Hadroh Trisula Temanggung

Hadroh Trisula Temanggung

Pasang Iklanmu Di Sini!


Temanggung, Hariantemanggung.com - Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah, Hukum, dan Ekonomi Islam (DEMA-FSHEI) Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung sukses gelar Seminar Sinau Anggaran di Aula lantai 3 INISNU Temanggung.

Sinau Anggaran yang dilaksanakan pada hari Rabu, (28/02/2024) dengan tema "Memahami Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran yang Sistematis dan Terstruktur" di narasumberi oleh Anggota DPRD Kabupaten Temanggung, Mahzum, S.HI.

Dalam sambutannya, Muhammad Ifandi, Ketua DEMA-FSHEI INISNU Temanggung menjelaskan tema kegiatan tersebut yang mana merupakan keinginan DEMA-FSHEI dalam membentuk kepribadian mahasiswa FSHEI yang paham akan perencanaan dan pengelolaan anggaran.

"Tentunya kegiatan ini kami laksanakan dengan tujuan supaya mahasiswa FSHEI paham akan perencanaan dan pengelolaan anggaran sesuai dengan tema yang diangkat pada kegiatan ini. Sehingga kita semua sudah mempunyai bekal dalam mengawal kebijakan-kebijakan fakultas, kampus, bahkan pemerintah daerah dalam hal anggaran." Kata Ifandi.

Disamping itu, Ifandi juga mengatakan bahwa sebelumnya belum pernah ada kegiatan sinau anggaran, dan kegiatan tersebut merupakan kegiatan pertama kalinya.

"Memang sebelumnya belum pernah ada kegiatan seperti ini, sehingga berdasarkan pada keresahan mahasiswa yang menginginkan kegiatan sinau anggaran, maka kami merealisasikan keinginan mahasiswa dengan kegiatan ini. Tentunya Sinau Anggaran ini adalah kegiatan pertama kalinya yang dilakukan di Fakultas Syariah Hukum dan Ekonomi Islam, dan bahkan pertama kalinya yang diadakan di kampus INISNU Temanggung." Ucap Wakil Ketua 2 Bidang Eksternal PMII Rayon Makukuhan.

Dengan adanya materi yang diberikan oleh narasumber yang sangat menarik, seperti halnya prinsip penyusunan APBD, siklus APBD, kebijakan pendapatan daerah, hingga pengalokasian anggaran daerah, peserta yang berjumlah 80 mahasiswa sangat berantusias dalam mengikuti kegiatan tersebut.

Dekan FSHEI yang diwakili oleh Amin Nasrullah, Lc., M.Ek. dalam membuka kegiatan mengatakan pentingnya perencanaan dalam sebuah manajemen.

"Pada dasarnya, perencanaan merupakan hal yang paling penting dan fundamental di dalam sebuah manajemen maupun dalam membuat sebuah anggaran, karena perencanaan itu kaitannya dengan keberhasilan sebuah organisasi maupun sebuah lembaga. Disamping itu, Kegagalan dalam perencanaan sama halnya merencanakan sebuah kegagalan. Sehingga bisa dikatakan hal yang penting dalam sebuah proses." Ungkap Kaprodi Ekonomi Syariah INISNU Temanggung.

Disisi lain, Amin juga berharap agar peserta bisa komitmen dalam mengikuti kegiatan dengan memahami dan mengimplementasikannya.

"Dengan adanya kegiatan ini, tentunya kita semua sangat mengharapkan ilmu yang disampaikan oleh pak Mahzum, beliau ini selain anggota DPRD Kabupaten Temanggung, juga sebagai Ketua Ikatan Alumni (IKA) INISNU Temanggung. Oleh karenanya ilmu tentang perencanaan dan pengelolaan anggaran ini nantinya akan menjadi bekal kita kedepannya. (htm/taf)


Temanggung, Hariantemanggung.com
- Dosen Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., berbagi strategi menulis artikel ilmiah agar diterima atau tembus di jurnal internasional bereputasi terindeks Scopus. Hal itu terungkap melalui Webinar Nasional bertajuk "Strategi Publikasi Ilmiah Bidang Pendidikan Dasar di Jurnal Internasional Bereputasi" yang digelar Perkumpulan Dosen PGMI Indonesia Wilayah  VIII Jawa Tengah - DIY pada Senin (26/2/2024) secara daring.

Disampaikan Ibda, bahwa selama ini ia mempraktikkan sejumlah strategi, cara, atau tips agar tulisan yang dikirim di jurnal terindeks Scopus bisa diterima dan diterbitkan. Pertama, naskah harus berkualitas. "Maksud berkualitas adalah dari sisi temuan yaitu artikel harus memiliki novelty, aneh, unik karena belum ada sama sekali, dampak keilmuan, dan berpotensi laku disitasi. Kualitas ini dari sisi konten, bahasa, metode jelas, rinci, dan kontemporer, gunakan tools terkini, referensi minimal 50, 90 persen artikel jurnal dan lengkap dengan URL, dan ingat jangan lupa menyitasi artikel karya editor in chief, reviewer, tulisan yang telah terbit di jurnal sasaran/jurnal jaringannya," beber pria kelahiran Pati tersebut.

Kedua, sesuaikan naskah dengan AG atau Author Guidelines, kaidah selingkung, template, dan tulislah sesuai kebutuhan/keinginan editor. "Kadang artikel ditolak itu karena tidak sesuai kebutuhan editor," beber Ibda yang merupakan reviewer pada 16 jurnal internasional terindeks Scopus tersebut.

Ketiga, kolaborasi. "Kolaborasi sangat penting. Karena kita bukan malaikat. Setidaknya kita bisa berkolaborasi dengan penulis asing lintas negara, dengan penulis pakar, penulis yang karyanya banyak, penulis yang h-index Scopus tinggi, dan kita kalau bisa menghindari penulis tunggal. Apalagi ada jurnal yang menyaratkan kolaborasi itu wajib bukan single author," beber Ketua Bidang Media, Hukum, dan Humas FKPT Jawa Tengah tersebut.

Keempat, gunakan penerjemah profesional, proofreader native/internasional. "Kita bisa berkolaborasi dengan penulis asing juga yang intinya membantu kemasan naskah agar bahasanya bagus. Selain hemat, ini juga membantu bahwa posisi kolaborasinya jelas," kata dia.

Kelima, lengkapi administrasi di OJS. "Administrasi yang dimaksud adalah kita melengkapi prakata saat mengirim. Kita perlu melengkapi juga metadata di OJS dengan isian lengkap, termasuk URL GS, WoS/Publons, Orcid dan lainnya, termasuk Supplementary File, dan dokumen similarity report di bawah 10 persen," imbuh dia.

Keenam, revisi cepat dan berkualitas. "Ketika sudah dapat notifikasi berupa editor decision, sebaiknya kita revisi secepatnya. Kalau saya biasanya sehari setelah mendapatkan email langsung saya submit," lanjut dia.

Ketujuh, pahami indikator penilaian reviewer. "Ini penting. Karena penilaian dan masukan reviewer ini menjadi pertimbangan dan dasar editor menerima atau menolak artikel kita meski sudah proses in review. Bukan berarti yang status papers kita in review itu jaminan accepted, bisa juga ditolak. Maka solusinya kita harus memahami aspek apa saja yang menjadi indikator penilaian reviewer. Jumlah reviewer bergantung jurnalnya, ada yang satu, bahkan saya pernah direview lima sampai tujuh orang lintas negara," paparnya.

Kedelapan, pilih jurnal yang volume terbitnya banyak. "Semakin banyak edisi dan volume terbitan, semakin potensial artikel kita diterima karena mereka membutuhkan naskah. Tapi harus dipastikan jurnalnya aman, tidak predator, tidak discontinued atau potensi discontinued dari Scopus," tegas doktor Pendidikan Dasar UNY tersebut.

Kesembilan, istikamah, sabar dan pasrah. "Menulis artikel di jurnal Scopus itu membutuhkan konsisten, sabar dan memasrahkan semua kepada Tuhan setelah kita berusaha maksimal. Kan semua bergantung kehendak Allah to. Kadang agak gaib juga. Tapi ingat, editor dan reviewer jurnal itu juga manusia. Asalkan kita menuruti apa masukan, saran, dan kebutuhan mereka, insyaallah dipermudah untuk accepted," imbuh dia.

Di sisi lain, Ibda juga membocorkan strategi pasca Editor Decision setelah submit. "Hampir 70 persen lebih, penulis gagal di jurnal Scopus karena malas merevisi. Malas dan lambat merespon hasil keputusan editor. Padahal di sini awal kita membuktikan keseriusan merevisi dan keseriusan agar naskah kita layak diterima dan diterbitkan. Maka ya harus ada strategi setelah ada keputusan editor ketika revision required ataupun resubmit," papar Ibda.

Pertama, revisi cepat, berkualitas, dan sesuai masukan. Kedua, saat merevisi, beri warna teks yang sudah direvisi. Ketiga, lampirkan Cover Letter / lembar Response to Reviewers. Keempat, jika revisi via email, beri penguatan yang meyakinkan agar diterima oleh reviewer/editor.

"Semua yang saya sampaikan ini hanya strategi saja. Kita harus fokus pada kualitas naskah. Kalau kualitas naskah bagus, mau kita kirim di jurnal mana saja insyaallah diterima jika sesuai ketentuan dan utamanya kebutuhan editor," imbuh Ibda.

Sebagai akademisi, Ibda sendiri telah memiliki 10 dokumen terindeks Scopus dengan H-Index 4, dan ia aktif menjadi reviewer pada 16 jurnal internasional terindeks Scopus Q1-Q4 lintas negara yaitu Turki, Britania Raya, Amerika Serikat, Kanada, Singapura, Mauritius, London (UK), Serbia, Italia, Pakistan, Nigeria, Spanyol, Brazil, dan Indonesia. 


Acara tersebut dibuka oleh Dr. Atikah Syamsi, M.Pd.I., yang mewakili Ketua Umum PD PGMI Indonesia. Pihaknya berharap acara tersebut dimanfaatkan peserta untuk belajar tentang publikasi ilmiah. Pihaknya juga berharap, akan ada jurnal PGMI di Indonesia yang terindeks Scopus. Sementara Ketua PD PGMI Wilayah VIII Jateng-DIY yang diwakili Hj. Zulaikha, M.Ag., M.Pd., juga berharap agar para peserta turut aktif dalam penulisan ilmiah di jurnal internasional bereputasi. Kegiatan tersebut diikuti ratusan peserta dari unsur dosen, mahasiswa, guru, dan akademisi dari berbagai daerah.

Narasumber pertama, dosen PGMI IAINU Kebumen Siti Fatimah, M.Pd., menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis naskah berkualitas. Pertama, topik riset yang solutif di bidang kajian. Kedua, metode riset yang tepat dan kompleks. Ketiga, memiliki novelty. Keempat, terjemahan dan proofread yang berstandar. Kelima, uji similaritas naskah. Keenam, pemilihan jurnal target yang tepat. Ketujuh, analisis jurnal target. Kedelapan, layout sesuai dengan jurnal target. Kesembilan, submit artikel.

"Sedangkan tips publikasi di jurnal internasional bereputasi yaitu rencanakan alur penulisan jurnal, menulis bersama tim, miliki referensi yang cukup, perhatikan tujuan dan ruang lingkup jurnal, dan hindari jurnal predator," beber dia. (htm/ibd)


Magelang, Hariantemanggung.com
- MI Arrosyidin Gelar Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Diikuti seluruh guru dan tenaga kependidikan di Aula MI pada (20-21/02/2024).

Hadir dalam acara tersebut, Ketua Komite Madrasah Sekaligus Kepala Desa Pucang Drs. KH. Anwari beserta wakil Khudaifah, S.Ag, Dekan FTK, Andrian Gandi W, Narasumber, jajaran guru, beserta tendik MI Arrosyidin.

Dalam sambutannya Kepala MI, Bahrudin rifai, S.Pd.I mengucapkan terimakasih atas kehadiran dan kerjasama INISNU Temanggung dalam meningkatkan mutu guru Madrasah. 

"Zaman semakin berkembang, kami merancang, mempersiapakan kegiatan ini dengan melibatkan INISNU Temanggung. Semoga workshop lancar, guru dapat menerima materi dengan baik serta mampu mengimplementasikannya kepada siswa".Paparnya

Pihaknya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu kegiatan tersebut.

Selanjutnya, Komite sekaligus Kepala Desa Pucang, Drs.KH Anwari, memaparkan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

"Kegiatan ini merupakan terobosan dari MI Arrosyidin dalan meningkatkan kompetensi guru. Melalui kegiatan ini kami serasa menemukan jati diri NU yang sesungguhnya. Adapun gebyar dan gemuruhnya kegiatan NU ada intisari yaitu peningkatan dan sentuhan dan implementasi yang lebih baik." Ungkap santri KH.Abdul Hadi Shofwan Pendiri INISNU itu dilanjutkan membuka acara tersebut.


Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Andrian Gandi Wijanarko, menyampaikan kegiatan ini sebagai awal yang baik dengan dilandasi kerjasama atau MoU antara kedua lembaga. Pihaknya berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan.

Dalam kesempatan itu, MI Arrosyidin menghadirkan dua Narasumber yaitu, Faizah,M.Pd selaku Kaprodi PGMI INISNU dan M.Ulfi Fadli, M.Pd Kepala MI ELPIST (Labschool PGMI INISNU Temanggung).

Kaprodi PGMI, Faizah, M.Pd memaparkan konsep Profil Pelajar Pancasila.

"Profil pelajar dalam konteks merdeka belajar antara Madrasah Ibtidaiyah dengan Sekolah Dasar memiliki perbedaan yang menonjol. Dimana Sekolah Dasar lebih fokus pada Profil Pelajar Pancasila sedangkan Madrasah Ibtidaiyah fokus ditambahkan dengan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin. Dengan tujuan untuk mencetak peserta didik dengan sebagai Rahmat bagi kehidupan". Papar Alumni UIN Sunan Kalijaga itu.

Sementara itu, Kepala MI ELPIST, M.Ulfi Fadli, M.Pd mengutarakan praktik Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5P2RA) tidak bisa hanya dilaksanakan oleh pihak madrasah saja, melainkan harus menggandeng dari beberapa pihak. Pemilihan Proyek juga harus di sesuaikan dengan identifikasi masalah yang relevan di madrasah. Sehingga proyek yang dihasilkan benar-benar sesuai dan bermanfaat dengan apa yang dibutuhkan bagi siswa.

Kegiatan diakhiri dengan doa dan harapan dari KH. Chafid Fuadi, S.Pd

"Terima kasih kami sampaikan kepada tim INISNU. Dalam pelatihan ini kita belajar bersama dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka dan

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5P2RA).

Selanjutnya semoga kerjasama dapat dilakukan kembali dengan kegiatan lainnya sebagai komitmen kerjasama kedua lembaga."Ungkap Ketua LTN NU Kabupaten Magelang itu.

Kegiatan terlaksana dengan lancar, peserta juga sangat aktif mengikuti kegiatan tersebut hingga akhir. (htm/gan)


Temanggung, Hariantemanggung.com - BEM PTNU Se-Nusantara Daerah Kedu melaksanakan kegiatan Musyawarah Daerah (MUSDA) dan Rapat kerja daerah (RAKERDA)  yang bertempat di aula Institut Islam Nahdlatul Ulama' (INISNU) Temanggung. (10/02/2024).

Kegiatan Yang Berlangsung Selama Dua Hari tersebut dibuka dengan simbolis pemukulan Gong Sebanyak 9 kali oleh Rektor INISNU Temanggung Dr. H. Muh Baihaqi, M.M, yang kemudian di lanjutkan dengan agenda Seminar Nasional Ngaji Nusantara.

Hadir dalam Acara Tersebut Wakil Sekretaris Nasional BEM PTNU Se-Nusantara Rama Fiqri, Koordinator Wilayah BEM PTNU Jateng Muhammad Ikhsanurrizqi, Segenap Tamu Undangan dan Peserta Perwakilan dari Berbagai kampus PTNU yang Tergabung di BEM PTNU Kedu, Serta Sejumlah Pengurus BEM PTNU baik Nasional maupun Wilayah.

MUSDA BEM PTNU Se-Nusantara Daerah Kedu Berlangsung dengan tertib dan menghasilkan Beberapa Point Rekomendasi yang akan menjadi Program Kerja kedepan.

Dalam Sesi MUSDA, BEM PTNU Kedu Yang Di nahkodai oleh Gus Saefulloh Yang terpaksa lu h saat MUSWIL BEM PTNU Jateng, juga Menyusun Struktural Lengkap yang Kemudian Di Lantik Oleh Koordinator Wilayah BEM PTNU Jateng.

Dalam Sesi Pelantikan, Korwil Jateng Muhammad Ikhsanurrizqi Berpesan Agar Mahasiswa NU Harus ikut serta berperan aktif dalam Pembangunan Bangsa Dan Negara serta selalu memupuk tali persaudara'an.

"Kami Harap, sudah sepatutnya kita sebagai mahasiswa dan Sebagai Generasi Muda NU Harus ikut andil dan berperan Aktif dalam Proses Pembangunan Serta Pengawalan Isu yang ada, khususnya di Jawa tengah. Kami Juga Berharap, melalui Forum seperti ini, bisa semakin mempererat tali persaudaraan antar kita semua, khususnya Mahasiswa yang tergabung dalam BEM PTNU Kedu ini". Pungkasnya. (Htm/sul)