Ilustrasi

Oleh Iis Narahmalia
Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Temanggung

Dalam kurun waktu satu bulan ini, virus COVID-19 atau biasa disebut corona ini perlahan menjadi momok yang sangat menakutkan dan tentu mengkhawatirkan. Seluruh kompoen masyarkat khususnya masyarkat kampus harus mewaspadai akan hal ini. Pihak – pihak yang bersinggungan langsung dengan virus tersebut secara rutin terus mengingatkan para warga negara Indonesia untuk selalu menjaga kebersiha dan kesehatan lingkunganya. 

Hal ini juga berkaitan dengan kebijakan sistem pendidikan di Indonesia yang meliburkan kegiatan belajar mengajar yang berlangsung selama beberapa minggu untuk dilakukan melalui sistem daring. Langkah ini juga dilakukan oleh pihak seluruh Universitas di Indonesia, khususnya dari kebijakan kampus STAINU Temanggung sendiri melalukan kebijakan sistem daring atau belajar online dengan  mahasiswa dan dosen saat pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS).

Pendahuluan
Adanya wabah Covid-19 atau yang sering dikenal dengan virus corona ini berdampak kepada sistem pendidikan yang terjadi di  Indonesia khususnya  seluruh kampus di Jawa Tengah dan Yogyakarta yang beberapa hari ini telah diliburkan sehingga mengalihkanya dengan sistem pembelajaranya berbasis online (obline) secara serentak sebagai tindakan antisipasi pencegahan infeksi Covid-19 di lingkungan sekitar kampus. 

Setelah mendaapat Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor : 440/0005942  pada tanggal 14 maret 2020  tentang peningkatan kewaspadaan terhadap resiko penularan Corona Virus Discase 2019 (Covid-19) di Jawa Tengah  dan surat Edaran Bupati Temanggung No : P/149/440/111/2020  tentang kewaspadaan menghadapi Covid-19 di Kabupaten Temanggung, maka kegiatan civitas academika (mahasiswa, karyawan, pejabat, dan dosen) diliburkan. Mengenai kegiatan perkuliahan kemudian digantikan dengan sistem daring, begitu juga UTS yang tetap dilaksanakan mulai tanggal 23 maret oleh kampus STAINU Temanggung.

Pembahasan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Suparjo di Temanggung, Rabu, menyampaikan bahwa mereka sudah mengambil sampel swab, namun belum terkonfirmasi mengenai pasien yang positif terjangkit virus corona. “PDP ada tiga orang , jadi untuk teks swab hanya tiga sampel yang dikirim” katanyaa. Ia menyebutkan ktiga PDP tersebut warga temanggung, satu orang pulang dari Singapura, satu oraang habis berpergian dari Jakarta, dan satu orang mahasiswa yang kuliah di Solo. Selain tiga PDP , di Temanggung 371 orang yang masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19 dan masih dikarantina di rumah masing-masing pemantauan terhadap mereka dilakuakan melalaui telepon seluler. Ia menghimbau masyarakat untuk tetap tenang tetapi harus meningkatkan kewaspadaan. Dinkes Temanggung telah menyiapkan “hotline” di nomor 119 untuk pelaporan kasus Covid-19.[1]

Adanya wabah Covid-19 yang kian menjuru keseluruh wilayah Indonesia khususnya kabupaten Temanggung, hal ini kemudian ditindak lanjuti oleh rektor STAINU Temanggung terkait penyebaran COVID-19 yang begitu cepat terhadap dampak yang sekiranya terjadi. Dengan begitu seluruh civitas akademika (mahasiswa, karyawan, pejabat dosen) untuk beberapa minggu akan diliburkan. Menanggapi hal tersebut pihak akademik STAINU Temanggung mengalihkanya dengan sistem belajar daring atau belajar online. Lebih jauh terkait hal tersebut pelaksanaan Diesnatalis STAINU Temanggung yang sudah dirancang jauh – jauh hari oleh panitia Diesnatalis akhirnya diundur untuk beberapa waktu yang belum di tentukakan. Akan tetapi terkait pelaksanan UTS yang sudah menjadi agenda pihak akademik kampus tetap berjalan sesui jadwal mengguakan media online atau daring. Hal ini tentunya mendapat tanggapa positif maupun negatif bagi mahasiswa sendiri hal tersebut diantaranya, mahasiswa yang biasa aktif dalam organisasi kampus kini mengalami kendala dalam keaktifanya, sistem pembelajaran yang kurang efektif antara mahasiswa dan dosen karena tidak mampu bertatap muka atau face to face secara langsung, lain halnya dengan mahasiswa yang juga aktif didunia pesantren.

Karena dampak virus corona yang semakin merambah keseluruh penjuru dunia ini turut dirasakan oleh sebagian santri didaerah Kabupaten Temanggung. Mengingat kebijakan pemerintah meliburkan kegiatan belajar selama dua minggu. Hal ini tentunya menjadi hambatan keberlangsungan sistem belajar mengajar secara bertatap muka atau face to face sehingga sangat mengurangi keefektifan dalam pembelajaran.

Hal inilah yang menjadi keluhan beberapa santri di daerah Temanggung. Mengingat beberapa peraturan di pesantren yang melarang membawa beberapa alat social media seperti halnya hp. Terlebih keadaan ini berlanjut dengan diakannya UTS online yang mewajibkan semua siswa maupun mahasiswa membawa media social layaknya hp maupun sejenisnya . "Pripun saget melaksanakan UTS online, saat hp mawon ndak bisa di bawa kepondok, Nggeh harapanya setelah pengurus bahkan pengasuh mangertos dengan kebijakan dari pemerintah dan sekolah yang mengadakan UTS online saget maringi keringanan agar santri - santri boleh membawa media online selama Jadwal UTS  berlangsung maupun selama diberlakukanya daring school. Agar proses belajar dan mengajar sekolah masih tetap aktif  dan berjalan sesuai harapan." Ujar isna, salah seorang santri wati yang kini duduk di bangku perkuliahan  dan  menyampaikan beberapa keluhan para santri.

Atas kondisi ini, harapannya kebijakan peraturan dibeberapa pesantren memberikan kemudahan bagi para santri yang masih mondok dan sekolah maupun kuliah agar diperbolehkan membawa media online tersebut agar memperlancar jalannya UTS selama beberapa waktu sesuai jadwal yang telat disepakati.

Di sisi lain mengingat sistem manual dalam registrasi pelunasan administrasi dan pengambilan kartu tes UTS yang masih manual membuat mahasiswa pun masih hadir ke kampus guna memenuhi persyaratan UTS tersebut, hal semacam itulah yang perlu di perhaatikan terkait pengupayaan fasilitas kampus yang lebih memadahi.

Tanggapan terkait COVID-19 ini yanag disampaiakan oleh ketua STAINU Temanggung Dr.H. Moh Baehaqi, M.M pada acara wisuda STAINU angkatan ke XXV bahwa seluruh komponen masyarkat STAINU maupun masyarkata Temanggung tetap waspada terhadap penyebara virus corona ini dan tetap hadirkan Allah dalam meangkal hal tersebut. Karena segala sesutau yang terjadi di muka bumi ini adalah kehendak Allah SWT. [2]

Simpulan
Persebaaraan Covid-19 ini memanglah sangat cepat, hal ini berdampak dengan sistem pembelajaran daring yang diterapkan di seluruh kampus maupun segala jenjang  pendidikan di Indonesia baik negeri maupun swasta. Begitu juga kampus STAINU Temanggung, yang menerapkan sistem daring hingga berlangsungnya UTS. Adanya wabah ini menjadi sebuah  masalah baru  di dunia kesehatan pada khususnya, dan juga di dunia pendidikan.
Penerapan pembelajaran daring di STAINU Temanggung mendapat tanggapan baik pro maupun kontra dari pihak masyarakat kampus terlebih mahasiswa. Hal ini yang dialami beberapa mahasiswa yang aktif di dunia perkuliahan denagn  pesantren, di mana penggunakan media yang dialrang dalam kebujikan pesantren menjadi kendala tersendiri bagi mereka. Harapanya tentunya mendapat kebijakan baru dari peraturan pesantren dalam menjalankan UTS yang akan berlangsung beberapa waktu agar tetap berjalan semestinya.
Beberapa hal yang disampaikan oleh rektor STAINU terkait penyebaran Covid-19 ini jangan lah, dibuat sepele dan tetap harus menjadi kewaspadaan oleh seluruh masyarkata kampus khususnya dan masyarkata Temanggung pada umumnya. Tetaplah berikhtiar dalam menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan serta bertawakal kepada Allah SWT semogga kita terhindar dari segala amara bahaya yang terjadi.
Sumber

maret 2020. Pukul 22:18.




[1]https://jateng.antaranews.com/amp/berita/298766/rsud-temanggung-jateng-rawat-tiga-pdp-covid-19 di unduh pada 2 maret 2020 pukul 10:53.
[2]https://youtu.be/gvLST2PQT4.Tanggapan tentang COVID-19.Di unduh pada 24 maret 2020. Pukul 22:18.
Bagikan :

Tambahkan Komentar