Siti Sutanti 

Mahasiswi Prodi PIAUD INISNU Temanggung


Masa prenatal merupakan tahap perkembangan pada manusia yang berlangsung sangat cepat dan merupakan perkembangan terpenting dalam siklus kehidupan manusia. Pada masa ini manusia berada pada fase yang terpenting karena fase ini menentukan masa depan dalam keberlangsungan hidup. Hal yang mempengaruhi perkembangan pada masa ini adalah faktor heriditas atau faktor keturunan dari orang tua. Dalam hereditas ini  terdapat empat prinsip tentang sifat dan kecerdasan orang tua yang diturunkan kepada anaknya. 

Prinsip-prinsip tersebut antara lain: prinsip reproduksi, yaitu sel-sel benih yang diturunkan orang tuanya kepada anak adalah berbeda satu dengan yang lainnya, prinsip konfirmatis, yakni setiap jenis akan menurunkan jenis yang sama, seperti jenis manusia akan menurunkan manusia juga, artinya kecerdasan seseorang akan menurunkan kecerdasan yang sama kepada anaknya, prinsip variasi, yaitu bahwa sel-sel benih pada orang tua , baik ayah, ibu, kakek atau nenek akan menurunkan berbagai perbedaan pada anaknya, prinsip regrasi filial, yaitu pembawaan orang tua akan memunculkan keturunan atau kecerdasan pada sifat rata-rata pada umumnya. Biasanya orang tuanya cerdas anaknya pun menjadi cerdas, dan sebaliknya. 

Dari prinsip-prinsip tersebut maka dalam menciptakan kecerdasan bagi anak pada masa prenatal sangat dibutuhkan agar anak yang akan dilahirkan dapat tumbuh dengan memiliki kecerdasan yang diharapkan. Salah satu perkembangan yang terjadi pada maa prenatal ini adalah perkembangan intelektual atau perkembangan kecerdasan pada calon anak yang akan dilahirkan. Dalam hal intelektualitas di masa prenatal bukan untuk mengetahui kemampuan dan kecerdasan anak, tetapi kecerdasan harus diciptakan sedini mungkin mulai dari masa dalam kandungan atau yang sering disebut masa prenatal.

Pada masa prenatal peran orang tua sangat besar dalam menentukan intelektual seorang anak. Selama dalam kandungan calon buah hati hendaknya selalu diberikan stimulasi agar perkembangannya optimal. Sang ibu harus senantiasa memperhatikan asupan makanan yang dapat membentuk kecerdasan anaknya yang ada di dalam kandungan. Karena tidak hanya faktor hereditas saja yang menjadi faktor penentu terbentuknya intelektualitas seorang anak, akan tetapi faktor lingkungan serta asupan makanan yang dikonsumsi ibu juga akan berpengaruh. Selain itu suasana hati ibu juga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan buah hati di dalam kandungan.

Oleh karena itu, sebagai seorang ibu harus selalu memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi, harus senantiasa mempunyai perasaan bahagia serta selalu memberikan stimulus atau rangsangan kepada janin yang masih ada di dalam kandungan. Karena janin di dalam kandungan mulai dari usia 4 bulan sudah dapat mendengarkan apa yang dibicarakan oleh ibunya. Sehingga sejak usia 4 bulan ini sangat baik jika sang ibu selalu memperdengarkan musik yang klasik atau mengajak bicara sambil mengusap perut. Hal ini menjadi juga faktor terbentuknya perkembangan intelektual pada anak.

Semakin bervariasi pemberian stimulus yang diberikan kepada anak, maka akan semakin baik pula manfaatnya bagi anak. Pada masa prenatal ini seorang perempuan akan dituntut untuk selalu berhati-hati dalam melakukan aktifitas kesehariannya, hal ini bukan tanpa alasan,  sebab nasib janin yang ada dalam kandungan akan sangat dipengaruhi oleh apa yang dilakukan oleh sang ibu. Dengan demikiann, maka ada banyak hal yang harus dilakukan oleh seorang ibu agar kecerdasan anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal pada masa prenatal.

Perkembangan Intelektual pada masa prenatal ini merupakan kecerdasan yang sangat penting dalam siklus kehidupan. Hal ini menentukan pola pikir seseorang ketika mereka beranjak dewasa dan memasuki fase kehidupan. Dalam pembentukan kecerdasan ini peran seorang ibu sangat besar dalam menentukan kesuksesan perkembangan intelektual secara optimal. Seorang ibu hendaknya mengetahui hal-hal yang harus dilakukan selama masa prenatal ini, agar dalam pemberian rangsang atau stimulus sesuai dengan perkembangan seorang anak. 


 





Bagikan :

Tambahkan Komentar