Temanggung, Hariantemanggung.com - Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) STAINU Temanggung Hamidulloh Ibda melaunching buku bertajuk Dosen Penggerak Literasi: Praktik Baik Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang ia terbitkan bulan November 2020 ini.
Kegiatan itu bersamaan dalam peringatan Hari Guru Nasional (HGN). Prodi PGMI melakukan launching 12 buku karya dosen dan mahasiswa termasuk karya Kaprodinya pada Rabu 25 November 2020. Kegiatan HGN selain digelar launching buku, juga dilaksanakan mujahadah bersama antara dosen dan mahasiswa PGMI.
Kaprodi PGMI STAINU Temanggung Hamidulloh Ibda mengatakan meski sejak Maret perkuliahan dilakukan secara daring, namun tidak menyurutkan produktivitas dosen maupun mahasiswa dalam menulis karya, mulai dari karya tulis ilmiah, karya sastra dan hasil riset serta pengabdian kepada masyarakat.
Tradisi literasi yang dibangun Prodi PGMI menurut dia tidak semata-mata memenuhi capaian Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Akreditasi Program Studi dengan 9 kriteria. "Namun selain menyiapkan calon guru kelas MI/SD, PGMI memiliki profil lulusan menyiapkan calon teacherpreneurship bidang pendidikan dasar yang salah satu bentuknya adalah bidang literasi, penerbitan dan percetakan," lanjut Kabid Bidang Media Massa, Hukum, dan Humas Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme ( FKPT) Jawa Tengah itu.
"Saya mengapresiasi karya mahasiswa-mahasiswi Prodi PGMI STAINU Temanggung. Meski masih belum maksimal, namun lewat pembelajaran, pembudayaan dan keteladanan literasi ini dapat menghidupkan tradisi literasi dan merawat ilmu pengetahuan," beber penulis buku Media Literasi Sekolah tersebut.
Sebagian, kata dia, adalah karya dosen yang melakukan PkM kolaboratif. "Sebagian juga karya mahasiswa semester satu yang kami arahkan sudah memiliki produk karya tulis jurnalistik, karya ilmiah, maupun karya sastra," beber Koordinator Gerakan Literasi Ma'arif (GLM) itu.
Jika ditotal, menurut dia, ada 12 buku yang dilaunching hari ini. Pertama, buku Dosen Penggerak Literasi: Praktik Baik Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) karya Hamidulloh Ibda yang diterbitkan CV. Pilar Nusatara.
Kedua, Pergi Memancing Di Hari Minggu: Antologi Cerpen Mahasiswa PGMI STAINU Temanggung karya Daffa Salsabila, dkk yang diterbitkan CV. Pilar Nusantara.
Ketiga, Bumi Gelisah : Antologi Puisi Mahasiswa PGMI STAINU Temanggung karya Mieke Mustika Widiyastuti, dkk yang diterbitkan CV. Pilar Nusantara.
Keempat, Praktik Teacherpreneurship Pendidikan Dasar: Laporan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Terintegrasi KKL di SDN Sarirejo Kartini Kota Semarang karya Andrian Gandi Wijanarko, Dkk yang diterbitkan CV. Pilar Nusantara.
Kelima, Teacherpreneurship Pendidikan Dasar: Praktik Baik Wirausaha Pendidikan SDN Kartini Sarirejo karya Faizah,dkk diterbitkan CV. Pilar Nusantara.
Keenam, Potret Teacherpreneurship Pendidikan Dasar di SDN Sarirejo Kartini karya Effi Wahyuningsih, dkk, yang diterbitkan CV. Harian Jateng Network.
Ketujuh, Pemberdayaan Guru dan Siswa dalam Praktik Teacherpreneurship karya Farinka Nurrahmah Azizah, dkk, yang diterbitkan CV. Asna Pustaka.
Kedelapan, Pendidikan Teacherpreneurship bagi Guru dan Siswa di SDN Sarirejo Kartini Kota Semarang karya Hamidulloh Ibda, dkk yang diterbitkan Formaci Press.
Kesembilan, Praktik Teacherpreneurship: Profil Usaha Mahasiswa PGMI STAINU Temanggung karya Astri Yuliana Dewi, Dkk., yang diterbitkan CV. Harian Jateng Network.
Kesepuluh, Geguritan Kagem Guru Bangsa karya Agus Ilmi Samudin, Dkk., yang diterbitkan Formaci Press.
Kesebelas, Pacelathon Krama Lan Ngoko Kagem Lare MI/SD karya Shevia Putri Maharani, dkk. yang diterbitkan Formaci Press.
Keduabelas, Potret Seni dan Tradisi di Temanggung dan Magelang karya Novia Sari Melati, Lia Pusparini, dkk yang diterbitkan CV. Pilar Nusantara.
“Sebenarnya masih ada beberapa buku yang belum sempat mengedit, yaitu cerpen anak dan puisi anak, lalu profil para tokoh-tokoh NU, dan pada akhir tahun nanti juga akan panen karya karena tugas akhir mata kuliah Pembelajaran Sastra Anak adalah membuat cergam,” beber Ibda.
Peraih Juara I Lomba Artikel Kemdikbud 2018 ini berharap, meski baru 12 buku namun bagi Prodi yang baru berkembang menjadi kebanggan karena tidak semua mahasiswa dapat berkesempatan menulis buku. (HG89/Andrian Gandi W).
Tambahkan Komentar