Temanggung, Hariantemanggung.com - Launching buku mahasiswa STAINU Temanggung berlangsung sangat meriah dan seru, buku tersebut  di tulis oleh mahasiswa PAI A, B, C dan PGMI yang luar biasa pada Sabtu (16/3/2019).  Keempat buku itu, yaitu Sejarah dan Legenda Desa di Temanggung, Magelang, dan Semarang, Tradisi-tradisi Islam Nusantara Perspektif Filsafat dan Ilmu Pengetahuan, Problematika anak MI/SD dan Solusinya, dan Cetak Biru Pendidikan Indonesia tahun 2045.

Dari mahasiswa PAI mengulas tentang budaya, tradisi, sejarah  dari masing masing asal yang menarik untuk diteliti. Mereka dipromotori oleh dosen muda Hamidullloh Ibda.

Dosen dengan mahasiswa di STAINU saling bekerjasama dalam hal ini. Budaya, tradisi, dan sejarah menurut nuhi dan sahabat sahabat di pai perlu untuk di angkat karena di zaman revolusi industri hari ini, para pemuda krisis akan pengetahuan tentang sejarah tradisi karena sejarah merupakan akar dari berdirinya sebuah negara, kota dan desa di masing-masing mempunyai cerita yang beragam dan menarik untuk diulas karena tanpa di sadari dari sejarah yang satu dengan yang lain saling berkaitan dari mahasiswa PAI mereka mengulang tentang ciri khas dari masing masing kota yaitu Magelang, Temanggung dan Semarang.

Ketiga kota tersebut menurut Nuhi merupakan kota kota yang mempunyai ciri khas sejarah  yang sangat istimewa untuk dibahas.  "Magelang punya sejarah mistis yang kental  dan sejarah para ulamanya yang besar, dari semarang punya cerita sejarah perjuangan kemerdekaan, dari temanggung terkenal dengan kedaimaian yang menyatukan," kata dia.

Dari PGMI mengulas tentang problematika revolusi industri 4.0 yang menyerang  para generasi emas bangsa mereka terserang oleh internet dalam hal tersebut mahasiswa pgmi menggaris bawai masalah zaman ini pada konsumsi gadget pada anak tanpa diawali oleh orangtua.

Dari pemaparan Khoiril Azmi perwakilan pembicara dari PGMI menyampaikan problem hari ini maraknya konten konten yang tidak mendidik di media indonesia menjadi makanan sehari hari bagi anak anak di indonesia seks bebas dan ngelem narkoba anak SD menjadi tantangan yang harus di hadapi bukan di hindari.

Dalam launching dan bedah buku tersebut penulis menggaris bawai bahwa pandidik menjadi kunci penting bagi majunya para generasi muda kedepannya, dalam menyosong indonesia emas atau indonesia 100 tahun merdeka pendidik menjadi sentral peradaban. para mahasiswa yang nantinya akan menjadi pendidik telah di godok di STAINU untuk menghadapi segala problem yang ada di dunia pendidikan. (Htm44/Sri Astuti).

Bagikan :

Tambahkan Komentar