Gambar diambil saat Kepala Madrasah
menyampaikan materi di MI Ma’arif 2 Tlogopucang
Oleh Hilal Mulki Putra
Tenaga Kependidikan MI Ma’arif 2 Tlogopucang
Baru kemarin rasanya penulis yang juga selaku tenaga pendidikan di MI
Ma’arif 2 Tlogopucang di ajari cara mengelola atau memanajemen kelas dan sistem
pembelajaran yang terstruktur oleh kepala masrasah MI Ma’arif 2 Tlogopucang
yang bisa dikatakan sebagai mentor dengan manajemen dalam lingkup pendidikan
yang cukup baik. Beliau bernama Rofi’i,S.Pd seorang kepala madrasah muda yang
memiliki jiwa leadearship dan sistem manajemen yang cukup mumpuni beliau
memberitahukan bahwasannya betapa pentingnya menguprade jiwa intelektual dan
membranding madrasah terutama madrasah kami yang dibawah naungan yayasan
ma’arif NU.
Dalam seni dunia pendidikan formal atau yang kita kenal dengan sekolah
atau madrasah tidak lepas dari salah satu figure yang menjadi pembimbing,
pendidik danm pemberi contoh yang dikenal dengan gelar guru. Guru merupakan
profesi yang mulia karena banyak orang hebat yang lahir dari tempaan pendidikan
yang diajarkan oleh para guru.
Seiring perkembangan zaman guru dituntut untuk dapat menyesuaikan
sistem pembelajaran dengan perkembangan tegnologi dalam era milenial seperti
sekarang ini. Disamping menyesuaikan dengan pekembangan tegnologi guru harus
memiliki minimal empat komponen utaa yang dijadikan prinsip sebagai pelayan
masyarakat dalam bidang pendidikan.
Diantara komponen yang harus dimiliki oleh para guru adalah, disiplin,
sistem kerja, focus pengembangan madrasah dan pelayanan. Guru haruslah
mempunyai sikap disiplin dalam hal waktu serta aturan yang memiliki makna mematuhi atau menaati waktu yang telah ditetapkan oleh lembaga
pendidikan terkait.
Selain mempunyai sikap disiplin guru juga harus memiliki sistem
kerja yang terencana. Dalam hal ini penulis menjabarkan dalam 5 sistem
meliputi, planning, organizing, actuating, controlling, evaluating.
Planning merupakan tahap perencanaan atau penyiapan sarana
pembelajaran sebelum melaksanakan proses kegiatan pembelajaran di sekolah atau
madradsah. Diantara yang harus disiapkan oleh para guru adalah berkas sebagai
sarana untuk menunjang proses kegiatan pemebelajaran yang efektif dan efisien
seperti RPP, Silabus Prota dan Promes.
Organizing adalah merupakan suatu sistem atau kerja sama antara
guru dan siswa yang telah dirancang guna mencapai tujuan pendidikan yang
diinginkan.
Actuating adalah menggerakkan segala komponen yang berhubungan
dengan madrasah seperti siswa dan orang tua siswa dengan pengarahan guru agar
terbentuk sistem, proses dan hasil
belajar yang diinginkan.
Controling adalah suatu upaya yang dapat mengoreksi agar guru dapat
mengambil keputusan korektif agar dapat mengulangi atau menambah materi
pelajaran kepada para siswa.
Evaluating adalah upaya untuk mengevaluasi hasil pembelajaran
antara guru dan siswa, serta menjadi bahan evaluasi agar lebih dapat
mengembangkan sistem pembelajaran yang dapat membentuk pengetahuan kognitif dan
karakter siswa.
Dalam pandangan kepala madrasah bukan hanya faktor penguprgadean
diri pada guru dan siswa tetapi membranding atau mengenalkan kekhasan madrasah
juga perlu dikembangkan. Beliau mendemonstrasikan dengan sebuah gambar susu
tanpa merk dengan susu yang telah ditempeli logo atau merk dimana yang tidak
mempunyai logo pasti dalam penjualan susunya kemungkinan kecil tidak akan
selaris dengan susu yang telah bermerk. Dari sini dapat kita pahami bahwasannya
dalam usaha membranding sekolah perlunya kekhasan yang dimiliki oleh sebuah
madrasah yang bisa dikategorikan sebagai berikut, nama madrasah, pemebelajaran
di madrasah serta ekstrakulikuler dalam madrasah.
Beliau mendemonstrasikan ulang Selain hanya sebatas merk atau nama
yang cukup dikenal. Kepala madrasah juga mengingatkan pentingnya madrasah kita
terutama kita dilingkungan yayasan ma’arif memiliki sebuah tagline yang
orang saat mendengarkan tagline madrasah menjadi ingat akan madrasah
sehingga para orang tua tertarik menyekolahkan putra-putrinya di lingkungan
sekolah Ma’arif.
Dari semua komponen yang dibutuhkan untuk membranding madrasah.
Beliau sebagai pihak kepala madrasah menyimpulkan bahwasannya membranding
merupakan sebagai usaha untuk menciptakan sebuah merk dengan krakteristik image
yang unik dan spesifik.
Faktor yang harus kita teliti dalam hal membranding madrasah adalah
sebagai berikut, nama madrasah, visi dan misi, logo, tagline, media hngga
website apabila dibutuhkan. Kesemua komponen dan faktor ini merupakan
rangkaiang yang berkesinambungan dan berhubungan agar madrasah di lingkungan
Yayasan Pendidikan Ma’arif NU lebih
dikenal oleh masyarakat hingga tertarik menyekolahkan putra-putrinya di
madrasah Ma’arif NU.
Tambahkan Komentar