Oleh Ria Yuniawati

Mahasiswa INISNU Temanggung

 

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan kebutuhan masyarakat, konsep kependidikan Islam terus mengalami dinamisasi bahkan perubahan termasuk pendidikan anak usia dini. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terus mengalami perkembangan yang pesat. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya peningkatan jumlah satuan PAUD yang cukup signifikan. Di Indonesia sendiri ada berbagai lembaga pendidikan anak usia dini yang bernuansa Islam mulai dari Tempat Penitipan anak (TPA), kelompok bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK). Di Kabupaten Temanggung  sendiri lembaga Islam banyak tersebar di semua wilayah. TK dengan latar belakang Islam yaitu TK RA ada hampir di setiap desa dan jumlahnya lebih mendominasi daripada TK Islam lainnya. Dari dahulu sampai sekarang TK RA  yang berada di bawah naungan Muslimat NU mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga orang tua tetap mempercayakan lembaga ini untuk menyekolahkan anak mereka.

Anak usia dini adalah kelompok anak berusia 0-6 tahun (di Indonesia berdasarkan undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Anak usia dini berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, dalam arti memiliki pola pertumbuhan perkembangan (koordinaasi motorik halus dan kasar), intelegensi (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap-sikap perilaku serta Agama), bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan demikian nilai-nilai ajaran Agama Islam Ke NU an merupakan nilai-nilai yang akan mampu membawa manusia pada kebahagiaan, kesejahteraan, dan keselamatan manusia baik dalam kehidupan di dunia maupun kehidupan di akhirat kelak. Apabila nilai-nilai tersebut tertanam kuat pada diri anak maka mereka akan tumbuh dan berkembang dengan memiliki kemampuan untuk mencegah dan menyangkal serta membentengi mereka dari berbagai pengaruh negatif. Sebaliknya jika nila-nilai keagamaan tidak ditanamkan secara maksimal maka yang akan muncul adalah perilaku-perilaku kurang baik dan cenderung menyimpang. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran nilai Agama Islam ke NU an merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan belajar yang telah diatur oleh guru yang berguna untuk membina dan mengasuh secara sistematis dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani hingga mengamalkan ajaran Agama Islamke NU an disertai dengan tuntunan untuk menghormati penganut Agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antarumat beragama hingga terwujud persatuan dan kesatuan bangsa.

Pendidikan Agama Islam ke NU an adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. Tujuan pendidikan harus diarahkan pada pengembangan seluruh potensi yang dimiliki seseorang ke arah perkembangan fisik, intelektual dan budi pekerti. Selain itu pendidikan harus diarahkan pada upaya mempersiapkan anak agar dapat hidup di masyarakat secara bersama-sama dengan melakukan pekerjaan atau keahlian sesuai dengan bakat, kesiapan, kecenderungan dan potensi yang dimiliki. Pendidikan Agama Islam ke NU an di RA bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan dan pengalaman peserta didik tentang Agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

5 tujuan umum pendidikan ke NU an, yaitu sebagai berikut:

Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia, mencapai suatu akhlak yang sempurna   adalah tujuan sebenarnya dari pendidikan.

Persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Ruang lingkup pendidikan di dalam pandangan Islam tidak sempit, tidak saja terbatas pada pendidikan Agama atau pendidikan duniawi semata melainkan kedua-duanya.

Persiapan untuk mencari rejeki dan pemeliharaan segi manfaat

Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskan keingintahuan untuk mengetahui dan memungkinkan seseorang untuk mengkaji ilmu demi ilmu itu sendiri.

Menyiapkan pelajar dari segi profesional, teknikal, dan pertukangan supaya dapat menguasai profesi tertentu, dan keterampilan tertentu sehingga kelak bisa memenuhi kebutuhan materi di samping kebutuhan rohani dan Agama.

Dari tujuan pendidikan agama ke NU an tampak bahwa tujuan pendidikan Islam ke NU an adalah membentuk manusia yang berpribadi sempurna, serasi dan seimbang, tidak saja mampu di bidang keAgamaan dan keIslaman, tetapi juga mempunyai kecakapan khusus, berupa keterampilan untuk bekerja adalah merupakan kunci utama bagi keberhasilan manusia dalam menjalankan tugas kehidupan. Apabila manusia akhlaknya rusak, maka rusaklah semua tatanan kehidupan ini.

Disamping itu, menyatakan bahwa tujuan pendidikan Agama Islam ke NU an berarti membentuk kepribadian muslim yaitu suatu kepribadian dimana seluruh aspeknya dijiwai oleh ajaran Agama Islam ke NU an yang bertujuan dalam rangka untuk mencapai dunia dan akhirat dengan ridho Allah. Dari beberapa pemaparan tentang tujuan pendidikan Agama Islam diatas disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran nilai Agama Islam ke NU an yaitu untuk membentuk pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Allah dan senantiasa meningkatkan keimanan melalui pemupukan pengetahuan serta pengalaman tentang Agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya dalam berbangsa dan bernegara sehingga tercapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Dikarenakan anak yang duduk di bangku RA masih memiliki daya ingat dan daya cipta yang masih sangat bagus. Maka pembelajaran agama ke NU an sangat bagus di mulai sejak di bangku RA.

Bagikan :

Tambahkan Komentar