Bhikkhu Jinadhammo Mahathera
Hariantemanggung.com - Perayaan 48 Tahun pengabdian Bhante Jinadhammo Mahathera pada tanggal 4 November 2017 bertema "Menjunjung Tinggi Persatuan dalam Perbedaan”, dengan sub tema "Kemajemukan dalam Kebersamaan". Acara tersebut juga menampilkan wayang kulit Ki Sabdo Suthejo dari Madura, dengan lakon "Bimo Suci”.

Perayaan 48 tahun pengabdian Bhante Jinadhammo menjadi kesempatan berharga umat Buddha untuk dapat melaksanakan kebajikan dalam mendukung Sangha dalam perkembangan Buddha Dhamma.

Bhante Jinadhammo adalah salah satu dari lima bhikkhu yang pertama kali ditahbiskan setelah Ashin Jinarakkhita, putra pertama Indonesia yang menjadi bhikkhu sejak 500 tahun terakhir setelah runtuhnya Keprabuan Majapahit. Ia membuat Buddha Dhamma berkilau di Pulau Sumatera.

“Masa Vassa identik dengan masa waktu pelatihan diri yang telah dijalani seorang yang meninggalkan kehidupan perumahtangga, menjadi bhikkhu,” ungkap Ketua Panitia, Agustina didampingi Wakil Ketua, Ir. Karim Suardi kepada media di Jakarta.

Penasehat Panitia, Romo Franky Supriyanto, mengungkapkan perayaan yang mendapat dukungan dari berbagai pihak, merupakan wujud mudita atau turut bahagia atas pengabdian Bhante Jinadhammo yang telah menambah kilaunya Buddha Dhamma dari Sumatera sampai ke seluruh  pelosok nusantara.

"Di tangan bhikkhu yang dikenal sangat disiplin dalam tata susila bhikkhu (vinaya) inilah, bergulir banyak sejarah, mulai dari pembangunan vihara, guru dan dosen Agama Buddha, aktivis-aktivis Buddhis, sekolah, proyek sosial, dan sederet kegiatan lainnya. Semuanya mengukir prestasi yang monumental," ujarnya.

Adapun dalam kurun waktu antara tahun 2013 sampai 2016, pemerintah Thailand dan Myanmar telah memberikan gerlar melalui Samangama Mahathera yang merupakan komite Sangha di Thailand. Gelarnya yaitu, Phra Khru Buddhadhammaprakat pada 08 Januari 2013 di Thailand, Aggamahā Saddhamma Jotikkadhāja 26 Maret 2013 di Myanmar dan Choukun Videsadhammañana 5 Desember 2016 di Thailand.

Gelar tersebut sebagai bukti beliau merupakan putra bangsa Penyebar Buddha Dhamma yang diberikan atas jasa-jasanya dalam mengembangkan Agama Buddha di Indonesia. Ia adalah satu-satunya bhikkhu dari Indonesia di antara 500 bhikkhu sangha dari berbagai negara yang dinilai memiliki prestasi pengabdian luar biasa dalam mengembangkan Buddha Dhamma. (htm33/Hms).
Bagikan :

Tambahkan Komentar