Temanggung, Hariantemanggung.com - Sejak Januari 2022, Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung menerapkan semua skripsi mahasiswa harus dicek similarity maksimal 35 persen. Hal itu diungkapkan Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Hamidulloh Ibda saat Workshop Publikasi Ilmiah Mahasiswa Gelombang I, Selasa (24/5/2022) yang diikuti 101 peserta.

Hal itu tertuang di dalam SK Rektor, Pedoman Kode Etik Penelitian, PkM Publikasi Ilmiah Dan Pencegahan Plagiasi dan Pedoman Penulisan Proposal, Skripsi, Tugas Akhir Nonskripsi, Artikel Ilmiah, dan Bimbingan Konsultasi. "Mahasiswa harus lolos cek turnitin yang disiapkan kampus dan maksimal 35 persen. Awalnya 25 persen, namun berdasarkan kajian, kita masih memberi kelonggaran sampai 35 persen," tegas dia.

Selain pedoman, kampus juga memberi pelatihan melalui kegiatan dan juga integral di dalam perkuliahan seperti mata kuliah Bahasa Indonesia, Karya Tulis Ilmiah, Pengembangan KTI MI/SD, Pembelajaran Literasi Pendidikan Dasar dan lainnya.

Selain soal mutu, kata Ibda, kebijakan itu juga membekali mahasiswa agar bertindak jujur dalam penulisan karya tulis ilmiah. "Selain mahasiswa, setiap dosen ketika akan submit proposal hibah penelitian dan PkM juga dicek turnitin. Selain itu, artikel ilmiah yang mau disubmit di jurnal juga harus lolos cek similarity," lanjut dia.

Dalam penyampaian materinya, banyak teknik yang bisa dilakukan mahasiswa agar tidak terkena similarity yang tinggi. "Salah satunya adalah menerapkan teknik kutipan tidak langsung, menyadur tanpa melihat teks asli, dan menghindari kutipan yang tidak bisa diubah seperti terjemahan Alquran, Undang-undang, Pancasila, dan lainnya. Maka jika ingin menyadur teks-teks itu harus menerapkan kutipan tidak langsung. Termasuk menulis diksi yang mirip tanpa mengubah substansi. Seperti kata perempuan kita ganti wanita, kaum hawa. Kata Islam kita ganti dengan agama yang dibawa Nabi Muhammad, dan lainnya. Semua bergantung kecerdasan kita sih, juga kosakata yang kita kuasai, maka ya banyak membaca menjadi kunci," bebernya.

Pihak kampus memberikan layanan cek turnitin sampai tiga kali. "Kemarin sudah lumayan, beberapa mahasiswa yang cek turnitin, tingkat similarity hanya 40 persen, maka ya harus diubah, diparafrasa agar di bawah 35 persen," kata penulis buku Media Literasi Sekolah tersebut.

Pihaknya berharap hal itu menjadi wujud penjaminan mutu internal agar kualitas karya ilmiah mahasiswa terjaga dan tidak lulus berdasarkan skripsi jiplakan. (htm/taf).

Bagikan :

Tambahkan Komentar