Proses penghitungan suara di kampus STAINU Temanggung, Sabtu (3/2/2018).
Madureso, Hariantemanggung.com - Menjelang Pilbup Temanggung 2018 yang digelar bulan Juni mendatang serta Pilgub Jateng 2018 dan dalam rangka menyambut Pilpres 2019, dan Pileg 2019, ratusan mahasiswa STAINU Temanggung melakukan proses demokrasi untuk memilih presiden dan wakil presiden mereka. Hal itu menjadi wujud pendidikan politik sejak dini di bangku perkuliahan.

Hari ini, Sabtu (3/2/2018), kampus hijau STAINU Temanggung tampak ramai. Meski ada sebagian mahasiswa yang cuek dengan keramaian itu. Namun, antusiasme mereka tampak gemrincing bak suara gelang yang diayun-ayun.

Mahasiswa STAINU Temanggung yang memiliki hajat pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM akan menjadi titihan demokrasi mahasiswa di bangku perkuliahan. Dengan meminjam pola demokrasi, mereka melakukan prinsip langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

Tahun ini, hajat pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di kampus yang berlokasi di Jalan Suwandi-Suwardi Temanggung ini hanya satu pasangan calon. Yaitu M. Yasin dan Ulfi yang diusung dari Partai Kebangkitan Mahasiswa (PKM).

Ketua Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) STAINU Temanggung, Fuad Miaffi menjelaskan bahwa antusiasme mahasiswa STAINU lumayan tinggi dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM tahun ini.

"Untuk hasil semuanya 181 suara. Kosong ada 27, suara rusak ada 17 dan pasangan calon mendapat 173 suara," kata dia usai penghitungan suara.

Diah Putri Ramadhany panitia KPUM juga menambahkan bahwa pemungutan suara dilaksanakan secara terbuka usai pemungutan suara.

Pihaknya menangkap sinyal, mengapa hanya muncul satu pasangan calon yaitu Ahmad Yasin dan M Ulfi Fadli karena syarat minimal adalah mahasiswa semester enam. "Karena yang boleh menyalonkan hanya semester enam," kata dia.

Untuk pelantikanya, kata dia, dibarengkan sama semua UKM di STAINU Temanggung. "Tanggal yang pastinya belum dirapatkan," kata dia.

Geliat keterbukaan demokrasi pun mulai tampak. "Prosesnya sudah baik, soalnya sebelum pemungutan diadakan mimbar bebas walaupun calon cuma 1, mahasiswa dan dosen tau apa visi misi dari capres dan cawapres," kata Wiwin, salah satu mahasiswi Prodi PAI usai mencoblos.

Pemungutan juga luber jurdil, kata dia, penghitungan suara terbuka dan bisa disaksikan semua mahasiswa.

Sebelumnya, berbagai ajakan pun dilakukan panitia. "JANGAN LUPA! Gunakan hak suara anda pada hari Sabtu, 3 Februari 2018 mulai pukul 10.00-15.30 dengan datang ke TPS (Sebelah Pos Jaga) untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa STAINU Temanggung masa bhakti 2018/2019. Suara anda berpengaruh untuk kemajuan STAINU satu tahun mendatang. coblos nang Gambar, Nomer utowo lambang partai, utowo nang kotak kosonge, ojo nang lione wilayah kue ndak ora sah, disekolahke duwur-duwur iseh golput ora kids zaman now jenengane. PEMIRA STAINU 2018
SUKSES TANPA EKSES !," demikian ajakan panitia.

Usai hasil akhir penghitungan suara, langkah berikutnya kandidat terpilih akan dilantik sekaligus membentuk kepengurusan baru untuk menjalankan program kerja yang akan mereka rumuskan ke depan untuk kemajuan kemahasiswaan STAINU Temanggung.(htm44/hms).
Bagikan :

Tambahkan Komentar