Oleh Hana
Rifa Saidiyah
Mahasiswi Prodi PGMI STAINU Temanggung
Biodata Buku
Judul :
Filsafat Pendidikan Islam
Penulis : Drs. Hasan Basri, M.Ag.
Editor : Drs. Maman Abd. Djaliel
ISBN : 978 - 979 - 730 - 726 - 4
Rencana Kulit : Wandi K. S
Khath Arab :
Drs. Maman Abd. Djaliel
Montase, Layout : Tim Redaksi Pustaka Setia
Cetakan I :
November 2009 M/ Djulhijah 1430 H
Penerbit : CV PUSTAKA SETIA
Suatu pendidikan adalah hal yang sangat dominan dengan
kehidupan. Dengan hal tersebut, kita sangat perlu untuk menelaah lebih dalam
lagi bagaimana pendidikan Islam yang sebenarnya. Terdapat 4 hal yang sangat
mendasar yang berkaitan dengan hakikat pendidikan Islam. Hal yang pertama
adalah tentang bagaimana dapat membina akal yang telah diberikan kepada manusia
sebagai suatu potensi utama yang dapat dikembangkan. Selanjutnya setelah adanya
pengolahan akal akan terbentuk suatu pelatihan keterampilan setelah
diperolehnya suatu ilmu pengetahuan.
Suatu pendidikan dapat dilakukan di dalam 2 lembaga,
yaitu lembaga formal dan lembaga non formal. Pendidikan dimulai dari yang
paling dasar yaitu lingkup keluarga, lalu di sekolah, dan lebih luas lagi
cakupannya yaitu lingkungan masyarakat. Suatu pendidikan pasti memiliki tahapan
yang harus dilalui. Dengan adanya proses dalam pendidikan diharapkan dapat
mewujudkan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan utamanya adalah agar masyarakat
dapat memiliki kebudayaan dan peradaban yang tinggi dengan beberapa indikator
yang harus ditempuh. Indikator utamanya adalah peningkatan kecerdasan
intelektual masyarakat, etika dan moral yang baik, berwibawa, dan berbudi
luhur.
Umat Islam memiliki kewajiban untuk mencari ilmu sejak
dalam kandungan sampai dengan liang lahat. Contohnya seperti Ibu hamil, saat
belilau hamil harus memperbanyak ibadah yang harus diamalkan seperti berdzikir,
membaca Al- Quran, dan berbuat baik terhadap sesama. Karena pada saat di
kandungan akhlak dari anak sudah mulai terbentuk dengan baik. Ibu memiliki
peran yang sangat dominan atau memberi pengaruh besar dalam tahap ini. Sehingga
secara praktis, hakikat pendidikan Islam adalah hakikat dari pengajaran dalam
Al- Quran dan As- Sunnah. (hlm. 56)
Dalam suatu pendidikan, guru merupakan faktor yang
sangat berpengaruh dalam prosew pendidikan. Selain itu ada juga peserta didik.
Antara guru dan peserta didik merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan
dalam proses pendidikan. Dengan peran masing - masing, guru memberikan materi
dan peserta menerima materi yang disampaikan. Menjadi seorang guru adalah
sebuah pengabdian dengan didasarkan pada panggilan jiwa. Contohnya seperti di
tingkat SD, proses pendidikan menjadi tahapan penting untuk membangun akhlak
yang baik bagi peserta didik.(hlm.
58)
Kekurangan
dan kritik :
Mugkin dapat ditambahkan kembali beberapa contoh
penerapan pendidikan Islam agar dapat memudahkan bagi para pembaca untuk
menerapkannya.
Kelebihan dan
pujian :
Keterangan - keterangan dari pemaparan yang telah
disampaikan memiliki arti yang sangat bermakna. Bahasa yang digunakan juga
mudah untuk dipahami. Dengan adanya pemaparan - pemaparan yang ada dapat
menjadi inspirasi bagi para pembaca dan mengerti hakikat pendidikan Islam yang
sebenarnya.
Tambahkan Komentar