Oleh : Etik Ratnawatiningsih

Mahasiswa STAINU Temanggung

 

Pada masa krisis global sebagaimana yang dihadapi manusia saat ini, diperlukan karakter yang kuat untuk bertahan di dalamnya.Pembangunan karakter sumber daya manusia dalam suatu negara dapat dilaksanakan melalui proses pendidikan yang terjadi di sekolah.Penanaman nilai karakter kewirausahann dalam pembelajaran dapat dimulai dari sejak usia dini.Karakter yang kuat akan menjadikan sesorang memiliki mental yang tangguh dalam menghadapi tantangan dunia.

 

Sekolah sebagai lembaga pendidikan semestinya tidak hanya berfokus pada pengembangan kecerdasan intelektual anak, tetapi juga fokus pada pengembangan karakter atau pribadi anak agar sejalan dengan tujuan pendidikan nasional.

 

Damsar (2011: 72) menyebutkan bahwa sekolah merupakan salah satu agen sosialisasi yang berperan untuk membentuk pengetahuan,sikap,nilai,norma,perilaku esensial,dan harapan agar mampu berpartisipasi efektif dalam masyarakat.Melalui pendidikan yang berlangsung di sekolah maka diharapkan akan terlahir generasi-generasi yang memiliki karakter kuat untuk mampu bersaing di era globalisasi.Pada masa krisis global sebagaimana yang dihadapi manusia saat ini, diperlukan karakter yang kuat untuk bertahan di dalamnya.Pembangunan karakter sumber daya manusia dalam suatu negara dapat dilaksanakan melalui proses pendidikan yang terjadi di sekolah. Soemanto (2008: 27) menyebutkan salah satu pelayanan pendidikan untu membangun karakter yakni melalui pendidikan wiraswasta (wirausaha).Karakter yang kuat akan menjadikan sesorang memiliki mental yang tangguh dalam menghadapi tantangan dunia.

 

Kegiatan Kewirausahaan pada PAUD diantaranya adalah kelas memasak (cooking class).Kegiatan cooking class atau kelas memasak adalah kegiatan yang sangat menarik minat anak, sangat jarang sekali anak yang tidak menyukai kegiatan ini.Melalui kegiatan ini anak dapat memperoleh berbagai pengetahuan dan pengalaman secara langsung bagai mana proses pembuatan suatu makanan sebelum disajikan.

 

Kegiatan cooking class inipun sesuai dengan Karakteristik Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini seperti yang tercantum dalam Permendikbud. No 146 Tahun 2014 yaitu: Mengoptimalkan perkembangan anak yang meliputi: aspek nilai kegiatan yang tercermin dalam kopetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.

 

Sujono dan Nurani (2010:91) mengatakan bahwa permainan memasak merupakan kegiatan untuk mengembangkan keterampilan memasak dan cara pembuatannya dengan menggunakan bahan-bahan yang sesungguhnya dan hasilnya dapat dinikmati langsung oleh anak, seperti: Menyeduh susu atau sirup,membuat es, memasak nasi, memasak sayur, memasak kue, memasak pop corn,membuat juice,menngoreng krupuk,menggoreng telur ceplok dan seterusnya.

 

 

Outing Clas adalah kegiatan pembelajaran yang bertujuan memberikan keterampilan dan keahlian dasar tertentu sebagai sarana menumbuhkan keseimbangan kegiatan belajar mengajar di sekolah dan tuntutan hidup di masyarakat.Adapun tujuan umum dari program Outing Class adalah memberikan ketrampilan dan pengetahuan baru yang tidak masuk dalam kurikulum,siswa lebih bergairah dalam mengikuti seluruh aktivitas di sekolah,siawa mampu bersosialiasai di dalam kehidupan bermasyarakat,siswa memiliki ketrampilan di alam bebas.Kegiatan Outing class merupakan media yang efektif dan efsien dalam menyampaikan ilmu pengetahuan.

 

Pembelajaran bukan dari teori saja tetapi juga kebenaran dan bukti nyata di lapangan.Tujuan diadakan Outing Class adalah mendekatkan siswa dengan lingkungan, mempermudah pemahaman materi dengan melihat realita sesungguhnya.Outing Class merupakan satu di antara proses pembelajaran yang inovatif, nyata, dan relevan dengan tuntutan zaman.Pembelajaran yang diawali dengan kajian teoritis hingga pada akhirnya disajikan pada kenyataan.Salah satu contoh kegiatan outing class yaitu peserta didik mengunjungi pengerajin gerabah.Guru bekerjasama dengan pihak pengrajin gerabah menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan anak untuk membuat gerabah.Tujuan dari pembelajaran ini yakni agar anak memiliki mental mandiri untuk mengahasilkan karya yang berharga dan melatih anak memiliki daya kreatifitas.Kegiatan ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Jamal Ma’mur (2013: 176),bahwa salah satu pola yang efektif dalam upaya penanaman karakter yakni melalui program kerjasama dengan instansi-instansi terkait, seperti salah satunya pabrik.Hal ini guna menunjang pengembangan diri peserta didik memiliki keterampilan.

 

 

Market Day adalah kegiatan yang menarik dan menyenangkan bagi anak usia dini yang akan belajar untuk menumbuhkan kemampuan entrepreneurship sejak dini. Realitas yang terjadi dalam kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak banyak guru yang masih menggunakan kegiatan yang monoton dalam menumbuhkan kemampuan entrepreneurship. Kegiatan yang digunakan tidak mengajak untuk anak ikut peran aktif dalam setiap kegiatan yang diberikan guru,anak hanya duduk dan mengikuti perintah dari gurunya saja tanpa anak diberi kebebasan untuk melakukan sesuatu.

 

Adapun tujuan dari program market day sebagai berikut,mendorong kemampuan keuangan siswa (Encouraging students finance capability) artinya mencakup keterampilan matematika atau berhitung siswa tanggungjawab dan keputusan-keputusan sendiri tentang uang dalam hal ini berhubunagan dengan bagaimana cara siswa untuk mengelola keuangan sejak dini Mendorong kewirausahaan siswa (Encouraging strudent entrepreneurship).Untuk dapat.berwirausaha siswa diharapkan mampu dalam hal komunikasi, kepercayaan,manajemen risiko,belajar dari kesalahan dan menjadi inovatif Meningkatkan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (Improving education for sustainable development). Bentuk kepedulian terhadap lingkungan yaitu siswa diharapkan mampu mengurangi pemakaian plastik dan dari segi kebudayaan siswa juga diperkenalkan dengan makanan tradisional di tengah pesatnya makanan instan.

 

 

Pembelajaran didefinisikan oleh aliran kognitif sebagai cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir agar dapat mengenal dan memahami apa yang aedang dipelajari. Sedangkan menurut aliran behavioristik, pembelajaran adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan/stimulus.Strategi pembelajaran menjadi bagian yang penting dalam proses pembelajaran.Materi yang akan disampaikan pada anak tidak serta merta diberikan secara klasikal tanpa menggunakan strategi yang tepat untuk peserta didik.

 

Anak usia dini yang memiliki karakteristik istimewa,oleh karena itu strategi untuk menyampaikan informasi juga harus sangat dipertimbangkan.Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru harus secara cermat mempertimbangkan strategi pembelajaran yang akan digunakan.Terdapat berbagai strategi pembelajaran secara umum yang dapat diimplementasikan dalam lembaga pendidikan anak usia dini,diantaranya meningkatkan keterlibatan indera,mempersiapkan isyarat lingkungan,analisis tugas,bantuan orang yang lebih berpengalaman (scaffolding),praktek terbimbing,undangan/ajakan,rrefleksi tingkah laku,refleksi kalimat,contoatau modelling penghargaan efektif,menceritakan/menjelaskan/menginformasikan,do it signal,tantangan,  pertanyaan, dan kesenyapan.

 

Bagikan :

Tambahkan Komentar