Oleh Muhammad Najwa Sidqi Aliyul Hikam

Mahasiswa PRODI PGMI INISNU Temanggung

Permasalah sampah sudah menjadi konflik nasional, jumlah sampah tidak akan pernah berkurang bahkan bisa bertambah seiring meningkatnya jumlah manusia. Tentu jumlah sampah yang semakin banyak akan mengganggu kegiatan manusia. Sampah didefinisikan sebagai bentuk limbah dari kegiatan manusia dan hewan yang kemudian dibuang karena tidak bermanfaat dan kehadirannya tak diinginkan lagi.

Di Desa Katekan sendiri, terjadi problematika dalam aspek kebersihan utamanya yaitu sampah. Di mana kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya masih tergolong rendah. Untuk itu, pemerintah Desa Katekan membuat program Gerakan bebas sampah. 

Pada dasarnya proses kegiatan bebas sampah di Desa Katekan dimulai sejak bulan Agustus 2020 dengan membuat tim pembersih sampah di tingkat rukun tentangga (RT) dan pada akhirnya dibentuk tim pembersih sampah di tingkat desa, mereka mendapatkan tugas mengambil sampah dari satu tempat ke tempat lainnya yang berada di Desa Katekan selain itu mereka juga bertugas sebagai pemilah sampah antara sampah organik dan anorganik .

Kegiatan pengambilan sampah dilakukan tim pembersih sampah setiap hari jumat dimulai dari pagi hari sampai sore, tim pembersih sampah menjadi penanggung jawab penuh dengan kegiatan itu, mereka memberikan pemberitahuan kepada warga untuk mengumpulkan sampah sebelum hari jumat supaya di hari jumat tidak terjadi kesalah pahaman antara warga yang akan membuang sampah dengan tim pembersih sampah.

Cara memisahkan antara sampah organik dan anorganik biasanya yang organik setiap sebulan sekali diambil oleh DPU sementara yang anorganik dibakar, mungkin cara itu kurang efektif dan pemerintah desa harus memberi edukasi kepada tim pembersih sampah karena seharusnya sampah organik itu bisa dimanfaatkan sebagai pupuk dengan cara ditimbun sedangkan sampah anorganik bisa dipilih dulu sebelum dibakar terdapat beberapa sampah yang bisa dijual kembali seperti gelas air mineral atau kaleng.

Proses kegiatan pengambilan sampah sendiri kurang begitu efektif dalam hal waktu dan tempat, sebab sampah hanya diambil seminggu sekali sehingga sampah yang dihasilkan oleh masyarakat sudah menumpuk dan menimbulkan bau yang tak sedap hingga akhirnya ada beberapa masyarakat yang menghasilkan sampah rumah tangga membuangnya di selokan karena kurang sabarnya masyarakat menunggu pengambilan sampah di hari jum’at. 

Sampah yang akan diambil oleh tim pembersih sampah juga harus dilakukan di beberapa tempat yang sudah dijadikan sebagai tempat pengumpulan sampah, di mana tim pembersih sampah meletakkaan wadah yang dijadikan sebagai tempat sampah di beberapa tempat dengan jarak antara satu dengan yang lainnya sedikit jauh, yang seharusnya tim pembersih sampah menyediakan tempat sampah dengan jarak yang berdekatan seperti satu tempat sampah dapat dijadikan untuk tiga sampai lima rumah saja agar masyarakat sendiri tidak merasa malas untuk membuangnya dan sampah yang ada tidak terlalu menumpuk

Cara yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan gerakan bebas sampah di Desa Katekan dapat dilakukan dengan melalui kegiatan sosialisai dan edukasi tentang pentingnya membuang sampah ditempat serta pengolahan dan pengelolaan sampah berdasarkan jenisnya. Kegiatan tersebut dilakukan antara pemerintah desa, tim pembersih sampah juga masyarakat agar kegiatan gerakan sampah dapat dimaksimalkan. 

Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi terhadap bagaimana pelaksanaan gerakan bebas sampah yang selama ini dilakukan, setelah nantinya evaluasi dilakukan maka akan ditemukan solusi yang lebih tepat lagi untuk memaksimalkan gerakan bebas sampah di Desa Katekan.

Bagikan :

Tambahkan Komentar