Oleh Diyah Ayu Mukaromah
Mahasiswi STAINU
Temanggung
Tulisan ini disusun untuk
memenuhi tugas Makul Filsafat Umum yang diampu Hamidulloh Ibda
Sejarah Cenil
Cenil adalah makanan tradisional
dari Jawa Timur. Cenil dijadikan makanan alternatif oleh masyarakat, karena
pada saat itu terjadi kelangkaan bahan baku beras sehingga masyarakat
berinisiatif untuk mengolah sagu menjadi sebuah makanan yang disebut cenil yang
artinya “centil” karena makanan itu berwarna-warni sehingga menarik para
penggila makanan ini.
Filosofi Cenil
Cenil mempunyai tekstur yang lengket
dan sulit untuk dipisahkan. Hal ini erupakan bukti bahwa orang jawa memiliki
sifat persaudaraan yang erat dan sukit untuk memecah belah tali persaudaraan.
Cenl dimakan dengan menggunakan pincuk yang merupakan singkatan dari
pinten-pinten cukup (bersyukur).
Alasan Mengapa Cenil Masih Tetap Eksis
Cenil merupakan makanan tradisional
yang saat ini sulit ditemukan. Di dalam satu pasar hanya ada satu penjual
cenil. Mungkin hal ini disebabkan karena
adanya globalisasi. Apalagi anak muda jaman now yang menutamakan gengsinya.
Mereka enggan menyentuh apalagi memakan makanan-makanan tradisional seperti
cenil ini. Tapi tidak sedikit orang yang masih tetap menyukai cenil, karena memiliki cita rasa yang manis, kenyal,
legit yang merupakan perpaduan dari setiap bahan-bahannya dan tampilan yang
warna-warni yang menarik pembeli.
Cara Mempromosikan Cenil
Makanan tradisional ini bisa dijual
di pasar. Jika di tempat saya cenil biasa dijadikan suguhan pada acara-acara
seperti PKK, rapat karang taruna, acara maulid Nabi SAW dll. Cenil pada saat
ini tidak hanya dibuat dari tepung kanji, melainkan sudah dicampur dengan nanas
dan mi putih.
Cara Membuat Cenil
Bahan-bahan:
Tepung kanji/ tepung tapioka
Pewarna makanan
Kelapa parut
Gula pasir
Air
Mi putih
Garam
Cara pembuatan:
Ambil
sesendok tepung kanji, kemudian campur di 2 air dingin kemudian tuangkan pada
air hangat.
Ambil
dari kompor lalau diaduk-aduk sampai kental
Masukkan
tepung yang sudah kental tersebut kamudian aduk sampai bisa dibentuk-bentuk
Bagi
adonan menjadi 3 bagian, lalau campurkan pewarna makanan
Kemudian
adonan-adonan tersebut dimasak (menanak) di dalam air mendidih
Setelah
adonan tersebut mengambang, adonan tersebut diangkat.
Campurkan
parutan kelapa muda, taruh diatas daun pisasng lalau taburi dengan gula pasir
halus
Cenil
siap disajikan
Narasumber: Ibu Sutarni, Dusun
Kerten, Krincing, Secang, Magelang
Tambahkan Komentar