Hadroh Trisula Temanggung

Hadroh Trisula Temanggung

Pasang Iklanmu Di Sini!


Batang, Hariantemanggung.com - Ketua Pimpinan Wilayah Pencak Silat NU Pagar Nusa Jawa Tengah Arief Rohman mengatakan bahwa Pagar Nusa di setiap acara PORSEMA selalu memberi masukan dan mengingatkan perlunya sinergi sejak awal perencanaan. Di antara yang perlu disinergikan adalah penyusunan petunjuk teknis lomba olahgara khususnya pencak silat.

Pagar Nusa, ujar Arief, selalu siap membantu penyelenggaraan PORSEMA. Namun memang dalam beberapa kali PORSEMA, baru sedikit melibatkan Pagar Nusa. Maka kesempatan sekarang di periode LP Maarif yang baru, sinergi akan dijalin lebih erat dan lebih strategis.

“Kami selalu siap membantu dan mendukung PORSEMA sejak dalam perencanaan. Sekarang ini sinergi akan dibuat lebih kuat. Terima kasih LP Maarif sekarang telah merespon harapan Pagar Nusa,” ucap Arief Rohman didampingi jajaran pengurus PW Paga Nusa Jateng.

Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (LP Maarif NU) telah menyiapkan program kompetisi antar siswa sekolah dan madrasah Maarif NU yaitu Pekan Olahraga dan Seni Maarif (PORSEMA) untuk mendukung lebih serius pengembangan pencak silat NU Pagar Nusa.

 Dalam ajang perlombaan yang diselenggarakan berjenjang di tingkat cabang, wilayah hingga pusat setiap dua tahun tersebut, LP Maarif akan menyiapkan secara khusus dalam PORSEMA, pertandingan pencak silat agar menjadi ajang pertandingan atlet silat secara berjenjang dengan wasit dan juri serta perangkat pertandingan sepenuhnya dari unsur Pagar Nusa. Pihak LP Maarif sebagai fasilitator even sahaja.

Ketua LP Maarif NU Jawa Tengah Fakhruddin Karmani bersama Bendahara Ahmad Muzamil menyatakan hal itu dalam rapat silaturahim yang dihadiri pengurus PWNU Jateng di lokasi Kejuaraaan Pencak Silat NU Pagar Nusa (Kejurda IX) Jateng di Pondok Pesantren Darul Ulum Desa Tragung Kecamatan Kandeman Kabupaten, Batang, Jum’at, (24/1/2025). Kejurda berlangsung hari Jum’at hingga Ahad, (24-26 Januari 2025).

 “LP Maarif setiap dua tahun menyelenggarakan PORSEMA. Kami siapkan nantinya cabang pencak silat dilombakan secara khusus dengan perangkat pertandingan sepernuhnya dari unsur Pagar Nusa,” tutur Fakhruddin dalam rapat tersebut.

 Dikatakannya, dalam PORSEMA yang telah berjalan selama ini, memang kompetisi pencak silat hanya sekedar melibatkan Pagar Nusa dalam penyusunan petunjuk teknis lomba. Atau memasukkan orang Pagar Nusa dalam kepanitiaan. Namun tidak sepenuhnya diberi wewenang mengatur dan mengurus perangkat pertandingannya. Sehingga status atlet silat yang bertanding dalam PORSEMA sebatas mewakili sekolah. Dan tidak terdata sebagai atlet Pagar Nusa yang memilki hak pembinaan prestasi secara berjenjang sesuai usia si atlet.

 “Dalam PORSEMA selama ini memang atlet silat yang bertanding sebatas mewakili sekolah atau madrasahnya,” jelas dia. (htm/HI)

Batang, Hariantemanggung.com - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah melibatkan Pagar Nusa dalam pembentukan unit khusus tanggap bencana yang dinamai “NU Peduli”. Pelibatan Pagar Nusa ini menjadikan status unit tersebut menjadi “NU Peduli Plus”.

 Demikian disampaikan Ketua PWNU Jateng KH Abdul Ghaffar Rozin dalam pidato pembukaan Kejuaraan Pencak Silat Daerah (Kejurda) Pagar Nusa Jawa Tengah di kompleks Pondok Pesantren Darul Ulum di Desa Tragung Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang, pada Jum’at, (24/1/2025). Kejurda tersebut dilaksanakan pada Jum’at sampai Ahad, (24-26/1/2025).

 Disampaikan Gus Rozin, panggilan akrab Ketua PWNU Jateng ini, saat ini PWNU telah berkonsentrasi menyiapkan tim penolong tanggap bencana di seluruh Jawa Tengah. Pembentukan unit NU Peduli Plus, itu merupakan unsur empat khidmah (pengabdian) NU kepada masyarakat.

 “PWWU Jateng sejak dulu telah membentuk unit tanggap bencana bernama NU Peduli. Kali ini kami namai NU Peduli Plus karena melibatkan Pagar Nusa,” ujarnya dalam acara tersebut.

 Lebih lanjut dia sampaikan, empat khidmah NU adalah pelayanan Nu kepada masyarakat di bidang ekonomi, dakwah, pendidikan dan kesehatan.

 Dia jelaskan, NU telah berusia 102 tahun dalam hitungan hijriyah. Jelas usia yang sudah sangat matang dalam rentang pengbdian. Maka menurutnya NU harus semakin jaya nan cemerlang. Dan untuk bisa demikian, Pagar Nusa harus terlebih dulu jaya.

“Kejurda ini dalam rangkat halah ke 102 NU dan ke-39 Pagar Nusa. Jelas usia Pagar Nusa adalah masa semangat-semangatnya berjuang. NU perlu semakin jaya, maka Pagar Nusa harus terlebih dulu Jaya. Karena akan menjadi kunci cemerlangnya NU di masa depan,” tutur kiai muda asal Kajen, Pati tersebut. [htm/HI]


Temanggung, Hariantemanggung.com
- Kabupaten Temanggung mendapat 500 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk bulan Januari 2025 dari Provinsi Jawa Tengah.

Kepala UPT Puskeswan dan Balai Insiminasi Buatan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung, Nurul Hazanah, mengatakan bahwa dari populasi sekitar 14.000 sapi di Kabupaten Temanggung, menunjukkan persediaan vaksin masih sangat sedikit dibanding dengan populasi yang ada, sehingga ada syarat-syarat tertentu untuk mendapatkannya. 

"Kebetulan sampai saat ini kami baru bisa memberikan 176 dosis vaksin dari tanggal 16 Januari 2025, dan untuk rencananya ini kami data yang minta vaksin. Karena keterbatasan vaksin, yang mendaftar kami beri dengan syarat kondisi ternak sehat, kemudian umur di atas tiga bulan, tidak sedang bunting dan menyusui, bisa dilakukan vaksin," ucap Nurul Hazanah saat diwawancarai pada, Jum'at (24/01/2025).

"Maka yang bisa kami lakukan pencegahan selain dengan vaksinasi, yaitu kami membatasi untuk membeli ternak dari luar, kemudian juga menjaga kebersihan kandang secara rutin dengan menyemprotkan disinfektan," lanjutnya.

Yang sudah dilakukan vaksinasi kemarin, kata dia, antara lain vaksinasi sapi perah di Rowoseneng ada 99 ekor, sapi perah di Gondangwayang 27 ekor, kemudian peternak sapi di Kemiri 19 ekor, dan yang di Kalimanggis 6 ekor.

"Kebetulan juga atas permintaan sendiri dari peternak masing-masing," sambungnya.

Ia mengampaikan PMK sebenarnya tidak berbahaya untuk manusia, artinya tidak menular, berarti ini bukan penyakit yang zoonosis, menularnya hanya antar-sapi saja.

"Makan daging sapi tetap aman, selagi tetap dimasak dengan matang," katanya. (Red-Hartem27-MP)

Temanggung, Hariantemanggung.com
 -Senat Mahasiswa (SEMA) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Intitut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung audiensi bersama DPRD Kabupaten Temanggung untuk memperdalam pengetahuan terkait dengan tugas anggota DPRD dan tahapan tahapan dalam pembangunan di Kabupaten Temanggung.

Audiensi yang dilakukan pada, Kamis (23/1/2025) di Ruang Sindoro Kantor DPRD Kabupaten Temanggung disambut oleh Wakil Ketua DPRD, Muh Amin, S.Ag dan Sekretaris Komisi D, Badrun Mustofa, S.Pd.

Kurnia Laili, Ketua SEMA INISNU menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka untuk memperdalam pengetahuan terkait dengan tugas anggota DPRD dan tahapan tahapan dalam pembangunan di Kabupaten Temanggung.

“kami Senat Mahasiswa Institut maupun Fakultas dan DEMA ingin belajar tentang bagaimana menjadi legislator yang baik dan benar, kami merasa sangat minim sekali pengetahuan untuk itu mohon juga kami diberikan pemahaman terkait dengan tahapan pembangunan” ucap Kurnia Laili dalam audiensinya.

Mendengar hal ini, Muh Amin sangat antusias menerima para mahasiswa, ia juga mengapresiasi atas inisiatif mahasiswa untuk belajar sehingga mempunyai pengetahuan yang komprehensif untuk terlibat dalam pembangunan daerah.

“Kami memberikan apresiasi atas keinginan Senat Mahasiswa, Badan Eksekutif mahasiswa dan Dewan Pers Mahasiswa INISNU Temanggung untuk belajar lebih mendalam tentang tugas pokok dan Fungsi DPRD, sehingga memiliki pemahaman yg komprehensif terhadap posisi Lembaga legeslatif dalam pemerintahan Daerah” sambut Muh Amin.

Ketua DPC PKB Temanggung tersebut juga berharap kedepan mahasiswa dapat memberikan kontribusinya dalam meningkatkan kualitas pembangunan di Temanggung

“saya berharap agar dunia kampus dan mahasiswa terus memberikan konstribusi, sumbangsih konsep, pemikiran (blue print) serta partisipasinya untuk peningkatan kaulitas pembangunan dan pelayanan pemerintah daerah pada masyarakat” sambung Muh Amin.

Lebih lanjut Badrun Mustofa menjelaskan bahwa jika SEMA dianalogikan sebagai DPRD yang merepresentasikan masyarakat agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka Sema juga harus dapat mereprentasikan mahasiswa yang bisa meningkatkan kadar intelektual para mahasiswa di kampus. (Red-Hartem27/MP)