Temanggung, Hariantemanggung.com - Bertempat di Ruang Rapat II Rektorat Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung, dosen Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan INISNU Temanggung Hamidulloh Ibda melakukan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk “Peningkatan Kemampuan Guru MI dalam Mendesain Game GATEL melalui Program SAGU SAGA (Satu Guru Satu Game) pada Sabtu (18/3/2023). Sesuai rencana, kegiatan tersebut akan berakhir pada Minggu (19/3/2023) yang merupakan hibah dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) INISNU Temanggung.
Dalam sambutannya, Ketua Tim Pengabdian Hamidulloh Ibda mengatakan bahwa latar belakang dilakukannya PkM berbasis riset tersebut pertama adalah minimnya game berbasis library di jenjang MI untuk mengenalkan kearifan lokal Temanggung. Kedua, minimnya pengabdian kepada masyarakat yang fokus pada peningkatan kemampuan guru dalam mendesain game berbasis library. Ketiga, minimnya pengembangan media pembelajaran khususnya untuk guru MI di Temanggung. Keempat, kurangnya inovasi yang dilakukan oleh guru dalam mengembangkan media pembelajaran. Kelima, media pembelajaran yang digunakan oleh guru terkesan monoton dan membosankan.
“Kami mengajukan dua rumusan masalah, yaitu bagaimana gambaran umum media pembelajaran game yang telah ada sebelumnya di MI di Temanggung? dan bagaimana peningkatan kemampuan guru MI dalam mendesain game gatel melalui program SAGU SAGA (Satu Guru Satu Game) di MI se-Kecamatan Temanggung?,” kata dia.
Kemampuan guru mendesain game dalam PkM berbasis riset tersebut, kata Ibda, adalah kemampuan dalam melakukan analisis kebutuhan, perencanaan solusi, pelaksanaan, mengujicoba game, dan mengevaluasi game produk guru baik berbasis internet maupun non-internet untuk memudahkan pembelajaran. “Namun yang kami lakukan lebih fokus pada kemampuan merencanakan, mendesain dan mengujicobakan game yang telah dibuat guru,” kata dia.
Sedangkan game GATEL yang dimaksud adalah Game Temanggung Library yang nanti akan dikembangkan sendiri oleh semua peserta berdasarkan hasil dari pemberdayaan sesuai metode PkM yaitu Community Development Practice (Praktik Pengembangan Masyarakat) yang dimulai dari pembentukan tim, perumusan tujuan, identifikasi masyarakat sasaran, pengumpulan dan analisis kebutuhan, penentuan prioritas solusi masalah, persiapan, implementasi, pendampingan, review dan evaluasi, dan diakhiri dengan penentuan kebutuhan dan sasaran baru.
Dalam materinya, Ibda juga memaparkan bahwa selama ini banyak platform game edukasi yang telah dikembangkan guru. “Ada Wordwall, Tyranobuilder, Blockly, Scratch, Gamilab, ProProfs Games and Puzzles, Baamboozle. Namun karena ini PkM tahap awal, nanti hanya fokus pada Wordwall yang lebih mudah,” kata dia.
Kegiatan tersebut ditarget semua peserta harus membuat minimal lima game yang nanti tiap game diberikan penjelasan tentang nama game, fitur, deskripsi, dan peruntukan untuk siswa kelas berapa. “Harapannya PkM ini bisa berlanjut. Maka kami hanya melibatkan sepuluh guru MI di Kabupaten Temanggung yang fokus pada game dan bisa membuat game,” kata dia. (htm/taf)
Tambahkan Komentar