Temanggung, Hariantemanggung.com – (25/10) Peningkatkan kuailitas
pendidikan merupakan suatu keharusan agar keberhasilan bisa diraih dan merupakan cita-cita para
siswa, orang tua/wali murid dan para guru. Selama tiga hari mulai pada Jum’at - Ahad, (25-27/10/2019) sebanyak 25
guru dari Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Dato’ Sri Ammar Diraja Muar Johor Malaysia melakukan Studi
Banding dan MoU (Memorandum of Understanding) atau nota kesepamahaman dengan Ponpes Al Mu’min Muhammadiyah Tembarak
Temanggung.
Kedatangan
para guru dari Sekolah Kebangsaan Malaysia ke Ponpes Al-Mu’min Muhammadiyah Temanggung, menindaklanjuti studi banding dan nota
kesepemahaman yang telah dilakukan pada bulan Febuari 2018. Beberapa metode
pembelajaran yang ditemui di Malaysia dan belum ada di Ponpes Al-Mu’min
Muhammadiyah, diparktikkan dan diterapkan dalam proses pembelajaran.
Metode-metode pembelajaran baru yang menjadikan para siswa lebih tertarik, memberikan
semangat belajar lebih serius dan opimis.
Makmun
Pitoyo yang di acara pembukaan menyampaikan beberapa hal mengenai pentingnya
inovasi-inovasi baru untuk memajukan pendidikan, adanya studi banding guru dan
siswa dengan Sekolah Menengah Kebangsaan Dato’ Ammar Diraja Malaysia dan nota
kesepemahaman, menjadi salah satu upaya untuk memajukan pendidikan.
Kesamaan
rumpun Melayu antara Negara Indonesia dan Malaysia, memberikan satu ikatan
batin tersendiri untuk saling melengkapi dan berbagi dalam upaya mengembangkan ilmu
pengetahuan yang terus mengalami kemajuan dan diterapkan di lembaga pendidikan
masing-masing. Beberapa jenis pelajaran di Ponpes Al-Mu’min Muhammadiyah,
menjadi daya tarik bagi para guru dari Malaysia. Pelajaran Tata Boga, Sahta
(tata bahasa arab), Desain Grafika, Produksi Grafika, Seni Beladiri Tapak Suci,
Tahfidhul Qur’an dan beberapa pelajaran yang lain dicermati dalam wakyu yang
cukup lama sambil berdialog kepada para guru yang mengajar dan kepada para
siswa.
Mohd
Hazni Bin Ali yang menjadi ketua panitia studi banding dari dua puluh lima guru
dari Sekolah Menengah Kebangsaan Dato’ Ammar Diraja Malaysia ke Ponpes
Al-Mu’min Muhammadiyah, menandatangani nota kesepemahaman yang berisika; menjalin kerjasama peningkatan
mutu pendidikan, tukar menukar budaya dan tukar menukar guru dan siswa. “Di
sekolah saya belum ada jenis pelajaran Bahasa Arab metode Sahta dan baru kali
ini saya melihat di Ponpes Al-Mu’min, sekembalinya nanti di Malaysia akan saya praktikkan
metode seperti ini,” kata Mohamad Idrus
Bis Daud dari Malaysia. Beberapa guru yang lain yang menyaksikan pengajaran
Sahta di kelas XI C, sangat tertarik dan
baru pertama kali menjumpai. (htm55/Almatera
Media).
Tambahkan Komentar