Oleh Khansa Aisyatul Nabilla

Mahasiswa Prodi PGMI Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan INISNU Temanggung

Seseorang harus mempunyai paradigma untuk melatih kemampuan berpikir.Karena paradigma merupakan bagian dari pola disiplin intelektual.Tak luput juga dengan perguruan tinggi,paradigma keilmuan menjadi bagian penting dalam membangun dan juga mengembangkan perguruan tinggi.Khususnya pada kampus hijau ini yaitu INISNU Temanggung.Paradigma apa yang dibangun di INISNU Temanggung? Paradigma yang dibangun diINISNU Temanggung adalah paradigma integrasi-kolaborasi.

Integrasi-kolaborasi

Integrasi kolaborasi merupakan model paradigma keilmuan yang dibangun di INISNU Temanggung.Bentuk paradigma dengan model integrasi-kolaborasi yaitu ketupat ilmu.Dalam bahasa inggris disebut collaboration pf science,dalam bahasa arab disebut takatuful ulum  yang berarti keilmuan.Kenapa yang dipilih ketupat? pasti pertanyaan ini terlintas begitu saja dipikiran.Karena pada dasarnya ketupat dipandang sebelah mata dan hanya dianggap sebagai makanan.Tapi jangan salah,ketupat dipilih bukan secara fisik akan tetapi lebih pada simbol ketupat itu sendiri.

Dimulai dari anyam-menganyam yang pada intinya menumpangtindihkan anyaman sehingga nantinya membentuk pola tertentu,bentuk diagonal yang berjumlah 9 buah,simbol janur sebagai representasi ja'annur,dan juga terkait aspek-aspek historis maupun tradisi yang melekat didalamnya.

Metafora Ketupat Ilmu

Ketupat merupakan simbol kearifan lokal masyarakat Islam di nusantara.Dilihat dari pada waktu lebaran hampir setiap rumah menganyam ketupat dari daun kelapa muda setelah dimasak, ketupat itu dihantarkan ke rumah-rumah kerabat yang lebih tua sebagai lambang kebersamaan dan kehormatan. Ketupat sendiri ada yang mengartikan ngaku lepat mengakui kesalahan itulah mengapa di waktu lebaran selalu ada tradisi saling memaafkan Adapun istilah lain yaitu luberan yang bermakna dasar luber yang berarti meluap atau melimpah.Bila dikaitkan dengan bulan puasa yaitu diselenggarakannya infak dan zakat fitrah yang nantinya akan diberikan kepada orang-orang yang layak.

Ada lagi yang mengartikan ketupat yaitu leburan (melebur atau menghilangkan) yaitu mengakui kesalahan pada saat sungkeman untuk memohon maaf kepada yang lebih tua.Sehingga kesalahan yang telah dilakukan dapat melebur atau menghilang.Yang terakhir laburan berasal dari kata labur (sejenis kapur untuk memutihkan dinding) kebiasaan orang Jawa sebelum lebaran biasanya melabur atau memutihkan dinding agar terlihat bersih.Hal ini memberikan pesan agar manusia senantiasa menjaga kebersihan lahir maupun batin setelah proses saling memaafkan.Diharapkan agar nantinya dapat menjaga sikap dan tindakan sehingga mencerminkan budi pekerti yang baik.

Kemudian ada janur yang dalam bahasa Arab disebut ja'annur yang sifatnya putih bersih.Ketupat juga termasuk dalam bangun datar yang memiliki 4 sisi sama panjang,4 titik sudut,2 simetri putar,dan lipat dan juga 2 diagonal sisi (4 sisi dan 4 titik bermakna 4 mazhab). Untuk 2 simetri dan 2 diagonal bermakna kolaborasi keilmuan dan keislaman.Namun, ketupat ilmu hanya mengambil spirit menganyamnya dalam mengembangkan keilmuan Sisi-sisi ketupat yang berjumlah 9 secara historis merupakan lambang walisongo sebagai penyebar Islam di nusantara.Untuk 4 tali yang berada di sisi bawah,atas,kanan,dan kiri melambangkan 4 mazhab yaitu Imam Syafi'i, Imam Maliki, Imam Hanafi,dan Imam Hambali.

Warna dari lambang ketupat juga memiliki arti seperti warna hijau tua pada Islam dan Aswaja an nahdliyah melambangkan peradaban. Warna hijau setengah tua pada kedua sisi Alquran dan assunnah berarti kesuburan yang didasarkan pada prinsip Islam.Warna biru muda pada metodologi Islam dan metodologi barat berarti kedalaman ilmu dan metode mengembangkan ilmu pengetahuan baik dari sisi barat maupun sisi islam. Warna hijau muda pada 4 sisi ketupat yaitu studi Islam dan humaniora, politik dan hukum, sains alam dan sains terapan,ekonomi dan teknologi merupakan kesuburan yang berdasarkan kepada ilmu/sains dan agama. Warna emas pada 4 tali atau perisai melambangkan peradaban ilmu sebagai identitas perguruan tinggi yang memiliki manhajul fikr aswaja annahdliyah yaitu Imam Syafi'i, Imam Hanafi,Imam Hambali, dan Imam Maliki. Yang terakhir tulisan berwarna putih melambangkan kesucian ilmu.

Implementasi Paradigma Integrasi-Kolaborasi

Untuk mewujudkan paradigma keilmuan ketupat ilmu dan mengimplementasikannya,dibutuhkan sebuah metode atau strategi. Strategi pertama berangkat dari diktum di NU pertama yaitu tradisi lama baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik.Strategi kedua menerapkan konsep dan teori fungsionalisme struktural taicott parsons.Strateginya dimulai dari (A) adaptation atau adaptasi,pencapaian tujuan atau goal attainment (G),integrasi(I),dan latensi/ pemeliharaan pola (L). Innisnu Temanggung memiliki strategi pencapaian melalui berbagai langkah implementatif mulai dari implementasi dalam visi misi dan tujuan INISNU, implementasi dalam Tri Dharma perguruan tinggi,implementasi dalam kurikulum, implementasi dalam budaya kerja dan budaya akademik.

Bagikan :

Tambahkan Komentar