Pekalongan, Hariantemanggung.com - Pada Selasa (18/08/2020), Pelatihan Jurnalistik dan Media Digital dibuka yang dipandu oleh Koordinator Gerakan Literasi Ma'arif (GLM) Bapak Hamidulloh Ibda terlaksana pada pukul 09.30 WIB diruang kelas XI SMA Islam Al Bayan.
Pada Selasa ini materi yang disampaikan mengenai jurnalistik dalam 3 media. Materi tersebut berisi tentang macam-macam media, macam-macam berita, langkah-langkah menulis berita, dan juga guru diajak untuk berlatih membuat 1 buah berita.
Berita yang ditulis merupakan berita yang dibuat sendiri oleh para guru. Dimana berita tersebut harus sesuai dengan kaidah kebahasaan dalam penulisan teks berita. Narasumber sendiri mengarahkan agar berita yang ditulis tidak harus dituliskan dalam selembar kertas melainkan menggunakan media handphone.
Cukup unik serta sangat kreatif dan inovatif. Bisa lebih enjoi dalam mengembangkan bakat menulis untuk masing-masing guru. Setiap guru yang sudah menuliskan ide-ide dan kreativitas dalam menulis berita kemudian akan dikaji oleh narasumber. Hingga produk akhirnya menjadikan guru-guru sebagai jurnalis yang kreatif. (Htm55/Fitriyani).
Pelatihan tersebut diadakan guna mengembangkan dan meningkatkan minat bakat guru-guru agar lebih inovatif dan produktif dalam era globalisasi ini.
Pada Selasa ini materi yang disampaikan mengenai jurnalistik dalam 3 media. Materi tersebut berisi tentang macam-macam media, macam-macam berita, langkah-langkah menulis berita, dan juga guru diajak untuk berlatih membuat 1 buah berita.
Berita yang ditulis merupakan berita yang dibuat sendiri oleh para guru. Dimana berita tersebut harus sesuai dengan kaidah kebahasaan dalam penulisan teks berita. Narasumber sendiri mengarahkan agar berita yang ditulis tidak harus dituliskan dalam selembar kertas melainkan menggunakan media handphone.
Cukup unik serta sangat kreatif dan inovatif. Bisa lebih enjoi dalam mengembangkan bakat menulis untuk masing-masing guru. Setiap guru yang sudah menuliskan ide-ide dan kreativitas dalam menulis berita kemudian akan dikaji oleh narasumber. Hingga produk akhirnya menjadikan guru-guru sebagai jurnalis yang kreatif. (Htm55/Fitriyani).
Tambahkan Komentar