Wonogiri, Hariantemanggung.com - Sejumlah pengrajin wayang kulit di Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri mengaku belum paham akan adanya bantuan modal dari bank milik pemerintah daerah. Baik itu dari pemerintah provinsi atau kabupaten.
Hal itu dikemukakan para pengrajin saat menerima kedatangan calon wakil gubernur Jawa Tengah Ida Fauziyah, Senin (19/3/2018) malam.
Salah satu pengrajin wayang, Tri Purnomo mengatakan dirinya mengenal kredit usaha rakyat (KUR). "Tapi itu kan bank-bank umum nasional yang sudah besar dan dari pemerintah pusat," katanya.
Soal adanya program dari Bank Jateng tentang kredit usaha, Tri mengaku tak pernah mendengarnya.
"Kita biasanya ya pinjem bank biasa atau pinjem teman untuk modal jika dana mepet," sebutnya.
Selain modal untuk produksi, kata Tri, para pengrajin butuh sebuah galery dan koperasi. "Tapi sampai saat ini belum ada. Jadi masih seperti berjalan sendiri-sendiri," paparnya.
Selama ini, jelas dia, pesanan wayang datang dari sejumlah dalang. Meski demikian beberapa pecinta wayang ikut memesan.
"Jadi untuk kolektor, atau kenang-kenangan bagi kawan atau temannya untuk yang kolektor ini," jelasnya.
Sementara itu, Ida Fauziyah menyatakan, potensi ekonomi masyarakat Kapuhan sudah sangat bagus.
"Jika ada 100 pengrajin, kemudian setiap pengrajin memiliki minimal 5 tenaga kerja, jelas sudah kurangi angka pengangguran," katanya.
Pendamping Sudirman Said dalam Pilgub Jateng 2018 ini menambahkan pembuatan wayang butuh keterampilan luar biasa. Dia pun mengapresiasi adanya regenerasi dari setiap pengrajin.
"Tinggal dibutuhkaan pendampingan, modal, maupun pasar. Sehingga ke depan bisa menjadi lokasi andalan wisata," bebernya. (Htm44/haris).
Hal itu dikemukakan para pengrajin saat menerima kedatangan calon wakil gubernur Jawa Tengah Ida Fauziyah, Senin (19/3/2018) malam.
Salah satu pengrajin wayang, Tri Purnomo mengatakan dirinya mengenal kredit usaha rakyat (KUR). "Tapi itu kan bank-bank umum nasional yang sudah besar dan dari pemerintah pusat," katanya.
Soal adanya program dari Bank Jateng tentang kredit usaha, Tri mengaku tak pernah mendengarnya.
"Kita biasanya ya pinjem bank biasa atau pinjem teman untuk modal jika dana mepet," sebutnya.
Selain modal untuk produksi, kata Tri, para pengrajin butuh sebuah galery dan koperasi. "Tapi sampai saat ini belum ada. Jadi masih seperti berjalan sendiri-sendiri," paparnya.
Selama ini, jelas dia, pesanan wayang datang dari sejumlah dalang. Meski demikian beberapa pecinta wayang ikut memesan.
"Jadi untuk kolektor, atau kenang-kenangan bagi kawan atau temannya untuk yang kolektor ini," jelasnya.
Sementara itu, Ida Fauziyah menyatakan, potensi ekonomi masyarakat Kapuhan sudah sangat bagus.
"Jika ada 100 pengrajin, kemudian setiap pengrajin memiliki minimal 5 tenaga kerja, jelas sudah kurangi angka pengangguran," katanya.
Pendamping Sudirman Said dalam Pilgub Jateng 2018 ini menambahkan pembuatan wayang butuh keterampilan luar biasa. Dia pun mengapresiasi adanya regenerasi dari setiap pengrajin.
"Tinggal dibutuhkaan pendampingan, modal, maupun pasar. Sehingga ke depan bisa menjadi lokasi andalan wisata," bebernya. (Htm44/haris).
Tambahkan Komentar