Oleh : Faizal adyanto
Bagi mahasiswa tingkat akhir, kata “skripsi” sering kali menjadi momok yang menakutkan. Prosesnya panjang, melelahkan, dan kadang penuh drama. Tak sedikit yang terjebak dalam ambisi menyusun skripsi sempurna, sampai lupa bahwa esensi utamanya adalah menyelesaikan. Di sinilah ungkapan “Skripsi yang baik adalah skripsi yang selesai” menjadi penting dan relevan.
Kenapa Harus Selesai Dulu?
Skripsi bukan ajang mencari kesempurnaan, apalagi mengungguli karya orang lain. Ia adalah tugas akhir yang menunjukkan bahwa mahasiswa telah melalui proses belajar, berpikir kritis, dan mampu menyusun penelitian secara sistematis. Skripsi adalah bukti perjalanan, bukan sekadar pencapaian akademik yang mutlak sempurna.
Jika skripsi tak kunjung selesai karena terus diulang, direvisi, dan dicari-cari celahnya, maka yang rugi adalah diri sendiri. Waktu habis, semangat luntur, dan tekanan semakin besar. Sementara itu, mahasiswa lain yang skripsinya sederhana tapi selesai, sudah melangkah ke jenjang berikutnya.
Menghindari Perangkap Perfeksionisme
Banyak mahasiswa terjebak dalam keinginan untuk membuat skripsi “luar biasa”. Padahal, dalam konteks tugas akhir, yang terpenting adalah logika berpikir yang runtut, data yang valid, dan penulisan yang sesuai kaidah ilmiah. Perfeksionisme berlebihan justru sering menghambat, membuat kita takut melangkah karena merasa belum cukup baik.
Ingat, tidak ada skripsi yang sempurna. Bahkan, skripsi yang sudah terbit di jurnal pun masih bisa diperbaiki. Maka, lebih baik menyelesaikan skripsi dengan sebaik mungkin, lalu belajar dari prosesnya, daripada menunda-nunda karena ingin semuanya terlihat "wah".
Tips Agar Skripsi Cepat Selesai
Buat target realistis: Pecah pekerjaan besar jadi tugas harian atau mingguan.
Jangan terlalu banyak membandingkan diri: Fokus pada kemajuan diri sendiri.
Bangun komunikasi yang baik dengan dosen pembimbing: Jangan tunggu ditegur.
Hindari menunda-nunda: Skripsi tidak akan selesai dengan ditunda, hanya akan membuat beban makin berat.
Berani salah, lalu perbaiki: Lebih baik dikoreksi daripada diam karena ragu.
Skripsi adalah titik akhir dari perjalanan panjang sebagai mahasiswa, tapi bukan akhir dari segalanya. Ia bukan tentang menjadi yang paling hebat, tetapi tentang menyelesaikan apa yang telah dimulai. Jadi, jangan terlalu lama terjebak di bab 1. Jangan terlalu takut salah. Ingat, skripsi yang baik bukan yang paling sempurna, tapi yang selesai dan membawa kita lulus.
Tambahkan Komentar