Temanggung, Hariantemanggung.com - Dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, INISNU Temanggung mengadakan program KKN yang menerjunkan kurang lebih 120 mahasiswa. 

Dengan tema pencegahan stunting yang dibagi ke dalam dua wilayah yaitu Kecamatan Bansari dan Kecamatan Gemawang pada kelompok KKN di masing-masing lokus Desa dengan presentasi tertinggi daerah stunting. Pada senin, (5/12/2022) 14 mahasiswa KKN Kelompok 8 diterjunkan ke Desa Gentingsari, Kecamatan Bansari.

Kepala Desa Gentingsari Kecamatan Bansari, Ibu Waltiyah  menyampaikan bahwa sebelum merealisasikan sebuah program, alangkah baiknya mahasiswa bisa lebih dimasifkan dalam hal pendekatan kepada masyarakat setempat.

“Program KKN yang sering dilakukan di Desa Gentingsari ini sudah berkali kali dari beberapa universtas negeri maupun swasta, beberapa program yang dibentuk oleh mahasiswa KKN tersebut nantinya dapat direalisasikan dan berdampak baik dalam lingkup masyarakat. Dan disisi lain, saya berpesan bahwa sebelum melaksanakan program, mahasiswa bisa lebih dimasifkan lagi dalam membaur dengan masyarakat. Karena untuk mensosialisasikan suatu program akan lebih mudah apabila masyarakat telah kita dekati.” Ucap Waltiyah dalam sambutan penyambutannya.

Penerjunan observasi pertama yang dilaksanakan di Balai Desa Gentingsari dihadiri oleh beberapa stakeholder yang ada, seperti Kepala Desa Gentingsari, Sekretaris Desa Gentingsari, Kader PKK Gentingsari, dan Ibu DPL INISNU Temanggung. Dalam kesempatan tersebut, DPL KKN Kelompok 8, Eko Sariyekti., S.H.I., M.S.I. berpesan kepada mahasiswa KKN Desa Gentingsari untuk tetap bertanggung jawab atas programnya masing-masing.

"Dalam konteks Pengabdian Kepada Masyrakat (PKM), mahasiswa harus menciptakan ruang bersama untuk mewujudkan program yang nantinya mampu memberikan efek samping positif bagi masyarakatnya. Mahasiswa juga tetap bertanggung jawab atas programnya masing-masing, sehingga mahasiswa perlu mengetahui betul problematika yang ada sehingga mampu menciptakan arus positif dengan program yang akan dibentuk guna menangani permasalahan itu.” Pungkas Eko Sariyekti.

Dalam observasi pertama tersebut, para mahasiswa melaksanakan pembagian sasaran kegiatan dan persiapan program FGD yang akan dilaksanakan kamis depan. (htm/taf)

Bagikan :

Tambahkan Komentar