Oleh Muhammad Wildan Khoirul Azka
Mahasiswa Ekonomi Syariah INISNU Temanggung
Pengeluaran per kapita adalah biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota rumah tangga selama sebulan dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga. Data pengeluaran per kapita dapat mengungkap tentang pola konsumsi rumah tangga secara umum menggunakan indikator proporsi pengeluaran untuk makanan dan non makanan. Komposisi pengeluaran rumah tangga dapat dijadikan ukuran untuk menilai tingkat kesejahteraan ekonomi penduduk, makin rendah persentase pengeluaran untuk makanan terhadap total pengeluaran makin membaik tingkat kesejahteraan.
Pengeluaran per kapita pada suatu wilayah dapat dihitung dengan cara membagi jumlah pengeluaran suatu wilayah dalam periode tertentu dengan jumlah pendudukan suatu wilayah yang dihitung dalam presentase.
Sejak tahun 2017, status pembangunan manusia di Jawa Tengah sudah mencapai kategori “tinggi” dengan IPM di atas 70. Pada tahun 2021 mengalami peningkatan meskipun setelah terjadi wabah Covid-19 masih mampu tumbuh positif 0,29 poin, dari 71,87 poin pada tahun 2020 menjadi 72,16 poin pada tahun 2021. Pencapaian tersebut lebih rendah dibandingkan dengan IPM nasional yang tercatat sebesar 72,29.
Peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponen penyusunnya, terutama pengeluaran rill perkapita disesuaikan. Pada tahun 2021, pengeluaran per kapita atas dasar harga konstan tahun 2021 mengalami kenaikan 0,95 persen. Selama periode 2011 hingga 2021, Umur Harapan Hidup (UHH) saat lahir dmencatat rekor tertinggi yaitu berada di posisi 74,47 tahun atau meningkat 0,21 persen.
Harapan Lama Sekolah (HLS) mencapai 12,77 tahun atau meningkat sebesar 1,34 persen (0,07 tahun). Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas mengalami peningkatan 0,06 tahun atau mencapai 7,75 tahun. Disamping itu, dimensi standar hidup layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita pada tahun 2021, mencapai Rp 11,03 juta per tahun atau naik sebesar Rp104.000 (m.bisnis.com, 15/11/2021).
Kemajuan pembangunan manusia tersebut didorong oleh peningkatan dua dimensi, yaitu dimensi umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life) dan pengetahuan (knowledge). Perubahan pendapatan seseorang akan berpengaruh pada pergeseran pola pengeluaran. Semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi pengeluaran bukan makanan.
Dengan demikian, pola pengeluaran dapat dipakai sebagai salah satu alat untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk, dimana perubahan komposisinya digunakan sebagai petunjuk perubahan tingkat kesejahteraan.
Tambahkan Komentar