Oleh Raikhanatul Maulani

Mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah


Istilah akuntansi tentu sudah tidak asing lagi bagi kita. Pada era saat ini, akuntansi sangat banyak di gunakan dalam berbagai aspek kehidupan. Kita sering menggunakan ilmu akuntansi dalam keseharian kita. Akuntansi juga sangat bermanfaat jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh kecil nya adalah ketika kita akan berbelanja, tentu kita akan memperhitungkan antara uang yang kita miliki, dan barang apa yang akan kita beli. Dalam konsep tersebut, kita secara tidak sadar telah menerapkan ilmu akuntansi. Lalu, apakah yang disebut dengan akuntansi itu sendiri? Apa manfaat akuntansi bagi kehidupan? Apa pentingnya kita mempelajari ilmu akuntansi?

Terdapat berbagai definisi tentang akuntansi menurut para ahli. Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountans), akuntansi didefinisikan sebagai seni mencatat, menggolongkan, serta meringkas transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara tertentu dalam bentuk satuan uang, serta menafsirkan hasil-hasilnya. Menurut AAA (American Accounting Assosiation), Akuntansi adalan proses mengenali, mengukur dan mengomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang bersangkutan. Menurut Paul Gradi, akuntansi yaitu sebagai fungsi organisasi secara sistematis, dapat dipercaya, dan original dalam mencatat, mengklasifikasi, memproses, membuat ikhtisar, menganalisa, menginterpretasi seluruh transaksi dan kejadian serta karakter keuangan yang terjadi dalam proses operasional perusahaan. Sedangkan menurut Carl Warren, akuntansi sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.

Secara umum, akuntansi dapat diartikan sebagai suatu sistem informasi yang memberikan informasi penting mengenai aktivitas keuangan suatu lembaga atau organisasi. Akuntansi pertama kali dikenalkan di Italia pada tahun 1494 oleh Luca Pacioli dengan double entry system (sistem buku berpasangan). Karenanya Luca Pacioli diberikan gelar Bapak Akuntansi (The Father of Accounting). Prinsip kerja akuntansi sama seperti prinsip kerja pada timbangan. Berat sisi kanan dan sisi kiri harus sama. Pada akuntansi, sisi harta juga harus sama dengan sisi modal.

Akuntansi harus memiliki standar kualitas yang sesuai dengan Standar Kualitas Akuntansi (SAK) yang telah ditentukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Karateristik akuntansi yang baik diantaranya adalah relevan, jelas dan dapat dimengerti, dapat diuji kebenarannya, netral, penyajian tepat waktu, memiliki daya banding, dan juga data yang disajikan lengkap.

Akuntansi mulai berkembang di Indonesia sejak zaman Penjajahan Belanda. Akuntansi telah digunakan untuk pembukuan finansial di Indonesia sejak tahun 1621 oleh pemerintah kolonial Belanda. Perusahaan Belanda pertama di Indonesia yang menggunakan sistem pencatatan akuntansi bernama “Amphoan Society”. Perusahaan tersebut menggunakan tata buku kontential (sistem akuntansi lama). Namun seiring perkembangan zaman, sistem attential ditinggalkan dan mulai digunakan sistem Anglo Saxon.

Pada umumnya, ilmu akuntansi digunakan untuk mengatur keuangan suatu perusahaan, atau lembaga-lembaga yang membutuhkan catatan keuangan yang relevan. Dengan diterapkannya ilmu akuntansi, data yang diperoleh akan lebih akurat, sehingga pembaca dapat mengetahui secara pasti kondisi finansial sebuah perusahaan. Hal tersebut sangat bermanfaat bagi pihak ekstern maupun intern perusahaan. Seperti bagi calon investor yang akan menanamkan modalnya pada suatu perusahaan. Namun tidak hanya itu, akuntansi juga dapat diterapkan pada diri sendiri. Bagaimana bisa? Mari baca penjelasannya pada artikel ini dengan saksama.

Di tinjau dari sudut pandang konsumen, akuntansi dapat di definisikan sebagai suatu disiplin ilmu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi berbagai kegiatan yang dilakukan. Dari pengertian tersebut dapat kita pahami bahwa akuntansi dapat menjadi acuan bagi kita untuk mengatur finansial agar lebih efisien, artinya dengan menggunakan disiplin ilmu akuntansi kita dapat meminimalisir sifat hedonisme dalam diri kita. Bagaimana bisa? Dengan menggunakan konsep akuntansi, kita akan lebih tau secara terperinci apa saja yang kita butuhkan, juga biaya yang harus kita keluarkan untuk dapat memperoleh barang yang kita butuhkan. Sehingga dengan mempertimbangkan biaya, kita akan dapat meminimalisir keinginan kita terhadap barang yang tidak terlalu dibutuhkan. Hal tersebut dapat menjadi sebuah langkah awal manajemen finansial yang baik bagi kita.

Seiring berkembangnya zaman, akuntansi sangat diperlukan untuk mengatur keuangan. Tidak hanya untuk diri sendiri, akan tetapi juga pada lembaga atau organisasi yang sudah besar, seperti perusahaan. Seperti yang dikatakan di atas, dengan mengatur atau memanajemen finansial mengguanakn ilmu akuntansi, kita dapat meminimalisir sikap hedonisme juga meningkatkan efisiensi finansial. Yang berarti secara tidak langsung kita telah membantu meminimalisir uang yang beredar, sehingga kita telah membantu pemerintah dalam meminimalisir kemungkinan terjadinya inflasi yang disebabkan oleh banyaknya uang yang beredar. Sudah sepantasnya kita sebagai generasi muda bangsa turut berpartisipasi dalam membangun bangsa yang maju dan ber intelektual. Di mulai dari hal-hal kecildan dari diri kita sendiri, maka kita akan terbiasa kedepannya. Oleh karena itu, kita telah mengetahui pentingnya mempelajari dan menerapkan ilmu akuntansi dalam kehidupan.

Selain menambah wawasan dan pengetahuan, mempelajari akuntansi juga sangat bermanfaat bagi kita dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat menerapkan teori akuntansi mulai dari berbelanja kebutuhan sehari-hari, belanja bulanan, menghitung pengeluaran rutin, dan menyesuaikan nya dengan penghasilan yang kita dapatkan. Tentu hal tersebut akan sangat membantu bukan? Dengan terperinci dan sudah terencananya anggaran yang akan kita gunakan, maka semua akan berjalan dengan seimbang (balance). Maka dari itu, dengan sudah tertatanya siklus keuangan, kita tidak akan mengalami “besar pasak daripada tiang”, yang artinya pengeluaran lebih banyak daripada apa yang kita dapatkan atau penghasilan kita.

Bagikan :

Tambahkan Komentar