Tabloid Bintang
Oleh
Septa Eka Permatasari
Mahasiswi Prodi PIAUD STAINU Temanggung
Pendidikan agama Islam merupakan
proses untuk mempelajari agama Islam secara detail dan membentuk karakter
generasi milenial menjadi sesuai dengan ajaran Islam. Munculnya teknologi yang
semakin canggih dapat mempengaruhi karakter mereka karena tidak pernah dibekali
dengan ilmu agama. Oleh karena itu pendidikan agama Islam sangat dibutuhkan
guna membentuk karakter (ahklak karimah).
Generasi milenial merupakan generasi
yang lahir pada awal 2000. Anak muda sekarang banyak yang didominasi oleh
generasi milenial. Oleh karena itu pendidikan agama Islam sangat penting di
pelajari agar generasi milineal memiliki karakter yang baik. Ilmu pengetahuan
umum juga penting namun lebih baik di seimbangkan dengan karakter yang baik.
Perbedaan pendidikan dan pengajaran
terletak pada penekanan pendidikan terhadap pembentukan karakter dan
kepribadian peserta didik. Dengan proses pembelajaran yang baik bangsa atau
negara dapat mewariskan nilai -- nilai keagamaan, kebudayaan, pemikiran dan
keahlian kepada generasi muda (milenial) , sehingga mereka dapat memiliki
karakter yang baik. Pendidikan agama Islam seharusnya diajarkan pertama kali
oleh orang tua, pendikan agama Islam diajarkan pelan-pelan melalui hal kecil.
Misalnya, mengajarkan anak dengan berbicara santun, mengajarkan doa-doa dan
membiasakannya. Sehingga anaknya dapat menjadikan kebiasaan.
Generasi milenial harus memelajari
pendidikan agama Islam supaya selaras dengan pendidikan umum. Pendidikan Islam
menyiapkan peranan generasi milenial dalam meneruskan tugas di dunia dan kelak
dapat memetik pahalanya di akhirat. Pendidikan agama Islam merupakan bimbingan
untuk membentuk kepribadian dan karakteristik yang baik. Agar generasi milenial
dapat menggunakan fasilitas modern sesuai dengan ajaran agama.
Pendidikan Islam ditujukan untuk
mencapai keseimbangan pertumbuhan dari pribadi, manusia secara menyeluruh
melalui latihan -- latihan kejiwaan, akal pikiran, kecerdasan, perasaan, dan
pancaindra. Oleh karena itu, pendidikan Islami harus mengembangkan seluruh
aspek kehidupan manusia, baik spritual, intelektual, imajinasi (fantasi),
jasmaniah, keilmiahannya, bahasanya, baik secara individual aupun kelompok serta
mendorong aspek-aspek itu kearah kebaikan dan pencapaian kesempurnaan hidup.
Pendidikan Islam merupakan salah
satu aspek saja dari ajaran Islam secara keseluruhan. Karena, tujuan pendidikan
Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dan Islam, yaitu menciptakan
pribadi hamba Allah yang selalu bertaqwa kepada-Nya dan dapat mencapai
kebahagiaan kehidupan bahagia dunia dan akhirat. Dalam konteks sosial
masyarakat, bangsa, dan negara pribadi bertakwa ini dapat menjadi rahmatan
lil-alamin, baik dalam skala kecil maupun besar tujuan hidup manusia dalam
Islam inilah yang dapat disebut juga sebagai tujuan akhir pendidikan Islam.
Selain tujuan umum itu, terdapat pula tujuan khusus yang lebih spesifik
menjelaskan apa yang ingin dicapai melalui pendidikan Islam.
Banyak generasi milenial pada zaman
sekarang yang kurang mau memplajari ilmu agama Islam. Sebenarnyanya hal ini
terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhi dari keluarga, lingkungan,
teman, dan pergaulan yang salah. Keluarga sebagai sebuah institusi mini yang
dapat memberikan pemenuhan kebutuhan anak sebagai makhluk
biopsiko-sosio-spritual dengan pengembangan kepribadiannya. Dengan kepedulian
keluargalah juga kebutuhan akualisasi diri anak, yang merupakan puncak dari
tahap pengembangan diri dari anak, sebelum anak bersikap dengan hal yang tidak
diinginkan. Mendidik anak memerlukan materi kesabaran dan ilmu.
Membangun jembatan dan mendidik anak
adalah proses yang sama-sama mempersiapkan sebuah jalan menuju masa depan.
Orang tua pasti menyadari bahwa mereka tidak dapat mengendalikan setiap waktu
dalam peristiwa yang dilakukan oleh anaknya. Oleh karena itu, yang bisa mereka
lakukan adalah mempunyai keahlian dan kemampuan menghadapi setiap peristiwa
tersebut dengan menanamkan karakter yang baik kepada anak generasi milenial.
Hampir 70% orang tua kurang
mempedulikan anaknya salah pendidikan agama, ada yang peduli dan mencoba
disekolahkan ke lembaga pendidikan agama Islam namun, orang tua sendiri tidak
memberikan contoh dari penerapan yang diajarkan agama. Apabila orang tua ikut
serta memberikan contoh dan menerapkan maka anak akan mengikuti apa yang
dilakukan orang tua dan mnjadi kebiasaan.
Generasi milenial sangat memiliki
potensi yang banyak dan menguntungkan bagi kemajuan bangsa dan Negara. Dengan
catatan memiliki potensi yang disertai pendidikan agama Islam supaya seimbang.
Ada beberapa fenomena yang menunjukkan kemajuan yang signifikan dan diminati
masyarakat dengan gejala-gejala kemajuan terjadi pada beberapa lembaga
pendidkan Islam sebagai bagian dari proses santrinisasi atau kebangkitan Islam.
Minat masyarakat muslim terhadap lembaga pendidikan Islam belakagan ini sudah
berkurang, terutama masyarakat yang hidup diperkotaan. Mereka tidak serta merta
memasukkan putra-putrinya kemadrasah atau sekolah Islam hanya kesamaan
identitas keIslaman. Akan tetapi, mereka melakukan seleksi. Jika ternyata
pendidikan Islam tersebut maju, mereka tertari untuk menjadikannya pilihan.
Lembaga pendidikan Islam, seperti juga pendidikan lainnya akan menghadapi
gejala-gejala.
Seorang yang pada waktu kecilnya
tidak pernah mendapatkan pendidikan agama, maka pada masa dewasanya nanti tidak
akan merasakan pentingnya agama dalam kehidupannya atau bahkan mungkin kurang
perduli terhadap agama. Lain halnya dengan seorang yang sejak kecil sudah
banyak mendapatkan pendidikan agama atau telah ada pengaruh lingkungan untuk
mengembangkan potensi keagamaannya, maka setelah siswa atau dewasa mempunyai
kecenderungan kepada hidup yang selalu dilandasi oleh nilai-nilai ajaran agama
yang dianutnya.[2 masa depan pendidikan Islam dipengaruhi tiga isu besar:
Globalisasi
Demokratisasi
liberalisasi Islam
Globalisasi juga mempengaruhi sistem pendidikan. Penetrasi budaya
global terhadap kehidupan masyarakat Indonesia akan direspon secara berbeda
oleh kalangan pendidikan: permisif, defensif, dan transformatif. Tuntutan
demokratisasi pada akhirnya juga mengarah pada sistem pengolaan pendidikan;
tuntutan pengolaan pendidikan yang lebih otonom dan beragam., tuntutan
partisipasinya masyarakat khususnya dalam pengawasan mutu pendidikan yang
transparan dan bertanggung jawab, dan tuntutan untuk mengimplemantasikan
pradigma pendidikan yang menekankan peran aktif siswa.
Lembaga pendidkan Islam harus memiliki orientasi yang jelas ibarat
kendaraan, orientasi seperti trayek, yaitu jalur yang harus dilalui untuk
mencapai tujuan. Dengan pengertian lain, orientasi itu layaknya sasaran yang
mengantarkan pada tujuan, oleh karena itu orientasi dapat membuat gerak
pendidikan lebih terarah, teratur, dan terencana. Untuk merumuskan orientasi
tersebut perlu mempertimbangkan fenomena-fenomena yang terjadi dimasyarakat
terkait dengan pendidikan anak.
Selain dari pengawasan keluarga dan lembaga , generasi milineal harus
diperhatikan saat bergaul dan berbaur dilingkungannya, karena lingkungan adalah
sebagai tempat interaksinya manusia dengan makhluk hidup lainnnya. Jadi,
otomatis jika kita tak menanamkan pendidikan Islam sejak dini maka anak-anak
generasi milineal tidak akan besikap baik seperti orang yang tak
bermoral, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang memiliki rasa
tanggung jawab dan sikap bermoral. Secara potensial memang setiap individu
(anak) dilahirkan membawa fitrah agama, namun potensi yang dimiliki tersebut
tanpa adanya dukungan atau pengaruh dari luar atau lingkungan dimana ia
tinggal, keluarga, sekolah dan masyarakat, maka jauh kemungkinannya bisa
berkembang sebagaimana semestinya.
Perkembangan agama pada generasi milineal, terjadi melalui pengalaman
hidupnya sejak lahir, dalam keluarga, di sekolah dan di masyarakat. Semakin
banyak pengalaman bersifat agama, tindakan, kelakuan dan cara menghadapi hidup
akan sesuai dengan ajaran agama. Pendidikan agama Islam dilakukan agar generasi
milineal tidak terjerumus ke hal negativ yang tidak diinginkan dan dapan
memiliki etika, karakteristik yang baik sesuai dengan ajaran agama dan Negara.
Tambahkan Komentar