Mapanget, Hariantemanggung.com – Sulawesi Utara (Sulut) berada di jalur strategis Indonesia bagian utara telah memiliki gudang objek wisata yang patut dipertimbangkan. Destinasi yang dikenal sebagai Tanah Minahasa sudah banyak memikat kalangan millennials travelers, karena tampak jelas tertangkap mata, terkenal dengan keindahan laut, hamparan pegunungan dan bukit, ragam budaya, nuansa religi dan sangat mendunia mengenai keramahan lokal.
Ketika sudah di Manado, pelancong juga dapat menikmati cita rasa khas kuliner dan berbelanja oleh-oleh produk industri kreatif di Jendela Indonesia. Berada di sini, pelancong dapat memanjakan diri sejenak karena menghadap langsung pesona bahari. Bagi yang belum menjajal spot favorit snorkeling, tersedia kapal menuju Taman Laut Bunaken.
Di kalangan pebisnis, Sulut menyimpan potensi sumber daya alam yang melimpah bagi beragam industri, antara lain pertanian, perkebunan, perikanan, kelautan, kehutanan, perdagangan dan UKM. Karena kepopularannya itulah, propinsi beribukota di Manado ini terus mendongkrak berbagai sektor, salah satunya pariwisata, guna menarik banyak turis khususnya dari Bali.
Terletak di sebelah timur Pulau Jawa, Bali dengan ibukota Denpasar merupakan primadona destinasi di seluruh dunia. Terkenal karena kekayaan budaya yang dipenuhi para seniman, pantainya, kesenian dan adat, bentangan alam, kerajinan serta didukung panorama matahari tenggelam yang siap menyapa.
Melihat daya tarik dan keunikan tiap kawasan tersebut, dapat dijadikan dalam daftar rencana itinerary liburan. Lion Air (kode penerbangan JT) member of Lion Air Group akan membuka penerbangan langsung dengan menghubungkan spot yang instagramable, Manado dan Denpasar.
Operasional penerbangan langsung efektif pada 7 September 2018. Lion Air memulai dengan nomor JT775 yang berangkat dari Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara (MDC) pukul 07.30 WITA dan direncanakan akan mendarat di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali (DPS) pada 09.50 WITA.
Lion Air menawarkan frekuensi satu kali setiap Senin, Selasa, Kamis, Jumat dan Sabtu. Untuk rute sebaliknya, Lion Air bernomor JT776 berangkat dari Denpasar pukul 13.15 WITA dan diperkirakan mendarat pada 15.35 WITA di Manado. Layanan penerbangan non-stop ini dilayani satu kali setiap Selasa, Rabu, Jumat, Sabtu dan Minggu.
Sebagai upaya untuk terus meningkatkan minat traveling turis di kota tujuan Denpasar dan Manado, Lion Air akan memberikan pilihan kenyamanan tersendiri dan layanan terbaik selama perjalanan, travelers berkesempatan menambah pengalaman terbang dengan Boeing 737-900ER (215 kursi kelas ekonomi), Boeing 737-800NG (189 kursi kelas ekonomi) atau Boeing 737 MAX 8 (180 kursi kelas ekonomi).
Peluncuran jaringan domestik ini akan menawarkan nilai tambah bagi wisatawan mancanegara (wisman), wisawatan nusantara (wisnus) dan pebisnis dalam bepergian. Dari berbagai kota dapat singgah terlebih dahulu dengan menghabiskan waktu di Manado, kemudian bisa meneruskan perjalanan menuju Denpasar.
Demikian juga yang sudah menyelesaikan agenda di Bali, dapat melanjutkan destinasi berikutnya yaitu Sulawesi Utara. Rute yang dilayani secara langsung Manado – Denpasar – Manado sebagai kelanjutan dari kesuksesan rute Lion Air dari Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi antara lain Soekarno-Hatta, Tangerang; Balikpapan, Makassar, Surabaya, Sorong, Jayapura, Changzhou Benniu, Zhengzhou Xinzheng, Changsha Huanghua, Guangzhou Baiyun, Shanghai Pudong, Shenzhen Bao'an dan Tianjin Binhai.
Penerbangan tanpa henti Manado ke Denpasar pergi pulang (PP) semakin meningkatkan layanan sekaligus semakin memperkuat komitmen Lion Air dalam menjawab tingginya permintaan traveling guna mewujudkan mimpi wisatawan menjelajahi secara mudah ke Indonesia melalui Denpasar dan Manado.
Lion Air Group senantiasa mendukung dalam menyediakan akses dari dan menuju Bali maupun Sulut, sesuai konsep Komponen Daerah Tujuan Wisata 3A, yaitu khusus aksebilitas (access). Kehadiran dan ketersediaan pilihan penerbangan diharapkan mampu mempercepat koneksi antardestinasi, sehingga berdampak positif dalam menggeliatkan wisata dan perekonomian ke daerah.
Lion Air memproyeksikan pertumbuhan destinasi Sulut serta Bali akan semakin tumbuh, sejalan berbagai inisiasi pemerintah, pelaku industri wisata, maskapai, perhotelan, pengelola bandar udara yang didukung banyak pihak. Selain itu, Lion Air Group menyokong Kementerian Pariwisata RI dalam prograrm pencapaian 17 juta wisatawan menuju Indonesia.
Data pergerakan lalu lintas penumpang PT Angkasa Pura I Cabang Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado pada Januari – Juli 2018 tercatat 1.644.691 orang atau naik 8% dari periode yang sama pada 2018 yaitu 1.517.437 orang. Pada Januari – Juli 2018, jumlah penumpang internasional 150.372 orang, tercatat tumbuh 69% dari total 88.914 orang di tahun sebelumnya.
Untuk pergerakan penumpang domestik 1.494.319 orang atau meningkat 5% dari periode sama pada 2017 yaitu 1.428.523 orang. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), total wisman yang datang ke Sulawesi Utara melalui pintu masuk Sam Ratulangi pada Mei 2018 yaitu 9.405 orang atau menurun 7,79% dibanding April 2018 yang mencapai 10.200 orang. Jika dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sama pada Mei 2017 tercatat 5.589 orang, tumbuh 68,28%. (Htm33/Danang).
Ketika sudah di Manado, pelancong juga dapat menikmati cita rasa khas kuliner dan berbelanja oleh-oleh produk industri kreatif di Jendela Indonesia. Berada di sini, pelancong dapat memanjakan diri sejenak karena menghadap langsung pesona bahari. Bagi yang belum menjajal spot favorit snorkeling, tersedia kapal menuju Taman Laut Bunaken.
Di kalangan pebisnis, Sulut menyimpan potensi sumber daya alam yang melimpah bagi beragam industri, antara lain pertanian, perkebunan, perikanan, kelautan, kehutanan, perdagangan dan UKM. Karena kepopularannya itulah, propinsi beribukota di Manado ini terus mendongkrak berbagai sektor, salah satunya pariwisata, guna menarik banyak turis khususnya dari Bali.
Terletak di sebelah timur Pulau Jawa, Bali dengan ibukota Denpasar merupakan primadona destinasi di seluruh dunia. Terkenal karena kekayaan budaya yang dipenuhi para seniman, pantainya, kesenian dan adat, bentangan alam, kerajinan serta didukung panorama matahari tenggelam yang siap menyapa.
Melihat daya tarik dan keunikan tiap kawasan tersebut, dapat dijadikan dalam daftar rencana itinerary liburan. Lion Air (kode penerbangan JT) member of Lion Air Group akan membuka penerbangan langsung dengan menghubungkan spot yang instagramable, Manado dan Denpasar.
Operasional penerbangan langsung efektif pada 7 September 2018. Lion Air memulai dengan nomor JT775 yang berangkat dari Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara (MDC) pukul 07.30 WITA dan direncanakan akan mendarat di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali (DPS) pada 09.50 WITA.
Lion Air menawarkan frekuensi satu kali setiap Senin, Selasa, Kamis, Jumat dan Sabtu. Untuk rute sebaliknya, Lion Air bernomor JT776 berangkat dari Denpasar pukul 13.15 WITA dan diperkirakan mendarat pada 15.35 WITA di Manado. Layanan penerbangan non-stop ini dilayani satu kali setiap Selasa, Rabu, Jumat, Sabtu dan Minggu.
Sebagai upaya untuk terus meningkatkan minat traveling turis di kota tujuan Denpasar dan Manado, Lion Air akan memberikan pilihan kenyamanan tersendiri dan layanan terbaik selama perjalanan, travelers berkesempatan menambah pengalaman terbang dengan Boeing 737-900ER (215 kursi kelas ekonomi), Boeing 737-800NG (189 kursi kelas ekonomi) atau Boeing 737 MAX 8 (180 kursi kelas ekonomi).
Peluncuran jaringan domestik ini akan menawarkan nilai tambah bagi wisatawan mancanegara (wisman), wisawatan nusantara (wisnus) dan pebisnis dalam bepergian. Dari berbagai kota dapat singgah terlebih dahulu dengan menghabiskan waktu di Manado, kemudian bisa meneruskan perjalanan menuju Denpasar.
Demikian juga yang sudah menyelesaikan agenda di Bali, dapat melanjutkan destinasi berikutnya yaitu Sulawesi Utara. Rute yang dilayani secara langsung Manado – Denpasar – Manado sebagai kelanjutan dari kesuksesan rute Lion Air dari Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi antara lain Soekarno-Hatta, Tangerang; Balikpapan, Makassar, Surabaya, Sorong, Jayapura, Changzhou Benniu, Zhengzhou Xinzheng, Changsha Huanghua, Guangzhou Baiyun, Shanghai Pudong, Shenzhen Bao'an dan Tianjin Binhai.
Penerbangan tanpa henti Manado ke Denpasar pergi pulang (PP) semakin meningkatkan layanan sekaligus semakin memperkuat komitmen Lion Air dalam menjawab tingginya permintaan traveling guna mewujudkan mimpi wisatawan menjelajahi secara mudah ke Indonesia melalui Denpasar dan Manado.
Lion Air Group senantiasa mendukung dalam menyediakan akses dari dan menuju Bali maupun Sulut, sesuai konsep Komponen Daerah Tujuan Wisata 3A, yaitu khusus aksebilitas (access). Kehadiran dan ketersediaan pilihan penerbangan diharapkan mampu mempercepat koneksi antardestinasi, sehingga berdampak positif dalam menggeliatkan wisata dan perekonomian ke daerah.
Lion Air memproyeksikan pertumbuhan destinasi Sulut serta Bali akan semakin tumbuh, sejalan berbagai inisiasi pemerintah, pelaku industri wisata, maskapai, perhotelan, pengelola bandar udara yang didukung banyak pihak. Selain itu, Lion Air Group menyokong Kementerian Pariwisata RI dalam prograrm pencapaian 17 juta wisatawan menuju Indonesia.
Data pergerakan lalu lintas penumpang PT Angkasa Pura I Cabang Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado pada Januari – Juli 2018 tercatat 1.644.691 orang atau naik 8% dari periode yang sama pada 2018 yaitu 1.517.437 orang. Pada Januari – Juli 2018, jumlah penumpang internasional 150.372 orang, tercatat tumbuh 69% dari total 88.914 orang di tahun sebelumnya.
Untuk pergerakan penumpang domestik 1.494.319 orang atau meningkat 5% dari periode sama pada 2017 yaitu 1.428.523 orang. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), total wisman yang datang ke Sulawesi Utara melalui pintu masuk Sam Ratulangi pada Mei 2018 yaitu 9.405 orang atau menurun 7,79% dibanding April 2018 yang mencapai 10.200 orang. Jika dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sama pada Mei 2017 tercatat 5.589 orang, tumbuh 68,28%. (Htm33/Danang).
Tambahkan Komentar