Foto : Habib Muhammad bin Sholeh Ba’abud dan Habib Umar bin Baroqbah, beserta beberapa anak anak MI dan RA. |
Magelang, Hariantemanggung.com - Dalam rangka perpisahan/ wasana warsa kelas 6, MI YAKTI Ngadirejo bersama Full Day School dan RA Muslimat NU Ngadirejo mengadakan acara Gema Sholawat bersama Habib Muhammad bin Sholeh Ba'abud dan Habib Umar bin Baroqbah dari Temangung. Selain itu, madrasah juga mengadakan Pengajian Akbar bersama Bapak KH. Noor Machin Chudlori dari Tegalrejo. Dengan tema “Wujudkan Generasi Mandiri, Madrasah Berprestasi Melalui Cinta Rosul Untuk Meraih Ridho Illahi”.
Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 17 Juni 2023 yang disponsori oleh beberapa perusahaan antara lain, NJ Production, Kenzo Rental Kamera, BMT Barokah, Bima Jaya Keramik, dan Toko Citra Tani.
Rangkaian kegiatan ini diawali dengan kirab wisudawan/ti, dilanjutkan penampilan hasil dari program kegiatan ekstrakurikuler, kemudian pengajian akbar dan gema sholawat. Acara ini dihadiri oleh tokoh tokoh penting, anatara lain Bapak Kepala Desa Ngadirejo, Ketua Yayasan Amal Kesejahteraan Tarbiyah Islam (YAKTI), Ketua NU Ranting Ngadirejo, dan juga tokoh tokoh agama yang lainnya.
Dalam mauidzoh khasanahnya, beliau KH. Noor Machin Chudlori berkata, “ibu adalah madrasah pertama bagi anaknya. Jadi adanya kegiatan ataupun tidak di madrasah, orang tua harus selalu mendukung dan mensuport putra putrinya.”
"Ini kali pertama, MI dan RA mengadakan perpisahan di luar ruangan. Kegiatan ini bertujuan untuk mensyiarkan madrasah kami, yang berada ditengah tengah perdesaan di Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang, namun kami bapak ibu guru selalu berusaha agar MI YAKTI Ngadirejo tetap hidup dan berjaya, terlebih dikenal masyarakat sekitar secara luas" ucap bapak Imron Muaviq, S. Ag, M. S. I selaku Kepala Madrasah.
Kegiatan wasana warsa ini, terdapat 17 wisudawan/ti. Yang terdiri dari 13 wisudawan/ti dari MI YAKTI Ngadirejo dan 4 wisudawan/ti dari RA Muslimat NU Ngadirejo.
Wisudawan/ti RA Kelompok B |
Wisudawan/wisudawati Kelas 6 MI YAKTI Ngadirejo |
Dalam kegiatan ini juga tidak hanya dimeriahkan dengan sholawat dan pengajian, akan tetapi ada beberapa penampilan penampilan siswa siswi dari hasil program kegiatan ekstrakurikuler dan Full Day School yang ada di MI YAKTI Ngadirejo dan RA Muslikat NU Ngadirejo antara lain : Pagar Nusa, tahfidz, rebana, hadits pilihan, tari indang, dan Full Day School.
Foto : salah satu penampilan dari siswa siswi |
“Tidak mudah bagi kami sampai di titik yang sekarang ini. Terlebih dalam mengadakan acara sebesar ini, tentunya banyak pro dan kontra dari internal maupun eksternal. Aķan tetapi, hal itu tidak menjadi penghalang bagi kami, justru itu menjadikan kami guru guru untuk terus bertekad memperbesar nama madrasah kami RA Muslimat NU Ngadirejo dan MI YAKTI Ngadirejo” terang Ibu Nana selaku Kepala RA Muslimat NU Ngadirejo.
Anak anak sangat antusias dalam mengikuti acara ini, rasa bangga dan bahagia terpancar pada raut wajah mereka. Hasil penampilan karyanya pun luar biasa, meskipun dengan latihan yang tidak genap sebulan. Terlebih ketika sholawat berkumandang, raut wajah mereka sungguh luar biasa bahagianya. Semangatnya pun selalu membara, tak ada kata lelah untuk mereka sampai dipuncak kegiatan wasana warsa ini. Tenaga, waktu dan pikiran sudah mereka korbankan untuk memberikan penampilan yang mereka suguhkan.
“Alhamdulillah, sudah 2 tahun ajaran ini, madrasah kami menerima peserta didik dari luar lingkungan madrasah. Diantaranya dari Banyusari, Grabag, Ngablak, dan Secang. Tahun ajaran kemarin, 50% nya peserta didik berasalh dari luar, tahun ini sudah 70% dari luar yang masuk ke madrasah kami. Semoga dengan diadakannya kegiatan ini, madrasah semakin maju, meluas, dan berkembang. Dan tentunya anak anak merasa bangga dengan madrasahnya sendiri”, ungkap salah satu guru MI YAKTI Ngadirejo.
“Adanya acara ini, tidak terlepas dari bantuan warga masyarakat sekitar dan juga wali murid. Terimakasih kepada tokoh dan warga masyarakat sekitar serta wali murid. Semoga tahun depan MI YAKTI Ngadirejo bisa mengadakan acara yang lebih besar lagi, agar anak anak lebih semangat dalam menuntut ilmu”, sambung salah seorang guru MI YAKTI Ngadirejo.
Membangun generasi mandiri, madrasah berprestasi sesuai tema acara ini, memang tidak mudah. Banyak hal yang sudah dilalui oleh MI YAKTI Ngadirejo. Madrasah ini bisa dibilang madrasah yang masih belajar merangkak, namun madrasah ini yaqin dan mampu mengadakan acara yang bisa dibilang besar dan bermanfaat untuk orang orang internal maupun eksternal. Keyaqinan bapak ibu guru yang didukung penuh oleh pihak dan tokoh tokoh penting dalam masyarakat yang menjadikan kekeh dalam mengadakan acara tersebut. (htm/Istiqomah)
Tambahkan Komentar