Oleh : Maila Nadhifah

Mahasiswi PAI STAINU Temanggung

Nabi Ayyub ‘alaihissalam merupakan salah satu nabi yang wajib kita ketahui sekaligus nabi yang terkenal dengan kesabarannya. Kisahnya sering dijadikan pembelajaran dan pembakar semangat ketika kita dalam musibah atau ditempa ujian.

Dikisahkan bahwa Nabi Ayyub ‘alaihissalam adalah seorang yang kaya raya dan memiliki banyak keturunan. Hidupnya makmur dan sejahtera. Beliau memiliki harta yang berlimpah ruah dan ternak yang tak terhitung jumlahnya. Meskipun begitu, beliau tetap taat kepada Allah dan rajin beribadah. Suatu saat beliau mendapat ujian berupa penyakit kulit yang dan kehilangan semua harta bendanya. Lenyap sudah semua kenikmatan yang di terimanya. Allah mengambil segala sesuatu yang dimilikinya kecuali istri dan dua orang saudaranya. Kerabat dan tetangganya yang dahulunya sangat baik menjauh bahkan mengusir beliau dari tempat tinggalnya. Beliau diasingkan ke tempat yang jauh dari pemukiman penduduk. Hanya ada istri dan kedua saudara terdekatnya yang selalu menemui dan memberi makan beliau.

Nabi Ayyub ‘alaihissalam mengalami cobaan tersebut selama 18 tahun lamanya. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits Rasulullah yang artinya: “Sesungguhnya Nabi Ayyub ‘alaihissalam berada dalam ujiannya selama delapan belas tahun. Baik keluarga dekat maupun keluarga jauh menolaknya kecuali dua orang laki-laki dari saudaranya. Kedua saudara itulah yang selalu memberinya makan dan menemuinya”. Waktu delapan belas tahun bukanlah waktu yang singkat untuk sebuah cobaan yang terus menerus dan berkepanjangan seperti yang dialami Nabi Ayyub ‘alaihissalam, namun beliau mampu menghadapi cobaannya dengan tetap bersyukur, tak pernah mengeluh, tetap tegar dan bersabar hingga Allah memberikan kesembuhan dan mengembalikan semua harta dan anak-anaknya.

Pada suatu hari, Nabi Ayyub ‘alaihissalam berdoa kepada Allah dan Allah menerima serta mengabulkan permohonannya hingga Allah menurunkan wahyu untuk menghentakkan kakinya  ke tanah. Kemudian dari tempat kakinya muncullah sumur air, dan Allah memerintahkannya minum dan mandi menggunakan air tersebut hingga akhirnya beliau sembuh dari penyakitnya. Kisah ini disebutkan dalam Al-Qur’an yang artinya “Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhannya: “Sesungguhnya aku telah diganggu syaitan dengan dengan kepayahan dan siksaan”. (Allah berfirman):“Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan minum”. Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai fikiran” (Q.S. Shaad [38]: 41-43). Saat itu pula kehidupan dan kesehatannya kembali kepadanya seperti sedia kala, segala penyakit di tubuhnya hilang tak bersisa. Bahkan Allah juga mengembalikan kekayaannya yang pernah hilang serta anak-anaknya.

Dari kisah Nabi Ayyub ‘alaihissalam tersebut, dapat kita ketahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatunya dan Nabi Ayyub ‘alaihissalam memiliki kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa. Bahkan kesabaran dan keikhlasannya tergambarkan dalam doa dan dzikirnya yang diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya’ ayat 83 yang artinya: “Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Rabbnya: (Ya Rabbku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Rabb yang Maha Penyayang diantara semua penyayang”.

Sebagai umat muslim, sudah sepatutnya kita belajar ibrah dari kisah Nabi Ayyub ‘alaihissalam dalam menghadapi pandemi covid ini. Kita harus senantiasa ikhlas dan sabar dalam menghadapi pandemi ini serta percaya bahwa setiap kesusahan pasti akan ada kemudahan. Allah Maha Berkehendak, Dia dapat mendatangkan ujian dan menarik segala sesuatu yang telah diberikan kepada setiap hambanya yang dikehendaki tanpa terkecuali, termasuk memberikan wabah penyakit yang telah menyebar satu tahun terakhir ini. Semoga kita semua menjadi hamba Allah yang sabar, ikhlas, dan istiqomah dalam melakukan kebaikan serta melaksanakan ketaatan dalam segala kondisi baik selama pandemi ataupun ketika sudah normal kembali.

Bagikan :

Tambahkan Komentar