Oleh Retno Puji Astuti
Mahasiswi Prodi PIAUD INISNU Temanggung
Memiliki anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah dambaan setiap orang tua. Untuk mewujudkannya tentu saja orang tua harus selalu memperhatikan , mengawasi, dan merawat anak secara seksama. Proses tumbuh kembang anak dapat berlangsung secara alamiah, tetapi proses tersebut sangat tergantung kepada orang dewasa atau orang tua. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Pada masa balita ini perkembangan kemampuan
berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional, dan intelegensia berjalan
sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral
serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini. Pada periode kritis
ini, diperlukan rangsangan atau stimulasi yang berguna agar potensinya
berkembang. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi diusahakan sesuai
dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya, bahkan sejak bayi
masih dalam kandungan . Untuk bisa merawat dan membesarkan anak secara maksimal
tentu kita perlu mengetahui banyak hal yang berkaitan dengan anak itu sendiri,
yang pada gilirannya akan menjadi bekal yang sangat berharga bagi kita dalam
merawat dan membesarkan buah hati kita.
Istilah
tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi
saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, atau
ukuran, yang bisa diukur dengan ukuran berat ( gram, kilogram ), dan ukuran
panjang ( cm, meter ), sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dari seluruh bagian tubuh
sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan
emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil berinteraksi dengan
lingkungannya.
Secara
umum terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi tumbuh kembang anak yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik ini yang menentukan
sifat bawaan anak tersebut. Kemampuan anak merupakan cirri yang khas yang
diturunkan dari orang tuanya. Faktor lingkungan
yaitu
suasana di mana anak itu berada. Dalam hal ini lingkungan berfungsi sebagai
penyedia kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang sejak dalam kandungan sampai
dewasa . Lingkungan yang baik akan menunjang tumbuh kembang anak , lingkungan
berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang sejak
dalam kandungan sampai dewasa. Lingkungan yang baik akan menunjang tumbuh
kembang anak , sebaliknya lingkungan yang kurang baik akan menghambat tumbuh
kembangnya.
Periode
penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa ini
pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak
selanjutnya. Pada masa balita ini kemampuan berbahasa, kreativitas, sosial,
emosional, dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan
perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga
dibentuk pada masa ini. Deteksi dini perkembangan anak dilakukan dengan cara
pemeriksaan perkembangan secara berkala, apakah sesuai dengan umur atau telah
terjadi penyimpangan dari perkembangan normal. Empat parameter yang dipakai
dalam menilai perkembangan anak adalah : Gerakan motorik kasar (pergerakan dan
sikap tubuh).Gerakan motorik halus (menggambar,
memegang suatu benda dll). Bahasa
(kemampuan merespon suara, mengikuti perintah, berbicara spontan).. Kepribadian/tingkah
laku (bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya
Kemampuan
dan tumbuh kembang anak perlu dirangsang oleh orang tua agar anak dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal dan sesuai umurnya. Stimulasi adalah perangsangan
( penglihatan, bicara, pendengaran, perabaan ) yang datang dari lingkungan
anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat berkembang
dibandingkan anak yang kurang bahkan tidak mendapat stimulasi. Stimulasi juga
dapat berfungsi sebagai penguat yang bermanfaat bagi perkembangan anak.
Berbagai macam stimulasi visual ( penglihatan ), verbal ( bicara ), auditif (
pendengaran ), taktil ( sentuhan ) dll dapat mengoptimalkan perkembangan
Pemberian
stimulasi akan lebih efektif apabila memperhatikan kebutuhan kebutuhan anak
sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya. Pada tahap perkembangan awal anak
berada pada tahap sensori motorik. Pemberian stimulasi visual pada ranjang bayi
akan meningkatkan perhatian anak terhadap lingkungannya, bayi akn gembira
dengan tertawa-tawa dan menggerak-gerakkan seluruh tubuhnya. Tetapi bila rangsangan itu terlalu banyak,
reaksi dapat sebaliknya yaitu perhatian anak akan berkurang dan anak akan
menangis.
.
Pada tahun-tahun pertama anak belajar mendengarkan. Stimulus verbal pada periode ini sangat penting untuk perkembangan bahasa anak pada tahun pertama kehidupannya. Kualitas dan kuantitas vokal seorang anak dapat bertambah dengan stimulasi vebal dan anak akan belajar menirukan kata-kata yang didengarnya. Tetapi bila stimulasi auditif terlalu banyak ( lingkungan rebut ) anak akan mengalami kesukaran dalam membedakan berbagai macam suara.
Stimulasi visual dan verbal pada permulaan perkembangan anak merupakan stimulasi awal yang penting, karena dapat menimbulkan sifat-sifat ekspresif misalnya mengangkat alis, membuka mulut dan mata seperti ekspresi keheranan, dll. Selain itu anak juga memerlukan stimulasi taktil. Kurangnya stimulasi taktil dapat menimbulkan penyimpangan perilaku osial, emosional, dan motorik. Perhatian dan kasih sayang juga merupakan stimulasi yang diperlukan anak, misalnya dengan bercakap-cakap, membelai, mencium, bermain dll. Stimulasi ini akan menimbulkan rasa aman dan rasa percaya diri pada anak, sehingga anak akan lebih responsive terhadap lingkungannya dan lebih berkembang. Pada anak yang lebih besar yang sudah mampu berjalan dan berbicara, akan senang melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap lingkungannya.
Motif ini dapat diperkuat atau diperlemah oleh lingkungannya melalui sejumlah rekasi yang diberikan terhadap perilaku anak tersebut . Misalnya anak akan belajar untuk mengetahui perilaku mana yang membuat ibu senang / mendapat pujian dari ibu, dan perilaku mana yang mendapat marah dari ibu. Anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang responsive akan memperlihatkan perilaku eksploratif yang tinggi . Stimulasi verbal juga dibutuhkan pada tahap perkembangan ini. Dengan penguasaan bahasa anak akan mengembangkan ide-idenya melalui pertanyaan-pertanyaan, yang selanjutnya akan mempengaruhi perkembangan kognitifnya ( kecerdasan ).
Pada masa sekolah,
perhatian anak akan mulai keluar dari lingkungan keluarganya, perhatian mulai
teralih ke teman sebayanya. Akan sangat menguntungkan apabila anak mempunyai
banyak kesempatan untuk berosialisasi dengan lingkungannya. Melalui sosialisasi
anak akan memperoleh lebih banyak stimulasi sosial yang bermanfaat bagi
perkembangan sosial anak. Jadi, agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan
optimal, maka harus diberikan stimulasi yang optimal juga. Ingatlah bahwa masa
depan bangsa tergantung dari para generasi mudanya.
Tambahkan Komentar