Oleh: Eka Nur Fitriyanie

Kecerdasan anak merupakan aset berharga bagi masyarakat dan negara. Namun, realitasnya, anak-anak tidak selalu dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman dan kondusif. Bullying, catcalling, trauma, dan kekerasan terhadap kecerdasan anak di sekolah dasar (MI/SD) dapat memiliki dampak serius terhadap kesejahteraan dan perkembangan psikologis mereka. Apalagi kini, yang tengah serius diperhatikan mengenai masalah krisis mental psikologi oleh pelajar mulai sekolah dasar hingga menengah atas. Maraknya kasus tersebut menjadi garapan serius bagi pemerintah, tokoh pendidik, serta andil dari orang tua dalam mengatasi serta mencegah terjadinya tindakan yang melanggar hukum dan norma.

Dengan tingkat pendidikan dan tahapan usia yang mereka miliki sekarang, sebenarnya mereka lebih banyak membutuhkan pengarahan yang baik, hal tersebut bisa didapatkan dengan melakukan kegiatan dan edukasi yang ada di masyarakat misalnya sosialisasi, bakti sosial, literasi atau kegiatan di sekolah, maupun rumah agar segala perilakunya selalu terarah dan terukur dengan mengikuti kegiatan positif sehingga dapat meminimalisir terjadinya perilaku negatif seperti bullying, catcalling, bahkan kekerasan terhadap teman. 

Mungkin seperti hal kecil atau lumrah terjadi pada usia mereka ketika dalam bermain atau berkelompok kemudian terjadi debat dan pertikaian kecil dalam batas wajar. Namun tak jarang terjadi ketika dalam kebersamaan tersebut menemui ketidak cocokan lalu salah satu dari mereka mungkin tidak menerima sehingga timbul perkataan yang menyinggung atau membully dengan tanda kutip membawa nama kelompok atau marga, mengatakan dengan ungkapan kasar, bahkan melakukan kekerasan dengan fisik. Hal tersebut sangat tidak dibenarkan karena bertentangan dengan hak dan norma setiap masyarakat bernegara, korban berhak dan wajib melaporkan atas perilaku ketidakadilan pada pihak pihak berwenang yang ada disekitarnya. Kembali lagi terkadang karakter korban yang takut karena sudah diancam oleh pelaku karena mungkin merasa dirinya tidak memiliki keberanian serta tempat perlindungan, latar belakang atau hal yang terjadi secara internal pada diri korban ini menjadikan pelaku berulang–ulang melakukan tindakan negatif tersebut.

Inilah mengapa penerapan medical psikologi menjadi penting dalam membantu mengatasi dan memulihkan korban dari pengalaman traumatis ini. Dalam hal ini tentunya ada beberapa hal yang dianggap dapat membantu memulihkan kondisi korban. Yang pertama, memahami dampak psikologis dari bullying, catcalling, trauma, dan kekerasan terhadap anak sekolah dasar. Pada dasarnya, bullying dapat mengakibatkan penurunan harga diri, kecemasan, depresi, dan bahkan berpotensi memicu masalah perilaku pada anak-anak. Mereka mungkin menjadi lebih tertutup dan mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan sosial yang sehat.

Kemudian catcalling, atau pelecehan verbal, hal ini dapat mempengaruhi harga diri dan kepercayaan diri anak-anak. Mereka mungkin mengalami rasa malu, takut, dan ketidaknyamanan dalam berinteraksi dengan orang lain di lingkungan sekitarnya. Trauma akibat kekerasan fisik atau emosional dapat menyebabkan gangguan stres pasca-trauma (PTSD), mengganggu fungsi sehari-hari, dan menimbulkan rasa takut yang mendalam pada anak, dan kekerasan Terhadap Kecerdasan juga dapat menghambat potensi intelektual mereka. Mereka mungkin mengalami kesulitan belajar, kurangnya motivasi, dan penurunan performa akademik.

Kedua, integrasi psikologis dengan tim medis dan pendidikan. Tentunya kolaborasi dengan tim medis sangat berguna dalam memastikan memastikan bahwa aspek kesehatan fisik korban juga tercakup. Ini termasuk penanganan luka fisik atau kesehatan umum yang dapat terpengaruh oleh trauma. Disisi lain, konsultasi dengan guru dan orang tua juga berguna untuk untuk memberikan rekomendasi dan strategi dalam membantu anak korban mengatasi pengalaman traumatis mereka di lingkungan sekolah dan rumah.

Oleh karena itu, penerapan medical psikologi merupakan komponen integral dalam membantu korban bullying, catcalling, trauma, dan kekerasan terhadap kecerdasan anak di sekolah dasar pulih dan berkembang secara optimal. Melalui evaluasi komprehensif, intervensi terapeutik, dan integrasi dengan tim medis dan pendidikan, korban dapat mendapatkan dukungan yang mereka perlukan untuk memulihkan kesehatan psikologis mereka. Penting bagi masyarakat dan lembaga pendidikan untuk mengakui pentingnya peran Medical Psikologi dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi perkembangan anak-anak.


- Mahasiswi PGMI INISNU Temanggung 

Bagikan :

Tambahkan Komentar