Temanggung, Hariantemanggung.com - Suasana ceria dan antusiasme menyelimuti SD Negeri Bagusan hari ini, Jum'at (18/07/25) . Dalam rangka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026, seluruh siswa dari kelas 1 sampai kelas 6 diajak menyelami kekayaan budaya daerah melalui salah satu rangkaian kegiatan bertajuk "Mengenal Budaya Daerahku" dalam Acara Adat Sadranan Situs Setapan.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai luhur dan tradisi lokal kepada generasi penerus sejak dini. Selain pengenalan lingkungan sekolah, SD Negeri Bagusan menambah pendekatan yang lebih mendalam dengan mengangkat kearifan lokal.
Acara dimulai tepat pukul 08.00 WIB dengan suasana khidmat. Para siswa diajak berdoa bersama dan melantunkan Asmaul Husna, menanamkan nilai-nilai religius sebagai pondasi moral.
Puncak kegiatan yang paling dinanti adalah sesi "Mengenal Budaya Daerahku" dalam Acara Adat Situs Setapan. Dalam sesi ini, siswa-siswa diperkenalkan lebih dekat dengan kekayaan budaya lokal, khususnya melalui Adat Situs Setapan. Situs Setapan sendiri merupakan cagar budaya penting di Desa Bagusan, yang sarat akan nilai sejarah dan sering menjadi lokasi tradisi Sadranan.
Tradisi Sadranan merupakan adat penting masyarakat Jawa yang kaya makna, umumnya dilakukan sebagai bentuk penghormatan mendalam kepada leluhur, wujud syukur atas berkah yang diterima, serta menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan di antara warga.
Dibimbing oleh para guru, para siswa menunjukkan antusiasme yang luar biasa saat mendengarkan penjelasan mengenai prosesi adat yang dilaksanakan di Situs Setapan. Prosesi ini meliputi doa bersama yang dipimpin langsung oleh Bapak Sholihin, selaku Kepala Desa Bagusan, dilanjutkan dengan makan bersama.
Setelah sesi pengenalan budaya daerah, kegiatan dilanjutkan dengan hafalan surah-surah pendek, sebuah upaya untuk mengasah daya ingat sekaligus membiasakan mereka dengan kebiasaan positif sejak dini.
Guru SD Negeri Bagusan, Tira Arianti, menggarisbawahi pentingnya kegiatan ini. "Tujuan utama kami adalah mengajak anak-anak belajar mengenali budaya sekitar, khususnya budaya yang ada di lingkungan sekolah, yakni Desa Bagusan," jelasnya. Ia juga menambahkan, "Harapannya, karena ini berkaitan erat dengan budaya, tentunya agar bisa dilestarikan oleh generasi penerus bangsa"
Menjelang akhir acara, sesi refleksi menjadi momen penting bagi para siswa. Mereka diajak untuk merenungkan pengalaman dan pengetahuan baru yang telah didapatkan, memahami signifikansi menjaga budaya, dan bagaimana nilai-nilai luhur tersebut dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Melalui kegiatan MPLS yang unik dan bermakna ini, diharapkan siswa-siswa SD Negeri Bagusan tidak hanya merasa nyaman dengan lingkungan belajar mereka, tetapi juga semakin bangga dan cinta terhadap warisan budaya daerahnya. Inisiatif SD Negeri Bagusan ini patut menjadi contoh inspiratif bagi sekolah-sekolah lain dalam upaya aktif melestarikan budaya lokal sejak usia dini. (TA - RedHTM)
Tambahkan Komentar