Oleh Ririn Widiastuti
Peresensi adalah Mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama
Temanggung
Di era reformasi sekarang ini, banyak
sekali suatu masalah yang berkembanag di masyarakat. Tidak hanya masalah yang
melanda orang dewasa, namun juga masalah yang melanda anak di bawah umur.
Bahkan bisa menyebabkan kecanduan yang tidak berkesudahan dan sulit untuk
dicegah lagi. Dewasa ini, misalnya kecanduan game online pada anak MI/SD yang sudah merajalela dimanapun itu.
jika anak sudah berhadapan dengan game online, kebanyakan sudah tidak
memperdulikan orang-orang sekitar mereka. Tidak jarang juga yang mengabaikan
perintah orang tua demi untuk game online.
Hal itu menjadi suatu masalah dalam lingkungan sekitar yang harus diberantas sedini
mungkin.
Game
online merupakan
game (permainan) di mana banyak orang
yang dapat bermain pada waktu yang sama dengan melalui jaringan komunikasi online (LAN atau internet). Menurut Eddy
Liem, game adalah sebuah permainan
yang dimainkan secara online via
internet, bisa menggunakan PC (personal
computer), atau kondisi game biasa seperti PS2, X Box, dan sejenisnya.
Maraknya game online menyebabkan
pemain menjadi kecanduan terhadap permainan tersebut. Fase kecanduan bermain
game merupakan keadaan seseorang pemain akan sangat sulit untuk lepas dari
permainannya. Pemain akan mengorbankan waktu untuk hobby yang lain,
mengorbankan waktu untuk tidur, belajar ataupun bekerja dan waktu untuk
keluarga. Selain itu game online juga
dapat mengakibatkan pola makan dan pola tidur yang tidak teratur, sehingga akan
mengganggu kesehatan. Selain berdampak pada kesehatan, kecanduan game online ini juga akan berpengaruh
terhadap prestasi akademik atau nonakademik anak. (hlm 3 - 4)
Kesiapan anak untuk belajar tentu akan
berdampak pada hasil belajar anak-anak. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam
proses belajar, karena jika siswa belajar dan sudah ada kesiapan, maka hasil
belajarnya akan lebih baik. Games berkembang dengan sangat cepat, berawal dari single pleyers gam, multi pleyers game. Game
ikut berkembang setelah tahun 1990-an internet mulai dikenal. Game tidak lagi
dimainkan secara sederhana dengan sistem single/double-players,
game telah dimainkan dengan jaringan internet atau lebih dikenal dengan game
online. (hlm 5)
Kebanyakan pemain game online menganggap bahwa game tidak mempengaruhi belajar
mereka, namun pada kenyataannya kebanyakan dari mereka mengalami penuruan
prestasi. Dalam artian mereka hanya membuang-buang waktu dengan hal yang
sebagian besar tidak bermanfaat. Dengan kata lain bermain game online cenderung merugi daripada menguntungkan. Game online dengan segala macam daya
tariknya membuat pemainnya betah berlama-lama di depan komputer dan membuat
kecanduan. Kecanduan atau addiction
menurut Grispon dan Bokular dalam Elster merupakan suatu keadaan interaksi
antara psikis dan fisik dari organism hidup atau obat. (hlm 6 )
Aqila Smart, mengemukakan bahwa ada 5
dampak negatif game online antara
lain, merusak mata dan menimbulkan kelelahan, membuat anak malas belajar
mengajarkan kekerasan, berpeluang mengajarkan judi, dan beresiko kecanduan.
Sedangkan dampak negatif dari game online
untuk pelajar adalah peserta didik akan malas belajar, peserta didik akan
mencuri-curi waktu dari jadwal belajar mereka untuk bermain game online, lupa
waktu, pola makan akan terganggu, emosional peserta didik akan terganggu,
ibadahpun terkadang akan dilalaikan. Saat ini pelajar mulai terkikis adanya
arus globalisasi pada kemajuan teknologi, pelajar lebih menomorduakan belajar
dari pada bermain game online, di
dalam kesehariannya para pelajar lebih cepat terpengaruh ajakan dari
teman-teman. (hlm 8 – 11)
Terdapat faktor internal dan faktor
eksternal yang menyebabkan adiksi anak-anak terhadap game online. Faktor-faktor internal yang dapat menyebabkan
terjadinya adiksi terhadap game online,
yaitu keinginan yang kuat dari diri anak-anak itu sendiri, rasa bosan yang
dirasakan anak ketika di dalam rumah, ketidakmampuan mengatur prioritas untuk
mengerjakan aktivis penting lainnya. Sedangkan faktor eksternal yang
menyebabkan terjadinya adiksi bermain game
online pada anak di antaranya, lingkungan yang kurang terkontrol, kurang
memiliki hubungan sosial yang baik, harapan orang tua yang melambung terhadap
anaknya untuk mengikuti kegiatan-kegiatan di luar jam sekolah. (hlm 12 – 13)
Kriteria kecanduan game online sebenarnya hampir sama dengan jenis kecanduan yang lain,
akan tetapi kecanduan game online
dimasukkan ke dalam golongan kecanduan secara fisik. Le dalam Hardiyansyah
Masya mengemukakan bahwa terdapat empat komponen yang menunjukkan seseorang
kecanduan game online. Keempat
komponen tersebut adalah,
Compulsion (kompulsif atau
dorongan untuk melakukan secara terus menerus, withdrawal (penarikan dini), tolerance (toleransi), interpersonal and health-related problems
(masalah hubungan interpersonal dan kesehatan). Secara garis besar seseorang
yang adiksi game online akan memiliki
dorongan yang sangat besar dari dalam dirinya untuk terus menerus memainkan game online. (hlm 13 – 15 )
Ada
beberapa tips atau solusi cara mengatasi game
online, yaitu bersungguh-sungguh (niat)
untuk tidak main game online lagi,
mempunyai pikiran hemat, mencari aktivitas lain, membatasi waktu bermain game online, jangan bergaul dengan
pemain game online, meminta bantuan
orang terdekat untuk sementara menjadi pengingat setiap kali ingin bermain game online. (hlm 15 – 18)
Kekurangan dan kritik
Dalam
buku ini penulisan tanda bacanya pada tiap kalimat kurang pas, sehingga
menimbulkan penafsiran yang tidak benar. Bahasanya tidak mudah dipahami karena
terlalu bertele-tele dan tidak langsung pada makna yang akan dituju. Ini yang
akam membuat pembaca bingung untuk menemukan inti dari kalimat tersebut, dan
harus membaca secara berulang-ulang untuk menemukan maknanya. Seharusnya
penulis lebih meneliti lagi tanda baca yang digunakan agar mudah dipahami dan
tidak menimbulkan pesan ganda atau ambigu. Buatlah tulisan agar pembaca mudah
memahami isi dari bacaan tersebut.
Kelebihan dan pujian
Buku
ini sangat cocok untuk dijadikan panduan dalam mengatasi masalah-masalah yang
ada di lingkungan sekitar kita. Karena dalam jurnal ini berisi tentang solusi untuk
mengatasi masalah tersebut. Jurnal tentang solusi game online pada anak MI/SD
ini sangat menarik untuk dibaca dan dipahami. Banyak memberikan pelajaran dan
memberikan ilmu tentang game online yang harus dihindari itu. penulisan dalam
setiap paragraph juga tidak terlalu banyak mengandung kalimat, sehingga pembaca
tidak bosan dalam membaca jurnal ini. Sampul dalam buku ini juga sudah pas
dengan tema yang dibahas dalam buku ini. Kertas yang digunakan juga merupakan
kertas yang sama digunakan untuk penulisan novel, sehingga pembaca tidak malas
untuk membaca isi dari buku tersebut. Buku ini sangat bagus, dan sangat menarik
untuk dibaca.
Biodata Buku
Judul:
Problematika Anak MI/SD dan Solusinya
Nama
Penulis: Danik Ermilasari, dkk
Nama
Editor: Hamidulloh Iba, M.Pd
ISBN:
978-602-50566-5-9
Penerbit:
Forum Muda Cendekia (Formaci), Semarang
Tahun
Terbit: 2019
Cetakan:
I (Pertama)
Tebal : 21 x 14 cm, xviii + 396 Halaman
Tambahkan Komentar