plh. Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Temanggung Bagus Pinuntun, dan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Temanggung H. Fatchur Rochman, Ketua YAPTINU H. Nur Makhsun, Direktur AKPER Alkautsar, Wakil Rektor I INISNU Dr. Hamidulloh Ibda, dan ratusan peserta dari kepala madrasah, kepala sekolah, dan pengurus Ma’arif NU.


Dalam sambutannya, Ketua LP. Ma’arif NU PCNU Temanggung H. Miftakhul Hadi menjelaskan bahwa Rakercab dilaksanakan sebulan pascapelantikan kepengurusan. Ia berharap forum yang hanya berlangsung satu hari ini dapat menghasilkan perencanaan program yang implementatif dan berorientasi pada penguatan lembaga.


“Ini adalah forum tertinggi di tingkat cabang untuk menyusun program lima tahun ke depan dan jangka pendek tahun 2025. Kami berharap program yang dirancang dapat dilaksanakan dalam masa kepengurusan kami selama lima tahun ke depan,” ujarnya.


Plh. Kepala Dindikpora Temanggung, Bagus Pinuntun, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya efisiensi dan semangat kolaborasi. Ia membagikan pengalamannya saat memimpin Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) di mana, meskipun memiliki anggaran terbatas, tetap berhasil meraih prestasi.


“Uang itu penting, tapi bukan segalanya. Filsafah ini bisa diterapkan para kepala sekolah dan madrasah di bawah naungan LP Ma’arif NU Temanggung,” pesannya.


Ia juga menyoroti tantangan pendidikan di Temanggung, termasuk potensi 6.000 anak yang tidak melanjutkan pendidikan. Dalam konteks ini, Bagus menyebut sekolah dan madrasah swasta di bawah LP. Ma’arif sebagai "tangan kiri" Dindikpora yang dibutuhkan untuk menampung anak-anak tersebut.


Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Temanggung menegaskan dukungannya terhadap keberlangsungan madrasah swasta. Ia menyampaikan bahwa ASN yang di-DPK-kan tidak akan dipindah ke madrasah negeri, sebagai bentuk komitmen menjaga eksistensi madrasah swasta.


“Kami terus mendorong guru-guru di bawah LP Ma’arif untuk mengikuti PPG dan sertifikasi. Silakan ajukan bantuan melalui Simsarpras atau saluran lainnya, kami siap memberikan rekomendasi dan tidak akan mempersulit,” ujarnya.


Namun ia juga menyoroti tantangan baru, yakni banyaknya guru bersertifikasi dari madrasah swasta yang diterima menjadi ASN melalui jalur PPPK di dinas pendidikan, sehingga mengurangi jumlah guru di madrasah Ma’arif. Ia mendorong LP Ma’arif untuk merumuskan strategi perekrutan guru yang berkelanjutan.


Ketua PCNU Temanggung KH. Muchamad Nurul Yaqin dalam arahannya menekankan pentingnya keterlibatan kepala sekolah dalam penguatan organisasi NU di tingkat akar rumput. Ia juga mendorong agar kepala sekolah aktif membangun jejaring sosial dan komunikasi dengan stakeholder di lingkungannya.


 “Kami sedang merintis tim media hingga tingkat ranting, dan berharap kader LP Ma’arif juga terlibat aktif di dalamnya,” tegasnya.


Mengakhiri sambutannya, KH. Nurul Yaqin mengingatkan pentingnya membangun spiritualitas guru-guru Ma’arif dengan membiasakan diri membaca Surah Al-Fatihah untuk para muassis NU sebelum memulai pembelajaran. Ia menutup sambutannya dengan resmi membuka Rakercab LP Ma’arif NU PCNU Temanggung.


Dalam kesempatan itu, Sekretaris LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah, Dr. M. Ahsanul Husna, secara resmi memaparkan sepuluh program prioritas yang akan menjadi arah kebijakan strategis Ma’arif NU Jateng.


“Program prioritas ini merupakan bentuk tanggung jawab moral dan kelembagaan kita untuk memajukan pendidikan yang berakar pada nilai-nilai Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah, sekaligus relevan dengan kebutuhan abad ke-21,” ujarnya.


Adapun sepuluh program prioritas tersebut meliputi berbagai dimensi, mulai dari ideologisasi, digitalisasi, penguatan SDM, hingga pengembangan vokasi. Pertama, Ideologisasi Aswaja Nahdliyah melalui Kurikulum Ke-NU-an dan Implementasi SISDIKNU. LP. Ma’arif NU berkomitmen menanamkan nilai-nilai Aswaja kepada peserta didik melalui kurikulum ke-NU-an yang terstruktur serta implementasi Sistem Informasi Pendidikan Ma’arif (SISDIKNU) sebagai sarana monitoring dan integrasi data pendidikan.


Kedua, digitalisasi layanan dan pembelajaran (School Digital Learning). Transformasi digital menjadi prioritas utama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui platform digital, pembelajaran berbasis daring, serta integrasi teknologi dalam sistem pendidikan.


Ketiga, peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan. Melalui pelatihan, workshop, dan pendampingan profesional, LP. Ma’arif mendorong peningkatan kualitas SDM guru dan tenaga pendidikan sebagai penggerak utama keberhasilan pembelajaran.


Keempat, pendampingan satuan pendidikan melalui program sister school. Program ini bertujuan membangun kemitraan antarsatuan pendidikan dalam hal pertukaran pengalaman, peningkatan mutu, dan penguatan tata kelola lembaga.


Kelima, penguatan literasi, numerasi, dan layanan pendidikan inklusif. LP. Ma’arif mendorong terciptanya lingkungan belajar yang ramah, adil, dan setara melalui program peningkatan literasi dasar, numerasi, dan pelayanan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus.


Keenam, beasiswa studi lanjut dan magang guru dan peserta didik Ma’arif. Kesempatan melanjutkan studi dan program magang diberikan kepada guru serta peserta didik untuk memperluas wawasan, pengalaman, dan peningkatan jenjang profesional.


Ketujuh, English Capacity Building program untuk guru dan peserta didik. Tujuannya untuk menyiapkan SDM yang kompetitif di tingkat global, LP. Ma’arif mengembangkan pelatihan dan pembelajaran bahasa Inggris secara sistematis dan berkelanjutan.


Kedelapan, penguatan pendidikan vokasi melalui LSP P2 Ma’arif Jateng. Dalam mendukung pendidikan berbasis keterampilan, program ini menyediakan sertifikasi kompetensi kerja bagi peserta didik vokasi di bawah Ma’arif.


Kesembilan, olimpiade dan kompetisi guru dan peserta didik Ma’arif. Ajang ini menjadi ruang ekspresi dan apresiasi bagi prestasi akademik maupun non-akademik peserta didik dan guru dalam berbagai bidang.


Kesepuluh, rintisan dan pengembangan Balai Diklat Ma’arif. LP. Ma’arif NU Jawa Tengah juga berkomitmen membangun balai pendidikan dan pelatihan sebagai pusat peningkatan kapasitas tenaga pendidik secara berkelanjutan.


Di akhir, ia juga mengajak LP. Ma’arif NU PCNU Temanggung untuk bersinergi dan berkolaborasi agar semua program di tingkat wilayah dan Temanggung bisa berjalan maksimal.


Dengan pelaksanaan Rakercab ini, diharapkan LP. Ma’arif NU PCNU Temanggung mampu mengakselerasi kualitas pendidikan berbasis nilai-nilai ke-NU-an, kemandirian, dan kolaborasi antarpemangku kepentingan pendidikan di Kabupaten Temanggung. (*)


Hariantemanggung.com
- Miftachul Aziz penyuluh agama Islam dari Temanggung Jawa tengah mengusung program REVIKA (Revitalisasi Kampung Aren). Program ini merupakan upaya terpadu yang mengusung tiga pilar utama, yakni pelestarian lingkungan, regenerasi petani aren, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal.


Sosok kelahiran Temanggung ini sejak kuliah dikenal sebagai sosok yang kreatif dan inovatif. Beberapa organisasi yang digelutinya seperti PC PMII Kita Salatiga, PC IPNU Kota Salatiga, Ketua umum FORMATAS (Forum Mahasiswa Temanggung di Salatiga) bahkan ia juga menjadi Presiden Mahasiswa STAIN Salatiga pada tahun 2014 yang kini telah menjadi UIN Salatiga. 


Saat ini , sebagai Penyuluh Agama, Aziz terus aktif menggerakkan masyarakat melalui Karangtaruna Desa Tlogopucang sebagai Ketua, kengurusan PC  ANSOR Temanggung, kepengurusan BPC HIMPI Temanggung, LKK NU Temanggung, BADKO LPQ Kandangan dan lainnya. Secara khusus sebagai penyuluh Aziz menggagas Program REVIKA sebagai aktualisasi tanggungjawab kekhalifahan menjaga bumi dan alam. 


Program REVIKA lahir sebagai respons terhadap kondisi wilayah yang hampir setiap tahun mengalami kekeringan, menurunnya populasi pohon aren, serta rendahnya minat generasi muda untuk bertani aren. Melalui pendekatan kolaboratif bersama masyarakat, Miftachul Aziz berhasil mendorong penanaman kembali pohon aren, pelatihan pengolahan produk turunannya, serta menciptakan model pemberdayaan yang berkelanjutan.


Atas dedikasi dan konsistensinya, Miftachul Aziz dinilai mampu menunjukkan peran strategis Penyuluh Agama Islam dalam mendukung pembangunan masyarakat yang berkelanjutan, tidak hanya di bidang keagamaan tetapi juga dalam aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi dia mendapat penghargaan sebagai Juara I PAI Award Jawa Tengah tahun 2025 kategori pelestarian lingkungan. 


Penghargaan ini sekaligus menjadi motivasi bagi para penyuluh lainnya untuk terus berinovasi dan hadir memberikan solusi nyata bagi masyarakat, sesuai dengan nilai-nilai Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Ia berharap semoga penghargaan ini menjadi penyemangat bagi para generasi muda untuk terus menjaga kelestarian lingkungan karena kita hanya memiliki satu bumi dan harus kita jaga bersama. Sebelumnya ia pernah menerima penghargaan Pemuda Tani DKN HKTI pada tahun 2018. (htm44/Ibda).


KUDUS, Hariantemanggung.com
– Di tengah arus deras informasi digital yang seringkali menyesatkan, peran guru sebagai penunjuk jalan kian krusial. Menyadari hal itu, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Negeri Semarang (UNNES) turun tangan, menggelar diklat jurnalistik khusus bagi guru pembimbing media sekolah/madrasah di lingkungan Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU PCNU Kabupaten Kudus. Pelatihan dua hari ini, 16-17 Juni 2025, bertempat di aula Dojo SMK NU Ma'arif Kudus, bertujuan mencetak para pionir literasi digital di garda terdepan pendidikan.


Para pengabdi yang terlibat adalah Abdul Arif, Edi Subkhan, dan M Nazil Iqdami dari Prodi Teknologi Pendidikan UNNES, serta Farida Rachmawati dari Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Walisongo. Tak ketinggalan, tiga mahasiswa UNNES, Rian Aryandani, Ari M Widyatama, dan M Rahka, turut menyumbangkan energi mereka. Sebanyak 30 guru antusias mengikuti diklat ini, menunjukkan tingginya kesadaran akan pentingnya literasi media di kalangan pendidik.


Hadir saat pembukaan jajaran pengurus LP Ma'arif NU PCNU Kabupaten Kudus, termasuk Ketua Ridlwan, S.Pd.I.; Sekretaris Muhammad Zaenul Anwar, S. Pd.I., MM; dan Bendahara Nur Aziz, S.Ag. Kehadiran mereka menegaskan komitmen LP Ma'arif dalam membekali guru dengan kompetensi mutakhir.


Guru sebagai Filter Informasi di Era Hoaks

Ridlwan secara tegas menyatakan bahwa diklat jurnalistik ini tak hanya untuk guru tingkat MA/SMA/SMK, tetapi juga harus menyentuh guru dan murid di MTs/SMP. Ia menekankan bahwa di zaman serba cepat ini, jurnalis adalah mata dunia. Informasi dari jurnalis menjadi penentu cara kita memahami peristiwa global, seperti perang Israel dan Iran.


"Dunia bisa tenang karena ada jurnalis yang mewartakan kebenaran. Namun, dunia juga bisa hancur karena berita bohong," tegas Ridlwan. Pesannya jelas: para guru Ma'arif diharapkan mampu mengajari murid-muridnya agar cerdas memilah informasi dan tidak turut menyebarkan hoaks. "Siapa tahu anak-anak yang Bapak Ibu dampingi ada yang jadi jurnalis populer seperti Rosi, Najwa, Aiman, dan lainnya," harapnya, memotivasi para guru untuk menumbuhkan minat jurnalistik sejak dini.


Mandat Gerakan Literasi Ma'arif

Abdul Arif, ketua tim pengabdi dari UNNES, menjelaskan bahwa diklat ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kapasitas guru agar optimal dalam mendampingi murid. Ia juga menyampaikan mandat penting dari Ketua LP Ma'arif NU PWNU Jawa Tengah agar setiap pengurus cabang memiliki tim khusus Gerakan Literasi Ma'arif (GLM) sebagai motor penggerak literasi di sekolah dan madrasah.


"Setelah pelatihan ini, kami harapkan ada forum komunikasi untuk wadah berbagi dan berkolaborasi dalam gerakan literasi," ujar Arif, menekankan keberlanjutan program.


Kolaborasi dengan Praktisi Media Lokal

Untuk memperkuat inisiatif ini, tim UNNES berkolaborasi dengan dua jurnalis senior di Kudus: Rosidi, eks jurnalis Suara Merdeka dan kini pembina At-Thullab TBS Kudus, serta M Qomarul Adib, Pemimpin Umum Suaranahdliyin.com. Keduanya berbagi pengalaman praktis tentang menulis berita dan feature, memberikan wawasan langsung dari dunia media.


"Para guru bisa berkolaborasi dengan praktisi media dalam banyak hal, termasuk diseminasi informasi," pungkas Arif, menandaskan pentingnya sinergi antara akademisi, pendidik, dan praktisi media dalam menghadapi tantangan informasi di era digital.


Semarang, Hariantemanggung.com
– Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah akan menggelar Sosialisasi Majalah Ma’arif / Majalah Mopdik edisi Tahun Pelajaran 2025/2026 pada Rabu, 18 Juni 2025 pukul 08.30 WIB melalui platform Zoom Meeting.


Koordinator Gerakan Literasi Ma'arif (GLM) Plus LP. Ma'arif NU PWNU Jawa Tengah Hamidulloh Ibda mengatakan bahwa kegiatan ini akan diikuti seluruh jajaran Ketua LP Ma’arif NU PCNU se-Jawa Tengah, Kepala Madrasah/Sekolah Ma’arif NU, serta pengurus IPNU dan IPPNU se-Jateng. "Sosialisasi ini menjadi momen strategis untuk memperkenalkan Majalah Mopdik yang berisi panduan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah/Madrasah (MPLS/Matsama) di lingkungan Ma’arif NU Jawa Tengah," katanya, Selasa (17/6/2025).


Acara ini menghadirkan jajaran pimpinan PWNU Jawa Tengah dan LP Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah, antara lain Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng KH. Abdul Ghaffar Rozin, Ketua LP Ma’arif NU PWNU Jateng Fakhruddin Karmani, Koordinator Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Plus dan Pimred Majalah Dr. Hamidulloh Ibda, Ketua PW IPNU Jateng M. Irfan Khamid, dan Ketua PW IPPNU Jateng Dwi Sangita.


Ibda mengatakan bahwa melalui kegiatan ini, peserta akan mendapatkan informasi teknis terkait implementasi kegiatan Matsama/MPLS yang edukatif, menyenangkan, dan mencerminkan nilai-nilai ke-NU-an. Panitia juga membuka pemesanan Majalah Mopdik 2025/2026 melalui pengurus LP Ma’arif NU tingkat cabang di masing-masing daerah.


Adapun akses Zoom untuk kegiatan ini, yaitu Link Zoom: Join Zoom Meeting dengan Meeting ID: 851 0742 5461, dan Passcode: matsama.


Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan majalah, dapat menghubungi narahubung atas nama Yasin di nomor WhatsApp: 0856-4121-3802.


"Mari sukseskan sosialisasi ini sebagai bentuk komitmen bersama dalam membangun karakter siswa baru melalui Matsama yang inklusif, visioner, dan berakar pada nilai-nilai Aswaja Annahdliyah," ajaknya. (*)