Oleh Amri Selfia 

Mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya


Covid-19 adalah virus yang berasal dari China, yang menjadi musuh bersama seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Virus ini pertama kali ditemukan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 silam. Hingga saat ini, jutaan masyarakat Indonesia sudah terinfeksi virus Covid-19, bahkan sudah banyak memakan korban hingga meninggal dunia. Virus ini bukanlah virus yang sepele. Butuh langkah yang tepat dan cepat untuk memerangi penyebaran Covid-19. Dalam perkembangannya, virus ini diketahui telah bermutasi menjadi banyak varian diantaranya varian Delta dan Omicron yang tentu saja sangat berbahaya. 

Vaksinasi adalah salah satu langkah penting dalam memerangi pandemi Covid19 yang sudah menyebar luas di bumi pertiwi. Dua tahun tentu bukan waktu yang sebentar untuk Indonesia dapat bangkit menemukan solusi-solusi yang ampuh menghalau virus berbahaya ini. Program vaksinasi Covid-19 kini sudah digencarkan di Indonesia menggunakan vaksin yang di ekspor dari luar negeri. Lantas, bagaimana dengan vaksin buatan dalam negeri? Bisakah kita berharap pada vaksin karya anak bangsa? 

Di Indonesia, ada beberapa instansi yang melakukan riset pembuatan vaksin Covid-19 diantaranya ITB, UI, UNAIR, UGM, LIPI, dan LBM Ejikman. Sejauh ini, vaksin yang sudah berada pada skala industri adalah vaksin yang dibuat oleh Universitas Airlangga bersama PT Biotis Pharmaceutical Indonesia dan Lembaga Ejikman bersama PT Bio Farma. Vaksin Merah Putih hasil kerjasama UNAIR dengan PT Biotis sudah melewati beberapa tahapan diantaranya tahap pra klinik 1 dan pra klinik 2. Di uji pra klinik 1, vaksin Merah Putih menghasilkan respon imun yang menjanjikan. Selanjutnya pada uji pra klinik 2 juga berjalan dengan tuntas, meskipun ada beberapa kendala yang dialami. Setelah mendapatkan hasil dari uji pra klinik 2, maka UNAIR dan PT Biotis membuat laporan evaluasi yang selanjutnya diserahkan kepada lembaga yang bertanggungjawab yaitu BPOM. 

Program pembuatan vaksin Merah Putih karya anak bangsa ini mendapat dukungan dari berbagai pihak pemerintah termasuk BPOM, BIN, dan kemendikbudristek. Untuk tahapan selanjutnya, vaksin Merah Putih buatan Unair dan PT Biotis ini direncanakan akan melewati uji klinik pada manusia sekitar bulan Januari 2022. Vaksin ini ditargetkan dapat diproduksi secara massal pada Maret 2022 mendatang. 

Vaksin Merah Putih adalah salah satu karya anak bangsa yang sangat membanggakan. Dari namanya saja, vaksin Merah Putih sudah melambangkan rasa kecintaan terhadap tanah air Indonesia. Untuk itu, perlu adanya dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat agar perkembangan vaksin Merah Putih dapat berjalan dengan lancar. Dukungan ini sangat diperlukan mengingat keberadaan vaksin Merah Putih merupakan suatu inovasi anak bangsa dan merupakan aset negara untuk jangka berkepanjangan. 

Menghargai karya anak bangsa adalah satu cerminan dari sila Pancasila yaitu sila keadilan. Di sila ini, kita sebagai warga negara Indonesia yang baik diwajibkan untuk selalu menghargai dan mengapresiasi karya-karya orang lain. Munculnya inovasi vaksin Merah Putih merupakan terobosan yang sangat bermanfaat bagi kesejahteraan bersama. Untuk itu, tidak ada yang salah jika kita menggebu-gebu dalam menyerukan dukungan yang penuh terhadap vaksin Merah Putih. Harapannya, vaksin ini dapat segera diproduksi dalam skala besar agar dapat dimanfaatkan oleh semua masyarakat Indonesia. 



           

Bagikan :

Tambahkan Komentar