Ilustrasi Youtube |
Oleh: Intan
Nasution
Mahasiswa Kelas
PAI I A STAINU Temanggung
Artikel ini disusun untuk memenuhi tugas: Filsafat Umum yang
diampu Hamidulloh Ibda
Ontologi
Pengertian Rangin
Rangin merupakan adalah jajanan khas yang dapat
ditemukan di Jawa. Rangin terbuat dari
adonan tepung beras dicampur santan kelapa ditambah garam secukupnya.
Rangin dibuat di dalam cetakan loyang
dengan api di bawahnya. Pengaruh garam membuat dominasi rasa gurih jajanan
tradisional ini. Bagi penyuka rasa manis biasanya cukup meminta sedikit taburan
gula tebu di permukaanya.
Kue rangin ada yang menyebutnya kue gandos
ataupun kue pancong. orang Surabaya menamakannya
kue rangin, orang Jakarta
mengistilahkan , kue pancong, orang Bandung menyebutnya bandros, orang
Bojonegoro mengatakan tratak jaran, dan orang Bali memberi nama daluman.
Bagaimana asal usul Rangin?
Rangin merupakan makanan tradisional yang sudah
ada bahkan sudah terkenal sejak sebelum tahun 50-an yang terpusat di kecamatan
wonosalam, yaitu Desa Lempuyang, ploso, karangsambung dan sekitarnya yang sudah
menjadi tradisi tahunan, yaitu setiap menjelang lebaran idul fitri atau
syawalan, bahkan setiap menjelang puasa masyarakat sudah mempersiapkan bahan –
bahan guna pembuatan kue rangin dalam rangka menyambut kedatangan bulan penuh
berkah untuk dihidangkan di ruang tamu, bahkan hampir setiap rumah ada kue
rangin dan bisa membuat kue rangin terutama ibu-ibu, dan kue rangin juga sudah
mulai menjadi tradisi oleh-oleh atau buah tangan setiap bertamu atau berkunjung
ke rumah saudara yang ada di luar kota/jawa seperti : lamaran, pernikahan,
kunjungan tamu, tunangan, oleh- oleh dari demak bahkan sering dibawa oleh-oleh
para TKI ke luar negri untuk oleh-oleh dari kampoeng/demak. Sehingga rangin
sangatlah cocok sebagai makanan khas demak karena mempunyai ciri khas dan
sejarah yang cukup lama bahkan cocok dengan filosofi sejarah sunan kalijaga dan
raden fattah demak yang dulu demak juga terkenal dengan lumbung padinya dan
kecamatan wonosalam terkenal dengan pohon kelapanya. Dengan perpaduan itu
akhirnya masyarakat wonosalam memberikan nama kue rangin (angin – angin, ilir -
ilir) karena bentuknya juga seperti kipas berbentuk kotak., dan pembuatan kue
rangin pun masih sangat tradisional dan mempunyai ciri khas tersendiri
Apa saja bahan untuk membuat Rangin?
Sebagai jajanan tradisional dan lebih sering dikenal
jadi jajanan masa SD, kue rangin, rangi atau disebut juga kue pancong atau
bandros, apapun sebutannya di berbagai daerah, adalah kue yang mudah sekali
dibuat, apalagi jika punya cetakannya.
Bahan:
150 gr tepung beras
80 gr tepung ketan
400 ml santan
50 gr kelapa yang tidak terlalu tua, parut
2 sdm gula
1/2 sdt garam
margarin untuk oles
Epistemologi :
Bagaimana cara membuat Rangin ?
Masak santan hingga matang dengan api sedang,
aduk-aduk jangan sampai pecah.
Campur bahan tepung bersama kelapa parut, gula, dan garam.
Aduk rata.
Tuang santan sedikit demi sedikit hingga menjadi
adonan kental.
Panaskan cetakan kue rangin, oles dengan margarin,
tuang adonan ke cetakan.
Tutup
cetakan dan masak dengan api kecil hingga kering dan adonan matang.
Angkat dan keluarkan dari cetakan.
Kue rangin, pancong atau bandros siap dihidangkan
dengan taburan gula pasir, gula merah
susu atau keju, sesuai selera keluarga ya ladies. Jika tak punya cetakan kue rangin, bisa
juga menggunakan cetakan kue pukis atau kue lumpur.
Aksiologi :
Fungsi dari kue Rangin ?
Sebagai makanan penutup
Sebagai makanan pada ritual keagamaan
Sebagai makanan pelengkap pada acara khusus
Tambahkan Komentar