Makalaholeholeh.com |
Oleh Kharimah
Mahasiswa Prodi PIAUD VI STAINU Temanggung
Edupreneurship merupakan gabungan dari kata education
dan entrepreneurship. Education
berarti Pendidikan, sedangkan entrepreneurship
berarti kewirausahaan. Edupreneurship Anak Usia Dini adalah pendidikan penanaman karekter
kewirausahaan, bukan mengajarkan anak untuk berdagang, akan tetapi menumbuhkan
dan mengembangkan sifat atau katakter yang telah ada pada diri anak. Selaras
dengan tujuannya yaitu untuk membentuk karakter entrepreneur pada Anak Usia
Dini.
Edupreuneurship ingin menempatkan konsep dan sikap kewirausahan dalam dunia
pendidikan dengan menumbuhkan kemampuan yang kreatif, pencipta peluang yang
inofatif, dan berani mengambil resiko. Hal tersebut diharapkn agar pendidik AUD
bisa mencetak lulusan Anak Usia Dini yang memiliki jiwa enterpreuneur. Bukan sekedar menjadi penjual, akan tetapi
cakupannya lebih luas, karna edupreneurship bukan merupakan Pembelajaran yang
mendidik seseorang untuk menjadi pedagang, melainkan mampu merubah barang bekas
menjadi emas yang mampu bersaing di perkembangan zaman.
Pembelajaran kewirausahaan pada diri anak memerlukan
latihan secara bertahap. Bisa dimulai dari hal- hal kecil dalam aktivitas
keseharian anak. Misalnya merapikan tempat tidur, rajim menggosok gigi sebelum
tidur dan membereskan mainan setelh selesai bermain. Ini merupakan awal
pengajaran tentang kepemilikan, juga latihan berdisiplin dan bertanggung jawab.
Latihan selanjutnya, mengajarkan anak agar mampu mengelola uang dengan baik
dengan melatih anak untuk menabung, menajari bagaimana cara membelanjakan uang,
sedekah dan mencari uang.
Kegiatan pembelajaran yang bisa menanamkan jiwa
kewirausahaan pada anak banyak macamnya. Adapun kegiatan yang paling banyak
dilakukan untuk menanamkan jiwa kewirausahaan adalah Program Outing Class (kegiatan kelas di luar
ruangan), Cooking Class (kelas
memasak), dan Program Market Day
(kegiatan berjualan). Kegiatan ini bebas dilakukan kapan saja dengan intensitas
yang disesuaikan dengan anak sebagai pemeran utamanya juga situasi dan kondisi
lingkungan.
Seperti yang dilaksanakan di TK Dwijorini Gentingsari,
biasanya kegiatan cooking class
dilaksanakan setiap 3 bulan sekali. Karena tidak memungkinkan untuk bertatap
muka, anak- anak diberi tugas untuk membuat masakan khas Temanggung yang berpeluang banyak untuk
dikembangkan menjadi usaha, dengan didampingi orang tua. Dari beberapa pilihan
makanan khas Temanggung yang dijukan, mayoritas orang tua memilih untuk membuat
bajingan.
Bajingan adalalah makanan khas Temanggung yang terbuat
dari singkong, santan dan gula merah. Meskipun namanya terdengar kasar,
bajingan memiliki rasa yang manis dan tekstur yang halus. Rasa manis ini juga
yang membuat anak- anak tertarik untuk membuatnya.
Cooking class kali ini tidak hanya menanamkan jiwa kewirausahaan anak usia dini,
tetapi juga mengajarkan anak berbagai pengetahuan dan pengalaman baru yang
mungkin belum pernah mereka alami sekaligus mengenal makanan khas dari
daerahnya. Melalui kegiatan ini juga dharapkan dapat mengoptimalkan
perkembangan anak dalam bidang kopetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan
yang sesuai dengan Karakteristik Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
seperti yang tercantum dalam Permendikbud No. 146 Tahun 2014
Kegiatan cooking
class menjadi wadah anak untuk berkreasi dengan bahan- bahan makanan yang
sesungguhnya dan dapat meningkatkan kreatifitas anak dalam bereksperimen.
Kegiatan cooking class merupakan laboratorium bagi anak untuk mempelajari
berbagai pengetahuan dan keterampilan, seperti ketika memotong singkong
merupakan latihan keterampilan motoric halus anak, kosa kata anak juga
bertambah saat mengenal nama-nama bahan makanan yang digunakan, mengukur bahan sesuai dengan resep dapat
menambah pengetahuan anak tentang volume dan konsep matematik, yang terakhir
anak belajar dengan pendekatan saintifik pada saat pencampuran bahan dan proses
pembuatan makanan tersebut.
Menerapkan kegiatan pembelajaran yang dapat menanamkan
jiwa kewirausahaan pada Anak Usia Dini tidaklah mudah, perlu adanya strategi
dan pembelajaran khusus dalam melaksanakannya. Unsur utama untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran AUD dalah bermain. Jadi dalam kegiatan cooking class diusahakan ada aktivitas
bermain yang mengutamakan adanya aktivitas bagi anak untuk berkreativitas dan
bereksplorasi dan orang tua/ guru berperan sebagai fasilitator saat anak
membutuhkan bantuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Kewirausahaan sangat penting untuk ditanamkan pada
Anak Usia Dini. Jika anak tidak diberi bekal sejak dini, dihawatirkan saat
dewasa anak akan sulit menghadapi pesatnya perubahan dan persaingan di era
kedepannya. Jiwa kewirausahaan sangat penting, guna meningkatkan karakter,
jujur, mandiri, kreatif, berani mengamil keputusan dan bertanggung jawab yang
mana hal ini sangat diperlukan saat dewasa nanti.
Penanaman jiwa kewirausahaan anak dapat ditanamkan
melalui kegiatan cooking class, outing class dan market day. Kegita kegiatan tersebut dinilai sangat efekti untuk
menanamkan karakter- karakter kewirausahaan pada anak. Penerapan kegiatan
tersebut dalam pembelajaran PAUD dapat dilakukan dengan tiga tahapan yaitu
perencanaa strategi pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan
evaluasi kegiatan pembelajaran.
Tambahkan Komentar