Oleh Kurnia Dewi Lupitasari

Mahasiswi Universitas Negeri Semarang

 

Munculnya wabah virus covid-19 membuat masyarakat dunia menjadi resah. Pasalnya, virus covid-19 ini termasuk bencana non alam yang melanda seluruh dunia tak terkecuali Indonesia. Virus covid-19 membuat semua tatanan kehidupan masyarakat mengalami perubahan secara drastis. Tak hanya berdampak pada kesehatan saja, dampak lain yang ditimbulkan mulai dari bidang ekonomi, sosial, budaya, politik, dan pendidikan. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah sebagai wujud tanggung jawabnya kepada masyarakat. Salah satunya dalam bidang pendidikan, pemerintah menghimbau kepada masyarakat belajar, bekerja dan beribadah dirumah untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19.  Untuk itu , sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi diliburkan sementara waktu. Tentu saja membuat terhambatnya proses pembelajaran di sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) menjadi solusi tepat dalam dunia pendidikan agar kegiatan pembelajaran tetap terlaksana. Mulai dari pembelajaran secara virtual dengan memanfaatkan berbagai paltform aplikasi seperti zoom, google classroom, e-learning dan lain sebagainya.

Pendidik dituntut untuk melek teknologi, agar dapat mengembangkan model pembelajaran sebagai pendukung proses pembelajaran tersebut. Seperti model pembelajaran kebencanaan problem based learning berbasis virtual, dalam penerapannya model pembelajaran kebencanaan ini peserta didik diberikan seperti video mengenai permasalahan pandemi virus covid-19 serta bagaimana solusinya, sebagai upaya mitigasi bencana non alam. Sebenarnya penerapan model pembelajaran itu sangat efektif digunakan pendidik sebagai media pembelajaran. Situasi saat ini yang memang mendorong pendidik untuk lebih berkreatif dan berinovasi dalam menunjang pembelajaran. Tidak hanya melek tekonologi saja , namun pendidik juga dituntut untuk mengembangkan keterampilan dan kompetensinya dalam mendidik peserta didiknya di tengah pandemi covid-19 ini. Implementasi model pembelajaan kebencanaan berbasis virtual sangatlah tepat, peserta didik dapat mengeksplore serta berpikir luas dalam memahami situasi sekitar. Langkah apa saja yang dapat dilakukan sebagai peserta didik dalam memecahkan suatu permasalahan di lingkungan sekitarnya seperti permasalahan pandemi covid-19 ini dalam upaya mitigasi bencana non alam. Model pembelajaran kebencanaan problem based learning berbasis virtual ini, merupakan salah satu strategi pendidik dalam mengajar, hanya saja dilakukan secara virtual walaupuan tidak tatap muka secara langsung. Problem based learning dalam model pembelajaran kebencanaan, dihadapkan pada permasalahan nyata sebagai konteks untuk peserta didik belajar kritis dan keterampilan dalam memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan. Penyajian permasalahan mengenai pandemi covid-19 ini, peserta didik diajak untuk meningkatkan rasa ingin tahu, kemampuan analisis, juga inisiatif dalam memecahkan permasalahan. Peran pendidik dalam konteks tersebut sebagai motivator agar setiap peserta didik dapat terlibat secara langsung dalam pemecahan masalah.

Pengumpulan informasinya  harus relevan dan diolah untuk dijadkan sebuah eksperimen oleh peserta didik.Model pembelajaran kebencaan problem based learning berbasis virtual ini, tentunya memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya, peserta didik dapat melatih keterampilan dalam memecahkan suatu permasalahan, mendapatkan informasi-informasi penting, meningkatkan kemampuannya dalam berpikir lebih mendalam, serta meningkatkan motivasi peserta didik untuk peka terhadap keadaan sekitar. Selain kelebihan, ada juga kekurangannya yaitu kurangnya motivasi peserta didik untuk peka terhadap keadaan sekitar sehingga acuh dan tak mau memahami kondisi sekitarnya, tanggapan peserta didik yang merasa tidak penting untuk menyelesaikan suatu permasalahan, karena mereka pikir bahwa apa yang mereka pelajari bukanlah didasarkan pada suatu permasalahan.

 

Bagikan :

Tambahkan Komentar