Mahasiswi PAI STAINU
Temanggung
Nabi Ayyub ‘alaihissalam merupakan salah satu nabi yang wajib kita ketahui sekaligus nabi yang terkenal dengan kesabarannya. Kisahnya sering dijadikan pembelajaran dan pembakar semangat ketika kita dalam musibah atau ditempa ujian.
Dikisahkan bahwa Nabi
Ayyub ‘alaihissalam adalah seorang yang kaya raya dan memiliki banyak
keturunan. Hidupnya makmur dan sejahtera. Beliau memiliki harta yang berlimpah
ruah dan ternak yang tak terhitung jumlahnya. Meskipun begitu, beliau tetap
taat kepada Allah dan rajin beribadah. Suatu saat beliau mendapat ujian berupa
penyakit kulit yang dan kehilangan semua harta bendanya. Lenyap sudah semua
kenikmatan yang di terimanya. Allah mengambil segala sesuatu yang dimilikinya
kecuali istri dan dua orang saudaranya. Kerabat dan tetangganya yang dahulunya
sangat baik menjauh bahkan mengusir beliau dari tempat tinggalnya. Beliau
diasingkan ke tempat yang jauh dari pemukiman penduduk. Hanya ada istri dan
kedua saudara terdekatnya yang selalu menemui dan memberi makan beliau.
Nabi Ayyub ‘alaihissalam
mengalami cobaan tersebut selama 18 tahun lamanya. Sebagaimana disebutkan
dalam sebuah hadits Rasulullah yang artinya: “Sesungguhnya Nabi Ayyub
‘alaihissalam berada dalam ujiannya selama delapan belas tahun. Baik keluarga
dekat maupun keluarga jauh menolaknya kecuali dua orang laki-laki dari
saudaranya. Kedua saudara itulah yang selalu memberinya makan dan menemuinya”.
Waktu delapan belas tahun bukanlah waktu yang singkat untuk sebuah cobaan yang
terus menerus dan berkepanjangan seperti yang dialami Nabi Ayyub ‘alaihissalam,
namun beliau mampu menghadapi cobaannya dengan tetap bersyukur, tak pernah
mengeluh, tetap tegar dan bersabar hingga Allah memberikan kesembuhan dan
mengembalikan semua harta dan anak-anaknya.
Pada suatu hari, Nabi
Ayyub ‘alaihissalam berdoa kepada Allah dan Allah menerima serta
mengabulkan permohonannya hingga Allah menurunkan wahyu untuk menghentakkan
kakinya ke tanah. Kemudian dari tempat
kakinya muncullah sumur air, dan Allah memerintahkannya minum dan mandi
menggunakan air tersebut hingga akhirnya beliau sembuh dari penyakitnya. Kisah
ini disebutkan dalam Al-Qur’an yang artinya “Dan ingatlah akan hamba Kami
Ayyub ketika ia menyeru Tuhannya: “Sesungguhnya aku telah diganggu syaitan
dengan dengan kepayahan dan siksaan”. (Allah berfirman):“Hantamkanlah kakimu;
inilah air yang sejuk untuk mandi dan minum”. Dan Kami anugerahi dia (dengan
mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak
mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai
fikiran” (Q.S. Shaad [38]: 41-43). Saat itu pula kehidupan dan
kesehatannya kembali kepadanya seperti sedia kala, segala penyakit di tubuhnya
hilang tak bersisa. Bahkan Allah juga mengembalikan kekayaannya yang pernah
hilang serta anak-anaknya.
Dari kisah Nabi Ayyub ‘alaihissalam
tersebut, dapat kita ketahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatunya dan
Nabi Ayyub ‘alaihissalam memiliki kesabaran dan keikhlasan yang luar
biasa. Bahkan kesabaran dan keikhlasannya tergambarkan dalam doa dan dzikirnya
yang diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya’ ayat 83 yang artinya: “Dan
(ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Rabbnya: (Ya Rabbku), sesungguhnya
aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Rabb yang Maha Penyayang diantara
semua penyayang”.
Sebagai umat muslim, sudah
sepatutnya kita belajar ibrah dari kisah Nabi Ayyub ‘alaihissalam dalam
menghadapi pandemi covid ini. Kita harus senantiasa ikhlas dan sabar dalam
menghadapi pandemi ini serta percaya bahwa setiap kesusahan pasti akan ada
kemudahan. Allah Maha Berkehendak, Dia dapat mendatangkan ujian dan menarik
segala sesuatu yang telah diberikan kepada setiap hambanya yang dikehendaki
tanpa terkecuali, termasuk memberikan wabah penyakit yang telah menyebar satu tahun
terakhir ini. Semoga kita semua menjadi hamba Allah yang sabar, ikhlas, dan
istiqomah dalam melakukan kebaikan serta melaksanakan ketaatan dalam segala
kondisi baik selama pandemi ataupun ketika sudah normal kembali.
Tambahkan Komentar