Oleh Diana Nur Auliasari

Mahasiswi Program Studi PAI, INISNU Temanggung

 

Seringkali pertanyaan tentang eksistensi Tuhan menjadi hal yang wajib ditanyakan oleh anak, Apalagi pada usia (0-5) tahun merupakan usia Golden Age atau masa keemasan anak, masa dimana rasa ingin tahunya sangat besar. Namun bagaimana jika mereka menanyakan berbagaimacam pertanyaan tentang Tuhanya? , seringkali orang tua merasa kesusahan menjawab dari pertanyaan ekstrim tersebut, bukan karena apa, tetapi karena jika dalam menjawab pertanyaan itu tidak tepat maupun tidak benar, itu akan menjerumuskan anak kepada pengertian yang salah dan menjadikan kemusrikan bagi dirinya kelak, Naudzubillah…..

Lalu bagaimana cara kita sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab atas hal tersebut menangani pertanyaan tentang semacam ini, Bunda, Allah itu siapa sih?, Bunda, Allah itu dimana?, mengapa Bunda dan adik harus sholat? , kadang pertanyaan sesimpel itu sangat sulit untuk orang dewasa jelaskan, bahkan tidak sedikit orang tua yang mengalihkan pembicaraan, atau marah dan lebih menyarankan anak untuk melakukan apa yang seharusnya anak-anak lakukan seperti bermain, bernyanyi atau menggambar.

Sebenarnya banyak cara yang dapat orang dewasa lakukan dalam menjawab pertanyaan anak tentang Tuhanya, ini bisa dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan scientific yang mana kita tahu metode ini adalah merupakan suatu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar anak secara aktif mencari tahu informasi dari berbagai sumber melalui observasi dan tidak hanya pada sekedar diberi penjelasan. Artinya disini anak diberikan gambaran sederhana melalui penciptaanNYA disekeliling mereka, karena dengan hal ini mereka akan lebih bisa menerima karena dapat dilihat secara nalar mereka yang masih dini.

Sebagaimana contoh dari pertanyaan anak tentang, Bunda Allah itu siapa sih? Dari sini kita dapat memberikan penjelasan secara sederhana dengan memberikan gambaran tentang ciptaan-Nya, “adik tahu tidak, jika Ayah, Bunda Adik, gunung, pohon, laut, langit awan, semua itu Allah yang menciptakan, Jadi Allah itu adalah Tuhan yang Maha menciptakan” . dari jawaban tersebut anak dapat secara langsung menalar tentang apa yang sudah ia dapat, anak akan mnangkap jawaban tersebut bahwa berarti TuhanNya adalah yang mencipyakan segalanya, seperti pada hadist  

كَانَ اللَّهُ وَلَمْ يَكُنْ شَيْءٌ غَيْرُهُ  

“Allah sudah ada dan tak ada apa pun selain Dia.” (HR. Bukhari) 

Maka dari keberadaanNya yang sudah ada, Allah Maha Mungkin untuk menciptakan bumi seisinya.

Bagaimana dengan pertanyaan yang ini, Bunda, Allah itu dimana? , terkadang orang dewasa merasa gagap untuk menjawab, takut akan salah dalam menjelaskan keberadaanNya, namun sebagai orang dewasa yang diandalkan seorang anak tentu kita harus berani dan bertanggung jawab atas rasa ingin tahunya, hal ini dapat dijelaskan dengan sederhanya juga, seperti “Allah itu ada di Langit, yang sangat luas dan luasnya tak terhingga, dari sana Allah dapat melihat dan mengatur segala ciptaanNya, tetapi ada kalanya Allah itu ada di dalam hati adik, jika adik berbuat baik, maka adik akan merasakan keberadaan Allah, adik merasa dilindungi dan disayangiNya, tetapi jika adik tidak berbuat baik maka Allah tidak dapat dirasakan oleh Adik.maka jadilah anak yang sholih sholihah supaya Allah selalu didekat Adik”. Dari jawaban tersebut selain kita menjelaskan tentang keberadaanNya, kita juga dapat menanamkan perilaku yang seharusnya dilakukan oleh HambanNya seperti harus selalu menjalankan kebaikan dalam hidupnya.

اللهُمَّ أَنْتَ الْأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُونَكَ شَيْءٌ  

Ya Allah, Engkau adalah yang awal maka tidak ada sebelum-Mu sesuatu apa pun. dan Engkau adalah yang akhir maka tidak ada setelah-Mu sesuatu apa pun. Dan Engkau adalah Yang Nampak maka tidak ada di atas-Mu sesuatu apa pun dan engkau adalah Yang Tak Tampak maka tidak ada di bawah-Mu sesuatu apa pun.” (HR. Muslim)

Menjawab pertanyan yang terakhir mengapa Bunda dan adik harus sholat? Jika pertanyaan ini dijawab dengan “ya karena itu sudah menjadi kewajiban seorang muslim” jawaban ini akan dirasa berat dan masih sulit untuk diterima nalar anak, mereka masih bertanya tentang kewajiban dan muslim itu apa, tetapi jika kita menjawab dengan bahasa anak, maka tidak ayal akan lebih bisa ditangkap dengan mudah. “Sholat itu adalah wujud rasa syukur Bunda, karena Bunda telah diciptakan oleh Allah, diberikan kemudahan bisa bernapas, bisa berbicara, berjalan, berlari merawat adik dan masih banyak lagi, jadi adik juga harus sholat sebagaimana yang sudah Bunda lakukan, karena adik juga harus bersyukur karena adik sudah diciptakan Allah dan diberikan kemudahan seperti melihat, mendengar berjalan dan lain sebagainya”.

Semoga dari apa yang kita tanamkan kepada anak-anak kita adlah kebaikan agar kita juga dapat membesarkan mereka dengan jalan yang benar sesuai dengan syariat islam,serta semoga dari jawaban-jawaban sederhana ini dapat menjadikan kebaikan pula bagi anak-anak.. Wallahu`alam bisowab….

Bagikan :

Tambahkan Komentar