Oleh Lutfiatul Makhanah

Dunia anak saat ini sangat berbeda dengan zaman kita kecil. Zaman dulu, untuk menikmati masa anak-anak dapat menggunakan permainan tradisional seperti petak umpet, gobak sodor, main kelereng dan permainan tradisional lainnya. Mereka berbaur dengan teman sebayanya untuk bermain dan menghibur diri. Kala itu, televisi masih jarang yang punya, sehingga informasi sangat susah didapatkan.

Hal itu sangat berbanding lurus dengan zaman sekarang. Kini, kita dapat dengan mudah mencari informasi yang diinginkan. Kita dapat mengetahui informasi dari berbagai sumber. Bahkan, sekarang sudah terdapat internet yang dapat mengakses apa yang kita inginkan. Terlebih lagi, zaman sekarang terdapat gadget (gawai) yang dengan mudah bisa kita bawa ke mana kita pergi tanpa repot.

Dengan gawai, kita bisa mencari informasi terkait apa yang kita inginkan. Terlebih lagi dengan gawai kita bisa bermain game yang  kita punya  atau dengan menginstall game yang disukai di Google Play Store.

Menuhankan Gawai
Dengan adanya game yang terdapat di gawai, anak-anak akan lebih tertarik bermain game di gawai milik mereka sendiri daripada bermain bersama teman yang lainnya. Terlebih lagi orang tua membolehkan bahkan memberikan anaknya gawai. Kini, ketika seorang anak kecil menangis dengan mudahnya orang tua memberikan gawai terhadap anaknya. Mereka berharap dengan diberikannya gawai anak tersebut akan berhenti menangis.

Ternyata dengan diberikannya gawai membuat anak  berhenti menangis dan ketika anak menangis atau rewel orang tua akan memberikan gawai lagi. Dalam hal ini menjadi ketergantungan terhadap anak. Ketika dari usia dini diberikan gawai maka anak tersebut anak tumbuh sebagai anak yang apatis. Anak-anak akan cuek terhadap apa yang ada di sekitar mereka. Bahkan akan membuat anak menjadi egois.

Dengan gawai yang telah dimiliki anak-anak sejak dini. Lalu bagaimana dengan keberadaan permainan tradisional? Seiring berjalannya waktu permainan tradisional tergeser oleh keberadaan gawai. Anak-anak akan lebih memilih diam di dalam rumah dan sibuk dengan gawai daripada bermain di luar rumah bersama teman-temanya.

Hal tersebut tidak hanya terjadi di daerah perkotaan saja namun daerah pedesaan pun sudah terjadi hal sedemikian rupa di mana gawai telah menggeser keberadaan permainan tradisional. Namun, seiring berkembangannya teknologi dan dengan adanya keberadaan gawai, permainan tradisional akan jarang dimainkan oleh anak-anak. Hal ini dapat mengakibatkan tiadanya permainan tradisional lagi bahkan bisa berdampak pada punahnya keberadaan permainan tradisional karena telah tergeser oleh keberadaan gawai tersebut.

Keberadaan gawai yang telah menggeser permainan tradisional mengakibatkan anak-anak menjadi kurang peduli terhadap apa yang ada di sekitarnya. Anak-anak menjadi kurang berbaur dengan sekitarnya bahkan dengan tetangganya sendiri. Namun, gawai tidak hanya memberikan dampak negatif saja. Gawai juga memberikan dampak positif jika digunakan dengan semestinya.

Dampak positif yang terdapat dari gawai ialah kita dapat dengan mudah mengakses apa yang kita inginkan. Kita dapat memberikan kabar kita dengan cepat kepada orang lain. Namun, haruslah kita menggunakan gawai seperlunya saja. Mungkin kini, ketika seseorang tidak memiliki gawai orang tersebut akan kudet (kurang update) akan hal-hal yang sedang diperbincangkan di media sosial atau terkait isu-isu masa kini. Sehingga dengan hal demikian seseorang akan berusaha untuk bisa membeli gawai. Bahkan anak-anak zaman sekarang sudah memiliki gawai pribadi yang dibelikan oleh orang tuanya.

Penggunaan gawaipun haruslah digunakan dengan baik dan benar. Jangan sampai karena gawai kita menjadi mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Kita harus menggunakan gawai sesuai kebutuhan kita. Gunakanlah gawai dengan bijak, jika perlu gunakanlah gawai seperlunya saja. Jangan melulu kita hanya memfokuskan diri kita terhadap gawai yang sedang kita genggam dan janganlah kita menjadi budak dari gawai itu sendiri.

Mungkin gawai telah menggeser permainan tradisional. Namun jangan sampai gawai menggeserkan orang-orang yang berharga dalam hidup kita. Karena bagaimanapun kita pasti membutuhkan  orang lain.

Mengembalikan
Dengan keberadaan gawai saat ini dapat mengubah keadaan suatu daerah tersendiri. Ketika biasanya anak-anak pulang sekolah lalu bermain permainan tradisional bersama teman sebayanya. Menikmati masa kecil mereka dengan sebagaimana mestinya. Pulang sekolah mereka langsung berbaur bersama teman-temannya, namun kehadiran gawai lah yang membuat sesuatu menjadi terbalik.

Ketika mereka pulang sekolah, mereka yang biasanya langsung bermain permainan tradisional, kini pulang sekolah langsung menutup pintu rumah dan langsung masuk ke kamar untuk bermain dengan gawainya. Oleh sebab itu, mereka  akan tumbuh menjadi anak yang kurang perhatian dengan sesamanya. Kurang berbaur dengan lingkungannya sehingga peran orang tua sangatlah penting.

Orang tua harus mengawasi anak-anak mereka ketika bermain dengan gawai. Orang tua pun harus membatasi anak-anak mereka dalam bermain gawai. Rayu lah anak mereka untuk kembali berbaur dengan yang lainnya. Ketika bermain gawai dibatasi maka kehidupan sosial anak akan tumbuh. Walaupun dengan adanya pembatasan dalam bermain gawai setidaknya anak juga sedikit mengetahui informasi  apa yang  sedang diperbincangkan di publik.

Oleh karena itu buatlah masa kecil meraka menjadi anak yang mampu bersosial dengan baik tanpa ketinggalan isu-isu masa kini. Bagi para orang tua pun luangkanlah waktu untuk mengajak anak-anaknya ke alam. Buatlah mereka menikmati alam dan jauhkanlah mereka dengan gawai agar meraka bisa menikmati indahnya hidup ini  tanpa gawai. Jadikanlah momen tersebut sebagai wujud keberadaan permainan tradisional yang tidak tergeser oleh keberadaan gawai.

-Penulis adalah Mahasiswi STAINU Temanggung.

Bagikan :

Tambahkan Komentar