Kebumen, Hariantemanggung.com - "Karena itu NU bukan partai politik, tidak merekomendasikan siapa pun dalam pemilu 2024 mendatang. Sebagai warga negara, Nahdliyyin dan masyarakat pada umumnya akan mempergunakan hak dan kewajiban secara seimbang guna memperkuat ideologi Pancasila, berusaha mewujudkan keadilan dan kemakmuran bangsa", ujarnya Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah KH. Muhamad Muzamil saat menjawab pertanyaan NU online setelah acara Bahtsul Masail LBM PWNU Jateng di Kebumen, Selasa (28/2).
Menurutnya, NU tetap konsentrasi menjalankan program yang telah diputuskan dalam permusyawaratan Jam'iyyah NU, meliputi pendidikan, dakwah, dan sosial.
"Seperti kita ikuti bersama Bahtsul Masail NU se-Jateng ini as'ilah membahas tentang pupuk pertanian, ekspor sumberdaya alam, wakaf masjid dan lahan parkir, dan masalah perawatan tubuh", ujarnya.
Dalam pembukaan Bahtsul Masail, Muzamil menegaskan hubungan pengurus dan warga NU merupakan hubungan ruhaniyah. "Hubungan ini merupakan rabithah ruhaniyah, tidak terkait siapa yang akan menjadi Gubernur, Bupati, bahkan Presiden dan DPR. Insya Alloh NU tetap berjalan sesuai relnya", ujarnya.
Rais Syuriyah PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh menegaskan, Bahtsul Masail bukan semata-mata urusan Syuriyah melainkan juga Tanfidziyah. "Sebab Bahtsul Masail terkait ahkamu syari'ah", tegasnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Itqon Bugen Semarang tersebut menyampaikan, Imam Jalaluddin Assuyuti, lahir 841 H. Pondok pesantren Al-Kahfi Sumolangu ini lahir 879 H, "sehingga pondok pesantren ini sezaman dengan Imam Jalaluddin Assuyuti dan kasultanan Demak", pungkasnya. (htm/ibd)
Tambahkan Komentar