Oleh Ratnasari
Mahasiswi Prodi PAI STAINU Temanggung
Tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Umum yang diampu Bapak Hamidulloh Ibda, M.Pd

Narasumber       :Mbah Yamini
Desa                  :Tabakwaru,Tegalrejo,Magelang

ONTOLOGI RONDHO KEMUL
Rondho Kemul terbuat dari ketela yang dikupas dan dibersihkan, kemudian direbus hingga matang (empuk). Akan tetapi proses pembuatannya tidak hanya seperti itu, ada proses selanjutnya yaitu pembentukan fermentasi yang akhirnya mejadi Tape. Proses terjadinya Tape tersebut melalui berbagai macam perlakuan yaitu ketela di masukkan kedalam tempat yang sudah diberi lapisan daun pisang dan dicampuri dengan ragi, kemudian dibungkus dengan daun pisang hingga rapat. Proses tersebut memerlukan waktu kurang lebih 3 hari hingga ketela berubah warna, rasa, dan bentuknya. Ketela yang tadinya masih segar, warnanya putih, dan rasanya enak setelah dijadikan Tape akan berubah rasa menjadi agak kecut, lengket, dan warnanya menjadi coklat lembek.

EPISTEMOLOGI RONDHO KEMUL
Mbah Yamini merupakan salah satu orang yang mengenal berbagai macam hal zaman dahulu, karena beliau sudah tua dan usianya hampir 70 tahun. Saya melakukan wawancara dengan beliau tentang makanan ini kenapa kok bisa diberi nama Rondho Kemul. Beliau sedikit bercerita  :
Ratna                    : Mbah maaf saya mau sedikit bertanya tentang makanan ini, ini apa ya mbah namanya?
Mbah Yamini     : Oh... ini namanya Rondho Kemul
Ratna                    : Loh.. kok bisa dikasih nama Rondho Kemul kenapa mbah?
Mbah Yamini: Jadi begini, Rondho Kemul itu kan terbuat dari Tape yang diselimuti dengan adonan terigu kemudian digoreng. Kalau menurut orang zaman dahulu, kata dari Rondho artinya devinisi dari Tape dan Kemul itu devinisi dari adonan terigu yang menyelimutinya. Dulu kan banyak sekali orang yang suka makan ketela rebus, jadi dulu itu orang-orang sering membuat ketela rebus dengan jumlah yang banyak agar keluarganya bisa makan semua, akan tetapi lama-lama kok bosen lalu sisa ketela tersebut dijadikan tape agar rasanya beda. Nah, cara pembuatan Tape kan tidak sebentar butuh proses yang agak lama sampai Tape terlihat kecoklatan dan bentuknya lembek. Setelah Tape dikonsumsi akhirnya banyak orang-orang yang mengatakan kalau Tape tidak segera dihabiskan akan membusuk dan bisa menghasilkan seperti alkohol karena ada campuran dari ragi. Dan ada juga yang mengatakan kalau memakan Tape terlalu banyak perutnya terasa panas. Nah,,lalu Tape ini diselimuti adonan terigu kemudian digoreng agar banyak yang suka dan tidak terbuang sisanya.
Ratna                    : Oalah seperti itu ya mbah ternyata sepele juga ya, tapi kok maknanya sangat lucu sekali hehehe..
Mbah Yamini: Orang zaman dahulu itu malah pinter-pinter mbak, jangan ngecee
Ratna                    : Hehee, tapi kok ada juga yang mengatakan kalau makanan ini namanya Glanggem ya mbah?
Mbah Yamini: Iya, kalau nama Glanggem itu sering digunakan sama anak-anak muda, tapi orang-orang yang seumuran saya yang di daerah pasar mengatakan Rondho Kemul mbak
Ratna                    : Oalah berarti Glanggem dengan Rondho Kemul itu maknanya sama ya mbah?
Mbah Yamini: Iya sama hanya beda namanya
Ratna                    : Oalahh,,yaa sudah mbah terimakasih sudah sedikit bercerita dengan saya
Mbah Yamini: (mengangguk-angguk kepalanya)
ASAL-USUL RONDHO KEMUL
RONDHO             : Karena Tape itu berwarna coklat dan lembek, kemudian sudah dibiarkan selama 3 hari didalam bungkus daun pisang sampai berkeringetan rasanya pun ada kecut-kecutnya dan diubah-ubah pembuatannya atau dipercantik lagi agar orang banyak yang suka.
KEMUL : Arti dari kemul yaitu selimut dari adonan terigu yang menyelimuti Tape yang sudah cantik agar tidak kedinginan dan terlihat segar kembali.

AKSIOLOGI
Rondho kemul merupakanan makanan yang terbuat dari tape yang bertujuan untuk dikonsumsi karena makanan ini bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan penyakit lapar. Selain itu, rondho kemul juga bisa dijual ke pasar-pasar dengan harga yang cukup murah karena hanya 500 rupiah per biji.





Bagikan :

Tambahkan Komentar