Oleh Septa Eka Permatasari

Mahasisiwi PIAUD INISNU Temanggung

Anak usia dini adalah anak yang berusia 0-6 tahun. Usia dini merupakan masa yang sangat penting bagi perkembangan potensi anak. Mas balita merupakan masa emas yang tidak akan berulang, karena merupakan masa paling penting dalam pembentukan dasar-dasar kepribadian, kemampuan berpikir, kecerdasan, keterampilan dan kemampuan bersosialisasi. Masa usia dini juga di sebut sebagai masa keemasan dimana pada masa ini di tandai oleh berkembangnya jumlah dan fungsi sel-sel saraf otak anak. Oleh karena itu masa keemasan ini sangat penting bagi perkembangan intelektual, emosi dan sosial anak di masa mendatang dengan memperhatikan dan menghargai keunikan setiap anak. Pendidikan pada usia dini itu sangat penting dan harus di lakukan sejak anak di lahirkan. Pemberian pendidikan sejak dini akan mempengaruhi perkembangan otak anak, kesehatan anak, kesiapan anak bersekolah, kehidupan sosial dan ekonomi yang lebih baik di masa selanjutnya, jika di bandingkan dengan anak-anak yang kurang terdidik pada usia dini. Anak memperoleh pendidikan untuk mencerdaskan (mengembangkan pikiran), mencerdaskan hati (kepekaan hati nurani), meningkatkan keterampilan.

 

Peran orang tua dalam pendidikan pada anak usia dini tidak semua di laksanakan. Masih banyak terjadi kekerasan pada anak(kekerasan seksual, psikis, fisik). Peran sangat diperlukan dari seluruh kalangan masyarakat baik pemerintah, linkungan masyarakat dan terutama lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan awal bagi seorang anak , segala tingkah laku maupun perkembangan yang muncul pada diri anak akan mencontoh pada kedua orang tuanya. Selain itu orang tua sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab dalam pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pendidikan anak. Orang tua dalam menjalankan perannya dalam pendidikan, perlu dengan terus menerus untuk mendorong, membimbing memotivasi dan memfasilitasi demi tercapainya pendidikan anak yang baik.

 

Tingkat pendidikan orangtua secara tidak langsung mempengaruhi kelangsungan pendidikan anak. Pendidikan orangtua akan memberikan pengaruh terhadap pola berfikir dan orientasi pendidikan yang diberikan kepada anaknya. Semakin tinggi pendidikan yang di miliki orang tua maka akan semakin memperluas dan melengkapi pola berpikirnya dalam mendidik anaknya. Kondisi yang berupa latar belakang pendidikan orangtua merupakan satu hal yang pasti ditemui dalam pengasuhan anak. Tidak semua orangtua berperan aktif dalam memberikan pendidikan kepada anaknya di dalam rumah atau keluarga. Beberapa orang tua menganggap bahwa pendidikan itu merupakan tanggung jawab satu pihak saja yaitu lembaga pendidikan. Seringkali orangtua menumpu harapan yang tinggi pada pihak lembaga pendidikan sehingga orangtua berani membayar mahal pendidikan anaknya. Disisi lain tidak sedikit orangtua yang aktif dan produktif dalam memberikan pendidikan kepada anaknya di dalam lingkungan keluarga. Banyak orangtua zaman sekarang yang mendidik anak mengikuti tren yang sedang berkembang di masyarakat tentang bagaimana merawat dan mendidik anak melalui menonoton acara televisi. Selain itu ada beberapa orang tua yang sibuk dengan urusannya sendiri sehingga melantarkan anaknya dan terkesan tidak peduli dengan urusan anaknya. Sehingga menyebabkan banyak anak yang mengalami masalah psikologis, seperti anak yang bersifat nakal, mecari perhatian orang,murung mengganggu teman dan sebagainya.

 

Orang tua adalah pria dan wanita yang terikat dalam perkawinan dan siap sedia untuk memikul tanggung jawab sebagai ayah dan ibu dari anak-anak yang dilahirkannya. Peran orangtua adalah perilaku yang berkenaan dengan orangtua dengan memegang posisi tertentu dalam lembaga keluarga yang di dalamnya berfungsi sebagai pengasuh, pembimbing, dan pendidik bagi anak. Pendidikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam mendewasakan orang tua melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

 

Peran serta orang tua dalam mendidik anak adalah kunci keberhasilan orang tua dalam membentuk kepribadian anak. Anak cenderung meniru setiap hal yang dilihat dari orang tuanya. Anak mengikuti perintah dari yang diajarkan oleh orang tuanya. Peran serta orang tua juga dipandang memainkan peran dalam peningkatan pembelajaran anak di sekolah. Orang tua tidak hanya bertugas untuk membiayai pendidikan anak, namun juga  harus berperan serta dalam memberikan dukungan terhadap kegiatan belajar anak di sekolah. Di luar pembelajarnnya di sekolah, ketika di rumah anak membutuhkan peran orang tua untuk memberikan motivasi belajar bagi anaknya. Dalam hal ini orang tua harus berperan aktif.  Orang tua selain berperan dalam pendidikan anak, juga memiliki tanggung jawab untuk menghidupi anggota keluarganya. Ayah sebagai kepala rumah tangga bertugas menafkahi anak dan istrinya. Sehingga ayah cenderung lebih membebankan tanggung jawab terhadap pendidikan anak kepada istrinya. Namun hal tersebut seharusnya menjadi tanggung jawab keduanya. Kesibukan orang tua dalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya akan mengurangi peran sertanya  dalam proses pendidikan anak.

 

Seorang anak harus dididik hingga menjadi manusia yang paling baik yakni dalam perilaku, pola pikir maupun kecerdasannya. Dalam proses pendidikannya, lingkungan pada anak sangat menentukan keberhasilannya. Lingkungan yang baik tentu akan membentuk anak menjadi baik pula. Sebaliknya lingkungan yang kurang baik akan membentuk anak menjadi kurang baik dalam kehidupan maupun masa depannya nanti,  Pendidikan pada anak diperoleh sejak ia lahir hingga mencapai usia lanjut. Hal ini sangat penting bagi perkembangan anak dikarenakan akan menentukan kepribadian maupun kesuksesan anak di masa yang akan datang.

 

Banyak anak usia dini yang hanya bermain tanpa diimbangi dengan bimbingan dari orang tuanya untuk belajar dan mengaji. Dan menganggap anak usia dini itu tidak perlu belajar karna mereka mengagap tugas anak usia dini hanya bermain, sehingga orang tua tidak memfasilitasi anak untuk belajar apa lagi memberi contoh yang baik bagi anaknya karena mereka menganggap belajar itu hanya untuk anak SD yang didapatkan dari sekolah saja, Padahal anak usia dini itu perlu dorongan, contoh, dan peran serta orang tuanya dalam meperoleh pendidikan yang baik.

 

Anak adalah perwujudan cinta kasih orang dewasa yang siap atau tidak untuk menjadi orang tua. Memiliki anak, siap atau tidak, mengubah banyak hal dalam kehidupan, dan pada akhirnya mau atau tidak kita dituntut untuk siap menjadi orang tua yang harus dapat mempersiapkan anak-anak kita agar dapat menjalankan kehidupan masa depan mereka dengan baik.

Mengenal, mengetahui, memahami dunia anak memang bukan sesuatu yang mudah. Dunia yang penuh warna-warni, dunia yang segalanya indah, mudah, ceria, penuh cinta, penuh keajaiban dan penuh kejutan. Dunia yang seharusnya dimiliki oleh setiap anak anak namun dalam kepemilikanya banyak bergantung pada peranan orang tua.

Para ahli sependapat bahwa peranan orang tua begitu besar dalam membantu anak-anak agar siap memasuki gerbang kehidupan mereka. Ini berarti bahwa jika berbicara tentang gerbang kehidupan mereka, maka akan membicarakan prospek kehidupan mereka 20-25 tahun mendatang. Pada tahun itulah mereka memasuki kehidupan yang sesungguhnya. Masuk ke dalam kemandirian penuh, masuk ke dalam dunia mereka yang independen yang sudah seharusnya terlepas penuh dari orang tua dimana keputusan-keputusan hidup mereka sudah harus dapat dilakukan sendiri. Disinilah peranan orang tua sudah sangat berkurang dan sebagai orang tua, pada saat itu kita hanya dapat melihat buah hasil didikan kita sekarang, tanpa dapat melakukan perubahan apapun.

Mengapa orang tua perlu meningkatkan intelektualitas anak demi mempersiapkan mereka masuk sekolah? Jawabannya, sekolah saat ini meminta persyaratan yang cukup tinggi dari kualitas seorang siswa. Masih didapat siswa yang masuk SD sudah diperkenalkan dengan berbagai macam pelajaran dan ilmu sejak dini. Anak-anak sudah harus memiliki kreativitas yang tinggi sejak kecil. Oleh sebab itu, anak-anak yang memiliki intelektualitas yang tinggi akan lebih mudah menerima dengan baik semua yang diajarkan. Mereka akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi, lebih mudah beradaptasi, lebih mudah menerima hal-hal yang baru, atau intelektualitas anak bisa dikembangkan jauh sebelum mereka masuk ke sekolah. Kondisi seperti itulah yang menempatkan orang tua sebagai guru pertama dan utama bagi anak-anaknya dalam program pendidikan informal yang terjadi di lingkungan keluarga.

Bagikan :

Tambahkan Komentar