Oleh Siti Sutanti
Mahasiswi Prodi PIAUD INISNU Temanggung
Masa dewasa awal merupakan masa transisi dari masa remaja yang masih
menjalani kehidupan yang hura-hura menuju
masa yang menuntut akan rasa
tanggung jawab. Perkembangan masa dewasa awal ini di mulai saat seseorang
menginjak pada umur 20 tahun sampai 40 tahun. Tidak dipungkiri dalam masa
dewasa awal sangat rentan mengalami permasalahan, hal ini bisa saja dipengaruhi
oleh faktor internal maupun eksternal seperti faktor lingkungan, masyarakat,
teman sebaya dan lainnya. Dalam masa dewasa awal banyak sekali masalah yang
dihadapi dalam menjalani kehidupannya, baik dari segi individu, sosial, fisik,
budaya maupun yang lainnya.
Masa dewasa awal adalah masa pencarian, penemuan, pemantapan dan masa
reproduktif, yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan
emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan,
perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada ola hidup yang
baru. Sebagai seorang individu yang sudah tergolong dewasa, peran dan tanggung
jawabnya tentu makin bertambah besar. Dimana sudah mulai melepaskan diri dari
ketergantungan terhadap orang lainn terutama dari orang tua, baik secara
ekonomis, sosiologis ataupun psikologis. Mereka akan lebih mengupayakan untuk
menjadi orang yang lebih mandiri lagi, segala upaya akan dilakuan agar tidak
bergantung lagi kepada orang lain.
Secara hukum seseorang dapat dikatakan sebagai dewasa awal saat
menginjak usia 21 tahun. Ciri-ciri usia dewasa awal yaitu dewasa dini sebagai
pengaturan, dewasa dini sebagai usia produktif, dewasa dini sebagai masa
bermasalah, dewasa dini sebagai masalah ketegangan sosial, dewasa dini sebagai
masa terasingan sosial, dewasa dini sebagai masa komitmen, dewasa dini sebagai
sering merupakan masa ketergantungan, dewasa dini sebagai masa perubahan nilai,
dewasa dini sebagai masa penyesuaian diri dengan cara hidup yang baru, serta
dewasa dini sebagai masa kreatif.
Saat memasuki masa dewasa awal seseorang mempunyai tugas-tugas
perkembangan diantaranya adalah memilih teman dalam bergaul (sebagai calon
suami dan istri), belajar hidup bersama sebagai suami atau istri, mulai hidup
dalam sebuah keluarga, mengelola rumah, mulai bekerja dalam suatu jabatan,
mulai bertanggungjawab sebagai warga negara yang baik, mendapatkan kelompok
sosial yang sesuai dengan nilai-nilai pahamnya.
Secara fisik, seorang dewasa awal menunjukkan penampilan yang sempurna
dalam arti bahwa pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek fisiologis telah
mencapai posisi puncak. Mereka memiliki daya tahan dan taraf kesehatan yang
prima sehingga dalam melakukan berbagai kegitan tampak inisiatif, kreatif,
energik, cepat, dan proaktif.
Setiap individu memliki tugas-tugas perkembangan pada setiap fase
kehidupannya, termasuk orang dewasa awal, dan setiap tugas perkembangan
tersebut akan semakin sulit sesuai tahap perkembangan individu tersebut, oleh
karena itu individu harus bisa menyelesaikannya dengan sebaik mungkin.
Di zaman yang serba digital ini, peran teknologi sangat besar
pengaruhnya terhadap masa dewasa awal. Karena pada masa dewasa awal ini
seseorang akan senantiasa mencari cara untuk berpenampilan sesempurna mungkin.
Di zaman ini, seseorang dalam fase dewasa awal akan mencari informasi dari
internet yang terkadang belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Era digital seperti saat ini masyarakat dimudahkan untuk berkomunikasiserta
mengakses informasi. Apalagi dengan berkembangnya berbagai macam platform media
sosial. Masyarakat terbantu untuk mengakses dan menyebarkan informasi secara
cepat, mudah serta murah. Dewasa ini media sosial berkembang dengan begitu
pesat dan keinginan membuka diri seseorang meningkat, tentu hal ini berdampak
pada munculnya fenomena-fenomena baru. Adanya keinginan melakukan keterbukaan
diri membuat individu berusaha untuk memposting lebih banyak konten di sosial media
instagram miliknya.
Pada usia 20-40 tahun, individu masuk dalam masa dewasa awal. Pada masa
ini individu mengalami banyak perubahan diantaranya perubahan kesehatan, status
ekonomi, pola kehidupan, peran seks, status dari belum menikah ke status
menikah, serta perubahan dalam nilai dan lain-lain.
Berakhirnya masa pendidikan formal dan adanya penyesuaian dengan cara
hidup yang baru, membuat individu mengalami banyak masalah. Sedangkan pada masa
ini individu tidak lagi berada pada pengawasan orang tua. Individu sudah sepenuhnya
bertanggung jawab atas pilihan-pilihan yang dibuat. Dengan membuka diri di
sosial media individu akan membangun hubungan dengan orang lain, semakin sering
dilakukan akan membuat individu tidak merasa terasingkan.
Namun disayangkan ketika kemudahan dalam melakukan sosialisasi lewat media
justru memunculkan fenomena baru yang meresahkan. Adanya fenomena pengungkapan
informasi tidak sesuai aturan menunjukkan turunnya moralitas individu. Jika ini
terus berlanjut tentunya akan menimbulkan beberapa persoalan yang semakin rumit.
Dalam menghadapi persoalan yang muncul dengan adanya media sosial
adalah dengan agama. Karena dengan agama seseorang akan mempunyai batasan yang
dapat menjadi tameng agar tidak terjadi penurunan moralitas individu.
Keterbukaan diri di media sosial memberikan dampak negatif maupun
positif. Dampak positifnya adalah dapat memotivasi seseorang dan merubah diri
seseorang untuk menjadi lebih baik. Sedangkan dampak negatifnya, menjadikan
orang lain tidak nyaman bahkan terganggu dengan keterbukaan yang disampaikan.
Karena terkadang dengan sengaja atau tidak orang lain merasa tersinggung dengan
keterbukaan tersebut. Dengan adanya dampak negatif ini, para pengguna media
sosial di zaman digital perlu berhati-hati dalam mempergunakan kemajuan
teknologi.
Di zaman serba digital ini memang mempermudah dalam berkomunikasi, akan
tetapi terkadang ada pihak yang justru menggunakan media digital untuk
kejahatan. Salah satunya adalah penipuan terhadap orang-orang yang belum begitu
paham dengan dunia digital. Sebaiknya diberikan sosialisasi kepada masyarakat yang
belum begitu mengenal alat komunikasi digital, agar media sosial dapat
digunakan dengan sebaik-baiknya.
Tambahkan Komentar