Oleh Astari Nur Khofifah

Mahasiswi Fakultas Syariah, Hukum, dan Ekonomi Islam


Pada dasarnya, manajemen strategik telah cukup lama dikenal masyarakat dalam bidang ekonomi, khususnya di lingkungan bisnis yang mengembangkan manajemen secara teoritis dan praktis. Namun hal ini akan berbeda dan akan menjadi paradigma baru apabila diterapkan di lingkungan organisasi non profit, khususnya bidang pendidikan.

Maka paradigma baru ini bilamana di implementasikan pada lingkungan organisasi pendidikan, tidak mungkin diibaratkan sebagai kegiatan pengambil alihan seluruh kegiatannya sebagaimana dilaksanakan di lingkungan organisasi profit (bisnis), karena kedua organisasi tersebut satu dengan yang lain berbeda dalam berbagai aspek, terutama dari segi filsafat yang mendasarinya dan tujuan yang hendak dicapai.

Pengimplementasian Manajemen Strategik di lingkungan organisasi bidang bisnis didasari oleh falsafah yang berisi nilai-nilai persaingan bebas antar organisasi bisnis sejenis, melalui pemberdayaan sumber-sumber yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang bersifat strategik. Sedang organisasi pendidikan didasari oleh filsafat yang berisi nilai – nilai pengabdian dan kemanusiaan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Perbedaan lain juga terletak pada pengorganisasian masing-masing. Setiap organisasi profit memiliki otonomi dalam menjalankan manajemennya, berupa kebebasan mewujudkan pengembangan organisasinya antara lain dengan memilih pengimplementasian manejemen strategik atau manajemen lainnya yang dinilai terbaik. Dan di organisasi bidang pendidikan, secara berencana dan sistematis telah menetapkan berbagai pengaturan yang mengikat dalam memilih dan mengimplementasikan manajemennya, karena organisasi ini diatur dengan manajemen umum oleh pemerintah pusat maupun daerah.

Keunggulan dan Manfaat Manajemen Strategik Bagi Organisasi Pendidikan

Manajemen strategik yang Pengimplementasiannya menggunakan strategi tertentu untuk melaksanakan fungsi- fungsi manajemen, dan mewujudkan tugas pokok dilingkungan organisasi pendidikan harus diukur dan dinilai keunggulannya.

Keunggulan dari implementasi manajemen strategik dapat dievaluasi dengan menggunakan berbagai totlok ukur, antaralain. Pertama, Profitabilitas, keunggulan ini menunjukkan bahwa seluruh pekerjaan dapat diselenggarakan secara efektif dan efisien, hal ini didasari dengan adanya penggunaan anggaran yang hemat dan tepat, sehingga diperoleh profit berupa tidak terjadi pemborosan.

Kedua, Produktivitas tinggi, ini menunjukkan bahwa jumlah pekerjaan (kuantitatif) yang dapat diselesaikan cenderung meningkat. Bahkan kekeliruan atau kesalahan dalam bekerja semakin berkurang dan kualitas hasilnya semakin tinggi, serta yang terpenting proses dan hasil memberikan pelayanan umum (siswa dan masyarakat) mampu memuaskan mereka.

Ketiga, Keunggulan teknologi, semua tugas pokok akan berlangsung dengan lancar. Atau dalam arti pelayanan umum dilaksanakan secara cepat, tepat waktu, sesuai kualitas berdasarkan tingkat keunikan dan kompleksitas tugas yang harus diselesaikan dengan tingkat rendah, karena mampu mengadaptasi perkembangan dan kemajuan teknologi.

Keempat, Keunggulan SDM, di lingkungan organisasi pendidikan juga dikembangkan budaya organisasi yang menempatkan manusia sebagai faktor sentral, atau sumberdaya penentu keberhasilan organisasi. Oleh karena itu SDM yang dimiliki terus dikembangkan dan ditingkatkan dari segi pengetahuan, ketrampilan, keahlian dan sikapnya terhadap pekerjaannya sebagai pemberi pelayanan kepada siswa. Bersamaan dengan itu dikembangkan pula kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi oleh sekolah pada masa sekarang dan untuk mengantisipasi masalah-masalah yang timbul sebagai pengaruh globalisasi di masa yang akan datang.

Kelima, Etika dan tanggung jawab sosial, tolok ukur ini menunjukkan bahwa dalam bekerja akan selalu mendahulukan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok dan/atau organisasi. Tolok ukur keunggulan tersebut di atas sangat penting artinya bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sekarang dan di masa mendatang.

Dalam kenyataan yang pada masa sekarang, bagi organisasi pendidikan (sekolah) kondisi untuk mewujudkan keunggulan tersebut masih menghadapi berbagai dilema. Organisasi pendidikan yang ada pada saat ini secara relatif bersifat konsumtif, sedang untuk melaksakan manajemen strategik secara relatif diperlukan dana/anggaran yang tidak sedikit. Sehinga dalam kondisi seperti ini sangat diperlukan kemampuan mewujudkan keseimbangan antara kesediaan pemerintah dalam menyediakan dana/anggaran yang memadai, dan dalam menggali serta mengatur pendayagunaan sumber-sumber daya lain, seperti orang tua, masyarakat, pinjaman/bantuan.

Dari pengukuran tersebut dan seluruh proses pengimplementasiannya, maka dapat pula diketahui manfaat manajemen strategik yang dapat memperkuat usaha mewujudkannya secara efektif dan efisien. Dan manfaat yang dapat diterima yaitu dapat menuntut semua yang terkait untuk ikut berpartisipasi, bertanggungjawab. Dengan kata lain manajemen strategik berfungsi untuk menyatukan sikap bahwa keberhasilan bukan sekedar untuk menajemen puncak, tetapi merupakan keberhasilan bersama atau untuk keseluruhan organisasi dan bahkan untuk masyarakat yang dilayani.

Maka berdasarkan uraian tentang keunggulan dan manfaat manajemen strategik di atas perlu dipahami bahwa pengimplementasiannya di lingkungan organisasi pendidikan bukanlah jaminan kesuksesan. Keberhasilan tergantung pada SDM atau pelaksananya bukan pada Manajemen Strategik sebagai sarana. SDM sebagai pelaksana harus terdiri dari personil yang profesional, memiliki wawasan yang luas dan yang terpenting adalah memiliki komitmen yang tinggi terhadap moral dan/atau etika untuk tidak menggunakan manajemen strategik demi kepentingan diri sendiri atau kelompok.

Bagikan :

Tambahkan Komentar