Oleh Dyah Ayu Mukaromah
STAINU Temanggung Jawa Tengah
Metode pembelajaran kreatif adalah salah satu metode yang mempunyai
tujuan untuk menambah kemampuan berpikir kreatif siswa. Pembelajaran kreatif
sangatlah penting bagi kepentingan generasi kreatif maupun bagi orang lain.
Edupreneur adalah pendidikan kewirausahaan yang merupakan usaha untuk mendidik
seseorang agar dapat menghasilkan suatu produk baik barang maupun jasa yang
bernilai jual dan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Sedangkan pembelajaran Sains adalah ilmu yang mempelajari
peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam dengan melakukan observasi, eksperimen,
penyimpulan agar siswa mempunysi pengetahuan yang terorganisasi tentang alam
sekitar yang diperoleh pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah.
Metode pembelajaran kreatif memiliki beberapa kriteria
yang membedakan dengan metode pembelajaran lainnya. Berikut ini karakteristik
yang membedakan dengan metode pembelajaran kreatif yang meliputi keterlibatan
siswa secara intelektual dan emosional dalam proses pembelajaran, siswa
didorong untuk merancang konsep yang akan dikaji dengan bantuan guru, siswa
diberikan berbagai cara seperti observasi dan percobaan, siswa diberikan
kesempatan untuk bertanggung jawab menyelesaikan tugas bersama. Pada dasarnya
untuk menjadi kreatif seseorang harus bekerja keras, berdedikasi tinggi,
antusias serta percaya diri.
Metode kreatif yang telah dibahas bisa dikaitkan dengan
edupreneur, dikarenakan tuntukan pendidikan di zaman modern yang semakin
kompleks setiap kegiatan belajar mengajar dituntuk dapat menghasilkan bahkan
memaksimalkan potensi peserta didik serta diharapkan mampu menghasilkan
keuntungan diberbagai bidang. Para pendidik pada jenjang PAUD memiliki
kebutuhan untuk membuat media semenarik mungkin.
Pembelajaran yang kreatif dan menarik dengan berbagai
bahan ajar juga merupakan salah satu ciri pembelajaran kreatif di PAUD. Hal ini
sejalan dengan mental kewirausahaan yang harus jeli dalam menangkap peluang
pasar, seorang guru PAUD dapat menciptakan peluang pasarnya sendiri dengan
mengetahui kebutuhan media berupa Alat Permainan Edukatif (APE) bagi
berjalannya belajar melalui kegiatan bermain yang dibutuhkan oleh setiap
lembaga PAUD.
Guru PAUD dapat mengembangkan inovasi pembuatan media
melalui cara-cara yang menarik dan menyenangkan, sehingga mental kewirausahaan
guru dan siswa dapat berkembang sehingga menjadikan kegiatan pembelajaran
berbasis edupreneur. Untuk itu diperlukan metode pembelajaran yang dapat
mengemas kegiatan belajar mengajar yang memuat pengembangan kreatifitas anak
dan memberikan output keterampilan enterpreneurship pada pembelajaran SAINS
PAUD.
Seorang pendidik yang baik harus memahami kesiapan dari
para anak didik demikian juga dengan perangkat pembelajaran yang harus
disiapkan. Anak-anak akan lebih tertarik dengan kegiatan belajarnya apabila
pensdidik memberikan penjelasan melalui media yang dapat secara langsung
dilihat oleh anak-anak. Media memudahkan anak-anak untuk berinteraksi dan
memahami apa yang disampaikan oleh guru atau pendidiknya. Dengan demikian salah
satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru PAUD adalah kemampuan dalam
membuat dan menghadirkan media dalam setiap kegiatan. Kemampuan pembuatan media
yang dimiliki seorang guru atau pendidik PAUD merupakan modal yang sangat baik
untuk memupuk mental kewirausahaan. Dengan selalu menggunakan media yang baik,
guru akan semakin terampil dalam pembuatannya, sedangkan anak didik akan nyaman
dan senang karena pembelajaran dapat berlangsung dengan menggembirakan.
Prinsip pembelajaran di PAUD salah satunya adalah belajar
melalui kegiatan bermain. Bermain merupakan aktifitas utama yang dilakukan oleh
anak-anak di dalam kehidupan sehari-harinya. Seorang guru atau pendidik perlu
menggunakan kegiatan bermain sebagai bagian dari strategi pembelajaran di PAUD.
Kegiatan belajar PAUD dapat direncanakan dengan hal-hal yang menyenangkan,
sehinnga muncul istilah edutainment di dalam pembelajaran pada lembaga PAUD.
Edutainment berasal dari kata education dan entertainment.
Education dapat diartikan sebagai pendidikan sedangkan entertanment berarti
hiburan. Segi bahasa edutainment memiliki arti pendidikan yang mengjibur atau
menyenangkan, sedangkan dari sisi terminologi, edutainment berarti suatu proses
pembelajaran yang didesain sedemikian rupa, sehingga muatan pendidikan dan
hiburan dapat dikombinasikan secara harmonis untuk menciptakan pembelajaran
yang menyenangkan.cara belajar anak yang menyenangkan melalui kegiatan bermain,
memberikan peluang bagi para guru untuk mengembangkan desain pembelajaran yang
menarik. Guru perlu mengetahui konsep edutainment sebagai bekal untuk menyusun
rencana pembelajaran dan sebagai acuan dalam membuat media atau alat peraga
pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran SAINS PAUD yang membutuhkan
media-media menarik berupa APE, merupakan peluang bagi tumbuhnya jiwa-jiwa
enterpreneur dalam diri peserta didik. Tingginya kebutuhan akan media SAINS dan
sulitnya mengakses kebutuhan akan media tersebut karena terkendala harga yang
mahal, membuat guru berpikir mebuat media sendiri bersama peserta didik yang
diimplementasikan lewat strategi pembelajaran kreatif menggunakan bahan yang
mudah didapat, bahan dengan harag lebih terjangkau, atau bahan yang sudah
dimiliki sendiri.
Tercipta ide edupreneur yang secaea tidak langsung sudah
muncul, para guru memanfaatkan hasil karya kegiatan pembelajaran untuk
dipasarkan dalam expo media atau pasar kids. Kegiatan ekspo atau pasar kids
biasanya berupa pertunjnukan pameran hasil karya seni anak yang dapat berupa
lukisan, origami, mozaik, maupun kreasi seni lainnya. Hasil karya seni ini
kemudian dapat dijual atau dilelang, kemudian hasil penjualan atau hasil lelang
didonasikan untuk korban bencana banjir, untuk membiayai suatu kegiatan, maupun
untuk kas lembaga tersebut.
Langkah awal pengembangan edupreneurship adalah menyiapkan
guru yang mampu membimbing siswa agar mereka memiliki jiwa enterpreneur. Jika
sumberdaya guru sudah siap, maka kebijakan peningkatan mutu dan budaya
edupreseurship akan mendapat dukungan. Edupreneurship membutuhkan dukungan dari
pendidik yang memiliki jiwa teacherpreneur. Pendidik yang memiliki jiwa
teacherpreneur adalah pendidik yang memiliki sifat-sifat kepemimpinan,
menguasai banyak strategi mengajar yang inovatif, mempunyai gagasan ydan
strategi agar lembaga dapat meraih sukses yang tinggi, memiliki keterampilan
dan komitmen untuk menyebarluaskan keahliannya kepada orang lain.
Tambahkan Komentar