Oleh Muhammad Utman Taufik Ibrani

Kader PMII Rayon Makukuhan INISNU Temanggung


Melihat realita yang terjadi akhir-akhir ini,baik dari siaran televisi maupun media sosial,tentunya tak pernah sepi dari pemberitaan tentang korupsi.Banyak faktor penyebab korupsi.Contoh bisa diambil dari teori Jack Bologna yaitu teori GONE yang merupakan singkatan dari greedy (keserakahan),opportunity (kesempatan),need (keinginan) dan eexposure (pengungkapan).Namun,bagaimana pandangan Karl marx,yang mana adalah seorang pemikir ekonomi dan sosial,juga seorang pemikir yang paling berpengaruh pada abad ke-19,yang mana fokus dalam pemikirannya merupakan bidang-bidang yang mengakibatkan atau bahkan terimbas dari tindakan korupsi,berpendapat mengenai korupsi?

Walaupun beberapa percobaan telah dilakukuan oleh beberapa sarjana untuk mencari aspek-aspek mengenai korupsi dalam tulisan Marx,sebagai contoh oleh Draper (1978),Beetham (1987),Kelly (1988),Mandel (1992),tidak ditemukan tulisan mengenai teori yang bersifat komprehensif dalam membahas mengenai korupsi maupun tindakan pencegahan serta penanganan korupsi .

Dasar teori karl Marx mengenai korupsi bisa ditemukan dalam manuskripnya mengenai ekonomi dan filosofi yang ditulis pada tahun 1844,yang mana disana Karl marx menjelaskan mengenai bagaimana uang dan keinginan akan hal tersebut dapat menyesatkan semua pihak,baik laki-laki maupun perempuan.Dia menjelaskan bagaimana kekayaan materiil merasuki alam pikiran manusia,mengubah kelemahan mereka menjadi kekuatan bagi meraka dan komoditas menjadi sebuah keharusan.Uang,bagi Karl Marx,terbentuk atas bagian yang menonjol,atau instrument yang mana adalah sebuah bentuk kepalsuan.Uang adalah penyesat terhebat,pembohong yang paling mahir, yang mana mempunyai kemampuan untuk merubah seorang saint (orang suci) menjadi seorang sinner (pendosa).Dalam kasus mengenai korupsi,bagaimanapun juga,uang adalah sebuah instrument kebenaran yang hebat,setidaknya secara potensial.Uang adalah pertanda yang paling jelas akan pendapatan kotor seseorang dan dapat menjerat mereka atas tindakan kriminal yang mereka lakukan (Marx,1844).

Tidak dapat dihindari pula bahwa tindakan individu untuk mengejar uang didalam perjuangan kaum kelas pekerja pada era Marx merupakan perlambnag atas tindakan korupsi,dengan beberapa pemimpin kelas pekerja menjadi cukup korup lewat suap oleh kelas penguasa dan kaum borjuis,yang mana kemudian Karl Marx dalam suratnya kepada Karl Kautsky,pemimpin partai sosial demokratik jerman, dia menuliskan bahwa “banyak pemimpin asosiasi pedagang menjadi anggota kaum borjuis lewat perantara mengambil keuntungan atas monopoli Kekaisaran Britannia Raya akan pasar global” (Cope 2008:253)

Berangkat dari hal tersebut dapat dipahami bahwa tindakan korupsi yang dilakukan oleh seorang pemimpin mengandung konsekuensi yang signifikan kepada para kaum pekerja secara luas,Karena penggunaan atas bagian yang kecil dari profit perusahaan oleh kaum borjuis untuk menyuap para pemimpin serikat kelas pekerja dikhawatirkan merubah minat para pemimpin serikat kaum pekerja dari kesejahteraan para kaum pekerja menjadi minat akan hal materiil sehingga spirit dari perjuangan kaum kelas pekerja menjadi sebatas retorika belaka dan juga dikhawatirkan pula bahwa Gerakan yang dilakukan oleh kaum pekerja untuk mewujudkan mimpi marxisme akan kediktatoran proletar yang awal mulanya bersifat radikal/revolusioner menjadi sebatas bersifat reformis.

Kekhawatiran akan korupsi juga dirasakan oleh Vladimir Lenin,seorang revolusioner dan juga pendiri Uni Soviet.Lenin beranggapan bahwa korupsi di Kekaisaran Russia lebih umum terjadi karena situasi gerakan para revolusioner di Kekaisaran Russia yang lebih intens dibanding yang terjadi pada era Marx-Engels (Lenin,1914).Serangan-serangannya atas pencegahan serta penanganan tindakan korupsi terpusat pada kaum-kaum intelektual revolusioner yang pragmatis-oportunistik,tidak disiplin,cenderung individualistik dan terbuka pada praktik korupsi (Lenin,1914).

Dalam bukunya The state and Revolution (Negara dan Revolusi),Lenin menjelaskan fase-fase yang mana sudah dilalui oleh suatu negara dalam sejarah dalam berbagai macam masyarakat;serta menyeru kepada kaum proletar untuk melanjutkan perjuangan yang heroik untuk menurunkan serta menghancurkan dominasi kaum borjuis.Dia sangat serius dalam mengamati potensi dan realita dalam sejarah tentang “korupsi terang-terangan oleh para petinggi” dalam masyarakat kapitalis.Sadar dan takut akan hal tersebut membawanya menulis essaynya yang berjudul Testament dan better fewer,but better yang mana didalamnya terkandung beberapa Langkah-langkah penting dalam pencegahan praktik korupsi,seperti: penguatan kekuasaan komite legislatif perencana negara dan perubahan kebijakan mengenai nasionalitas yang telah diterapkan oleh Joseph Stalin,serta demokratisasi sebagai Langkah untuk melawan korupsi (Lenin 1923:487-502).Lamgkah-langkah tersebut,disandingkan dengan pengadopsian kebijakan ekonomi yang baru, menunjukan komitmen lenin untuk lebih mewujudkan lebih banyak ide-ide radikalnya.



Bagikan :

Tambahkan Komentar