Oleh Kuni Masrohati Ulya

Mahasiswi PIAUD INISNU Temanggung


Pendidikan adalah mutlak bagi manusia. Menurut Wikipedia, pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari suatu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, dan atau penelitian.

Pendidik pertama dan utama bagi anak adalah orang tua. Orang tua menjadi kiblat bagi setiap anak dalam menjalani kehidupannya. Keberhasilan orang tua dalam mendidik anak akan terlihat di masa depan. Maka dari itu, orang tua paling bertanggung jawab terhadap pendidikan anaknya.

Peran orang tua sangat berpengaruh dalam mendidik anak-anaknya, terutama di dalam pendidikan agama islam. Anak merupakan bagian dari masyarakat yang tanpa disadari di pundaknya terpikul beban terhadap pembangunan bangsa pada masa mendatang. Sebagai generasi penerus bangsa, seorang anak dituntut untuk dapat mempertahankan kejayaan tanah air di tengah perkembangan jaman yang terlalu pesat. Hal tersebut menjadikan orang tua harus lebih memperhatikan, membimbing, dan mendidik dengan baik, sehingga tercapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Seperti dijelaskan dalam Al- Qur`an Surat An nisa ayat 9 yang artinya “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka yang mereka khawatir terhadap ( kesejahteraan ) nya.Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah …..”

Ayat diatas mengisyaratkan kepada orang tua agar tidak meninggalkan anak dalam keadaan lemah. Lemah dalam hal ini adalah lemah dalam segala aspek kehidupan, seperti lemah mental, psikis, pendidikan, ekonomi, terutama lemah iman ( spiritual ). Seorang anak yang lemah iman akan menjadi generasi tanpa kepribadian. Jadi semua orang tua harus memerhatikan semua aspek perkembangan anak, baik dari segi perhatian, kasih sayang, pendidikan mental, maupun masalah akidah atau keimanannya. Oleh karena itu, para orang tua hendaklah bertakwa kepada Allah SWT. Berlaku lemah lembut kepada anak akan sangat membantu dalam menanamkan kecerdasan spiritual kepada anak. Karena anak merasa dilimpahi kasih saying oleh kedua orang tuanya. Keadaan anak ditentukan oleh cara-cara orang tua mendidik dan membesarkannya.

Seperti yang dikatakan Gus Yusuf dalam ceramahnya,” jangan berharap anak-anak kamu menjadi solih solihah kalau orang tuanya tidak solih solihah.”

Orang tua merupakan figur sentral dalam kehidupan anak, karena orang tua adalah lingkungan sosial awal yang dikenal anak. Figur yang menentukan kualitas kehidupan anak, dan figur yang paling dekat dengannya,baik secara fisik maupun psikis. Peran dan upaya orang tua harus diperhatikan dengan baik sehingga kepribadian anak dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna.

Dalam Islam dijelaskan bahwa anak merupakan amanah Allah yang tidak boleh disia-siakan, karena menyia-nyiakan anak berarti menyia-nyiakan amanah Allah SWT. Anak wajib dijaga, dirawat, dan dipelihara dengan baik sesuai norma-norma dan niali islami.Dengan demikian, orang tua berkewajiban menjaga anak-anak, baik melalui pembinaan keagamaan maupun pengarahan lainnya.

Hubungan orang tua dan anak sangat memengaruhi jiwa anak. Baik buruknya serta tumbuh tidaknya mental anak sangat bergantung pada orang tua.

Jika melihat peranan orang tua sebagai pendidik pertama bagi anak, tidak dapat dipisahkan dari peran seorang ibu. Sejak dalam kandungan sampai lahir dan menjadi dewasa, ibulah yang paling dekat dan sering bersama dengan anak. Hingga ada istilah “Bahasa Ibu”.

Baik buruknya anak sangat bergantung pada sikap orang tuanya. Anak yang dilahirkan ke muka bumi ini dalam keadaan fitrah (kemampuan dasar) berupa potensi relegius (nilai-nilai agama). Naluri agama yang dimiliki oleh manusia untuk melangsungkan kehidupannya di dunia merupakan pedoman yang harus ditanamkan kepada anakanak sejak dini, sehingga proses pendidikan untk mengembangkan potensi agama, kearah yang sebenarnya.

Fitrah yang dibawa anak sejak lahir bagi anak dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Fitrah tidak dapat berkembang tanpa adanya pengaruh positif dari lingkungannya, yang mungkin dapat dimodifikasi atau dapat diubah secara drastis apabila lingkungannya tidak memungkinkan untuk menjadi fitrah yang baik.

Pada diri anak harus ditanamkan nilai-nilai yang baik, karena anak sejak lahir telah membawa potensi dan bakat. Potensi yang ada pada diri anak tersebut harus diarahkan pada hal-hal yang baik.

Pendidikan berawal dari lingkungan keluarga, yaitu kedua orang tua kemudian dilanjutkan dengan lingkungan masyarakat dan pendidikan formal (sekolah). Ketiga sumber pendidikan (Tri pusat pendidikan) tersebut adalah merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan saling menunjang. Jika salah satu komponen saja kurang diperhatikan, maka akan sangat berpengaruh kepada komponen yang lain.


Bagikan :

Tambahkan Komentar