Oleh : Desi Putri Cahyani
PIAUD STAINU Temanggung
Pondok pesantren merupakan dua istilah yang mengandung satu
arti. Orang Jawa menyebutnya “pondok” atau “pesantren”. Sering pula menyebut
sebagai pondok pesantren. Istilah pondok barangkali berasal dari pengertian
asrama-asrama para santri yang disebut pondok atau tempat tinggal yang terbuat
dari bambu atau barangkali berasal dari bahasa Arab “funduq” artinya asrama
besar yang disediakan untuk persinggahan. Sekarang lebih dikenal dengan nama
pondok pesantren. yakni asrama tempat santri, tempat murid atau santri mengaji.
Dapat
disimpulkan bahwa pengertian pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan
dan keagamaan yang berusaha melestarikan, mengajarkan dan menyebarkan ajaran
Islam serta melatih para santri untuk siap dan mampu mandiri. Atau dapat
diambil pengertian dasarnya sebagai suatu tempat dimana para santri belajar
pada seorang kyai untuk memperdalam atau memperoleh ilmu-ilmu agama yang
diharapkan nantinya menjadi bekal bagi santri dalam menghadapi kehidupan di
dunia maupun di akhirat.
Pada
umumnya, unsur-unsur pondok pesantren terdiri dari Kiai, Santri, Masjid, Kitab
kuning ,Al-qur’an dan asrama.Jika pondok pesantren tidak memiliki salah satu
dari yang disebutkan diatas, maka tidak dapat dikatakan sebagai pondok
pesantren.
Secara
garis besar, pesantren dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu :
Pertama, pesantren Salafi yakni pesantren yang masih mempertahankan pengajaran
kitab-kitab Islam klasik sebagai inti pendidikan di pesantren. Adapun sistem
madrasah diterapkan untuk memudahkan sistem sorogan yang dipakai dalam Lembaga
- lembaga pengajian bentuk lama, tanpa mengenalkan pengajaran pengetahuan umum.
Kedua, pesantren khalafi yakni pesantren yang telah memasukkan
pelajaran-pelajaran umum dalam madrasah-madrasah yang dikembangkannya, atau
pesantren tersebut, sebagaimana dipahami warga pesantren selama ini .
Dari uraian
di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan pesantren adalah dalam
rangka membina kepribadian Islami, yaitu kepribadian yang beriman dan bertakwa
kepada Allah Subḥānahu
Wa Ta’ālâ, berakhlak mulia,
bermanfaat dan berkhidmat kepada masyarakat dengan menjadi pelayan umat (khadim
al-ummaħ)
sebagaimana kepribadian Rasulullah Ṣallâ Allah ‘Alaihi Wa
Sallam dalam menyebarkan agama Islam.
Dalam
perspektif masyarakat Indonesia pondok pesantren diartikan sebagai tempat
berlangsungya suatu pendidikan Agama Islam yang telah melembaga sejak zaman
dahulu. Jadi, pada hakikatnya pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan
Islam yang memberikan pengajaran, pendidikan, pembinaan dan menyebarkan agama
Islam. Metode utama sistem pengajarannya adalah sistem bandongan atau weton dan
sorogan.
Sejarah pendidikan islam di Indonesia berlangsung sejak awal
masuk dan berkembangnya agama islam. Dengan kata lain, sejarah pendidikan islam
sama tuanya masuknya agama islam ke Indonesia, sehingga memiliki sejarah
pertumbuhannya dan perkembangannya yang panjang. Hal ini disebabkan karena
pendidikan islam selalu mendapat perhatian utama masyarakat muslim Indonesia.
Di samping karena besarnya minat setiap muslim untuk mempelajari dan mengetahui
lebih dalam tentang ajaran-ajaran islam sekalipun masih dalam keadaan yang
sangat sederhana. Sejalan dengan perkembangan umat islam, sejarah pendidikan
islampun mengalami perkembangan pula.
Tidak diketahui secara pasti, bagaimana pelaksanaan
pendidikan islam pada masa permulaan di Indonesia. Yang pasti, bagaimana
pelaksanaan pendidikan Islam pada masa itu berlangsung dalam bentuk yang sangat
sederhana, dimana pengajaran dibrikan dalam satu majelis dengan system halaqah
(murid berkumpul melingkari gurunya untuk belajar) yang dilakukan di
tempat-tempat ibadah, seperti masjid, langgar/surau, dan rumah-rumah
ulama’/kiai.
Beberapa Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia menyebutkan
bahwa di Jawa umat Islam mengambil alih bentuk pendidikan keagamaan Hindu-Budha
menjadi pesantren. Meskipun lembaga pendidikan Islam di Jawa pada masa
permulaan belum diberi nama pesantren, namun disepakati bahwa lembaga
pendidikan tradisional yang berkembang ketika itu merupakan cikal bakal sistem
pendidikan pesantren. Sebagai lembaga Pendidikan Islam tertua dan asli
Indonesia, pesantren telah didirikan sejak masa wali Songo. Tokoh pendiri
pesantren adalah Maulana Malik Ibrahim.
Dalam perkembanganya, kehadiran sebuah pesantren selalu di
tandai dengan kehadiran seorang ulama yang bercita-cita menyebarkan agama
Islam. Pada umumnya mereka adalah lulusan pesantren yang memiliki kemampuan
pemahaman pengetahuan agama Islam. Semula mereka mendirikan langgar/suarau yang
dipergunakan tempat shalat berjamaah. Pada setiap menjelang atau selesai
mengerjakan shalat, sang ulama mengadakan pengajian sekedarnya. Isi pengajian
biasanya seputar pada masalah rukun iman (akidah), rukun Islam (ibadah), dan
akhlak. Karena gaya penampilannya yang simpatik, keikhlasan dalam memberi
pelajaran dan perilaku sehari-hari yang sesuai dengan isi pengajiannya,
santrinyapun semakin berkembang. Bukan saja orang dalam satu desanya yang mengikuti
pengajiannya, tetapi orang-orang dari desa lain dan sekitarnya pun tertarik
untuk mengikuti pengajian dan dakwahnya.
Demikianlah pesantren tumbuh dan berkembang di Indonesia
sejak awal pertumbuhan dan perkembangan agama Islam. Tujuan pesantren adalah lembaga
tempat bibit kader-kader ulama dan muballigh dididik. Dengan demikian diketahui
bahwa pesantren merupakan benteng pertahanan dan pengawal terdepan bagi
keberlangsungan dakwah Islamiyah di Indonesia.
Tambahkan Komentar