Temanggung, Hariantemanggung.com - Korps PMII Putri (KOPRI) PC PMII Temanggung secara resmi membuka Refleksi Harlah KOPRI Ke - 57 bertajuk "KOPRI Temanggung Berdaya dan Digdaya" pada Senin (25/11/2024). Acara tersebut berlangsung di Alun - Alun Temanggung.
Acara ini diawali dengan istighosah dan doa bersama, acara dilanjutkan dengan launching logo baru KOPRI PC PMII Temanggung. Puncak acara ditandai dengan potong tumpeng dan diskusi yang menarik. Rangkaian acara ini menjadi momentum bagi KOPRI PC PMII Temanggung untuk merefleksikan perjalanan organisasi dan menyongsong masa depan yang lebih baik.
Dea Puji Saputri, Kader Kopri sekaligus Presiden Mahasiswa INISNU Temanggung membagikan pesan inspiratif dari seorang kiai yang telah membimbingnya. "Menjadi perempuan harus memiliki skill khusus atau multitalenta," ujar kiai tersebut. Menurut Dea, pesan ini berarti seorang perempuan harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan berkarya dalam berbagai situasi. Pesan ini menjadi pengingat bagi para kader PMII khususnya kopri untuk terus mengembangkan potensi diri dan meraih kesuksesan.
Ketua Senat Mahasiswa INISNU Temanggung dan juga kader KOPRI Temanggung, Kurnia Laili Khamida menyoroti kurangnya pemahaman masyarakat tentang KOPRI. Menurutnya, "KOPRI adalah ruang aman dan inklusif untuk menjadi perempuan yang berdaya dan digdaya." Pernyataan ini menunjukkan bahwa masih banyak yang belum mengetahui peran penting KOPRI dalam memberdayakan perempuan.
Nia juga menekankan pentingnya mengisi ruang-ruang dalam KOPRI dengan aktivitas yang bermanfaat. "Jangan biarkan ruang-ruang itu kosong, jangan biarkan ruang-ruang itu hampa, jangan biarkan ruang-ruang itu dingin," imbuhnya.
Tirta Wahyu Ningtiyas dalam pesannya menegaskan bahwa kepemimpinan perempuan saat ini sudah tidak diragukan lagi. Beliau Ketua KOPRI Komisariat Trisula INISNU Temanggung mendorong kader KOPRI untuk terus menempa diri dan menjadikan KOPRI sebagai wadah untuk terus belajar dan berbuat baik. Tirta juga menekankan bahwa kader KOPRI telah memiliki kapasitas yang mumpuni untuk mandiri dan berkontribusi.
Di penghujung diskusi Vega Ulfa Khasanah, Ketua KOPRI PC PMII Temanggung, menegaskan bahwa kepemimpinan tidak mengenal gender. "Kepemimpinan itu bukan memandang perempuan atau laki-laki, tapi kapasitasnya," tegas Vega. Menurutnya, KOPRI memiliki peran penting dalam membentuk kader yang memiliki kapasitas kepemimpinan yang kuat, tanpa memandang gender. "PMII dan KOPRI adalah organisasi pengkaderan, wajib inovasi dan pembaharuan," imbuhnya.
Salah satu tujuan utama KOPRI adalah untuk membentuk kader yang memahami pentingnya kesetaraan gender. "Adanya KOPRI adalah untuk memahamkan gender baik perempuan maupun laki-laki," jelasnya. (htm/tut)
Tambahkan Komentar