Temanggung, Hariantemanggung.com - Sebanyak 28 ibu-ibu pelapak Pasar Papringan di Ngadiprono, Temanggung, Jawa Tengah, baru-baru ini mengikuti pelatihan public speaking yang berfokus pada nilai-nilai ekologis dan praktik zero waste yang selama ini dijunjung tinggi oleh pasar tersebut. Program bertajuk "Tutur Papringan: Saka Tutur, Tuwuh Lestari" ini bertujuan menjadikan para pelapak sebagai agen perubahan yang mampu menuturkan kisah dan nilai luhur desa kepada pengunjung.
Program yang dilaksanakan adalah workshop public speaking berbasis nilai ekologi Pasar Papringan yang diberi nama Tutur Papringan: Saka Tutur, Tuwuh Lestari. Pelatihan ini bertujuan agar para pelapak mampu mengomunikasikan nilai-nilai pasar seperti "Lokal, Lezat, Lestari" dan praktik zero waste yang berakar pada cara hidup sederhana masyarakat desa.
Program yang digagas oleh Mayang Cerana Nababan, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara (UMN), merupakan kolaborasi antara UMN dan Spedagi. Instruktur yang terlibat adalah Nike Putri (Dosen Ilmu Komunikasi UMN) yang memberikan materi dasar public speaking dan Wening Lastri (Project Manager Pasar Papringan) yang menajamkan pemahaman nilai ekologis.
Pelatihan yang dilaksanakan di Omah Pak Joko (Tambu Jatra Homestay), Ngadiprono, dan aktivasi dialog yang dilakukan di Pasar Papringan Ngadiprono terlahir dari kegelisahan bahwa banyak pengunjung datang ke pasar tanpa memahami nilai-nilai ekologis yang dijunjung tinggi pasar ini. Mayang Cerana Nababan, penggagas program, menyatakan, "Lewat Tutur Papringan, kami ingin ibu-ibu pelapak merasa percaya diri untuk bercerita bahwa apa yang mereka lakukan di pasar ini punya dampak bagi kesadaran ekologis yang lebih luas."
Pelatihan diawali dengan sesi pada 17 November 2025 yang mencakup materi dasar public speaking, membangun kepercayaan diri, dan menguatkan pemahaman nilai ekologis. Kemudian, pada 23 November 2025, program diimplementasikan melalui aktivasi 'Monggo Tanya Mbok” di mana para pelapak yang telah dilatih (ditandai dengan pita hijau) diajak berdialog langsung dengan pengunjung tentang cerita lapak, pangan lokal, dan praktik ramah lingkungan.l
Melalui Tutur Papringan, ibu-ibu pelapak kini tidak hanya menjadi penjual, tetapi juga "narrator" yang menuturkan langsung pentingnya kesadaran ekologis kepada masyarakat luas melalui sapaan dan obrolan sehari-hari di depan lapak. (Red-Hartem-MPP)

Tambahkan Komentar