Peresensi adalah Mahasiswa Prodi PAI STAINU Temanggung

Syair syurga (sholawat) yaitu kalamullah dimana kalimah atau bacaan yang bermakna doa yang dilantunkan oleh insan manusia melalui syair untuk bukti rasa cintannya kepada baginda Agung Nabi Muhammad S.A.W, dan juga bukti cinta,juga ketaatannya kepada agama Allah Swt .

Tradisi shalawat  yaitu kebiasaan atau agenda rutinan masyarakat muslim dalam menyambut suatu hari penting atau hari kebesaran agama islam seperti maulid nabi dan yang lainnya yang bersangkutan dengan agama umat islam. Tempat pelaksanaannya yaitu di masjid, mushola maupun di tempat diadakannya hajat. Jenis syair sholawat pun beragam seperti  AL Barzanji, Dzibaan, Simtudurror, Burdah Dan Sholawat Nariyah.

Dalam buku Tradisi-tradisi Islam Nusantara prespektif filsafat dan ilmu pengetahuan di jelaskan beberapa Hukum tradisi Selawatan.

Tradisi selawatan yang berupa pembacaan Dziba’ pada perayaan maulid nabi hingga kini masih dipertanyakan keabsahannya. Hal ini dikarenakan perayaan maulid itu sendiri masih menjadi perdebatan. Sebagian ulama berpendapat bahwa tradisi ini bid,ah karena sisi syar’I tidak ada dasarnya. Dari segi teologi, para ulama itu menilai tradisi ini mengarah pada pengulusan Nabi Muhammad yang sejatinya dilarang agama. Ada ulama berpendapat pembacaaan sholawat sunnah karena hal itu semakin meningkatkan dan mengamalkan ajaran islam sebagaimana wasiat Nabi Muhammad Saw. (Hlm.58)

Manfaat tradisi selawatan ini adalah untuk mengingat keagungan Nabi Muhammad Saw. Dan menambah rasa cinta atau mahabbah kepada beliau sebagai kebanggaan umat islam sekarang. Selain itu kita juga dapat terbiasa melafalkan suatu teks selawatan dengan lantunan syair- syair yang indah yang dapat dihafalkan dan mudah di tangkap oleh kalangan anak-anak maupun remaja, dengan dilantunkan syair showalat ini yang  indah dapat menarik lebih simpati insan remaja lebih semangat untuk melantunkan selawat ini menumbuhkan jiwa karakter yang taat kepada Sang Kholiq.

Cara melestarikan tradisi ini yaitu membuat agenda di setiap satu minggu di masjid atau mushola maupun sebuah organisasi masyarakat maupun Taman Pendidikan Alquran. Dapat juga dilakukan pada agenda bulan sya’ban memperingati maulid nabi dan lain sebaginya seperti membaca dhiba’.Albarzanji maupun simtudurror.hlm59
Dalam buku ini, pada artikel selawatan perspektif filsafat : Ahmad Aji Pangestu.
(Hlm. 53-60) dijelaskan detail dalam keterangan diatas.

Kekurangan dan kelebihan:
Menurut saya , penjelasan yang sudah dipaparkan diatas sudah mudah dipahami bagi pembaca karena tradisi selawatan yang di jelaskan dalam buku  sudah jelas memberikan sejarah pengetahuan tradisi selawatan ,juga sudah banyak dilaksanakan oleh hampir seluruh umat islam di Indonesia sebagai  bukti cinta atau mahabbah kepada Nabi Muhammad Saw, serta menambah ketaatannya dalam agama.
Ada sedikit kekurangan atau kesulitan bagi pembaca   jika dilihat secara keseluruhan, tradisi selawatan diatas ada beberapa point yang belum di jelaskan oleh si penulis yang menyebabkan imajinasi yang didapatkan pembaca rendah atau kurang faham secara menyeluruh.

Biodata Buku :
Judul: Tradisi-tradisi Islam Nusantara Perspektif Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
Nama Penulis : Tim PAI 1A STAINU Temanggung
Nama Editor : Hamidulloh Ibda
ISBN : 978-602-50566-4-2
Penerbit : Forum Muda Cendekia
(Formaci)
Tahun Terbit : 2019
Cetakan : Pertama, Januari 2019
Tebal : 21 x 14 cm, xii + 260 Halaman
Harga : Rp. 60.000,-

Bagikan :

Tambahkan Komentar